IMAGINE SUGA x YOU

7.7K 540 6
                                    


Akhir pekan yang melelahkan bagimu. Kau baru saja pulang dari luar kota, mengikuti Business Plan Competition. Namun kau gagal menembus grand final, padahal skor yang kau dapat hanya selisih sedikit dengan skor peserta yang masuk grand final. Itu yang membuatmu kecewa berat dan depresi, tidak mau makan hingga hari ini. Moodmu masih hancur, bahkan Yoongi, kekasihmu belum bisa mengembalikan mood bagusmu.

"Y/n-ah. Ayo kau harus makan dulu. Aku buatkan nasi goreng kimchi, ya?" raut wajah Yoongi menunjukkan kekhawatirannya.

"Kau makan sendiri saja, aku masih kenyang." kau menjawab dengan lunglai dan lesu.

"Baiklah, akan aku buatkan, nanti aku suapi." Yoongi langsung berjingkat dan meluncur menuju dapur. Kemudian tak lama ia kembali.

"Ehm, ternyata bahan makanan sudah habis, kita belum beli. Kenapa kau tak bilang sebelumnya?" Yoongi melapor sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku memang belum mengecek isi dapur." kau menendang selimutmu, lalu beranjak menyalakan TV, menonton film animasi dan tidak menghiraukan Yoongi.

Adalah tabiat burukmu menyangkut-pautkan orang lain yang tidak bersalah dalam masalahmu. Yoongi menjadi salah tingkah, serba salah karenamu yang sedang bad mood. Seorang Yoongi yang berwatak dingin ternyata bisa kebingungan menghadapimu saat tidak enak hati.

"Sayang, lalu apa maumu kalau tidak mau makan? Bahkan bicara padaku saja kau tidak sudi? Huh?"

"Aku masih malas, Oppa! Cuma itu. Aku ingin menenangkan diri. Aku tidak mau diganggu!"sergahmu tanpa memandangnya.

"Baiklah kalau begitu, tenangkanlah dirimu dulu. Aku tidak akan mengganggumu. Aku pergi."

"Ne, pergilah!"

Yoongi berbalik badan, kau tidak meliriknya sedikit pun. Ia mengemasi barangnya dan memakai mantel tebal yang tergantung di belakang pintu. Kemudian ia pergi dari rumahmu. Kau tidak mempedulikannya sama sekali.
Kau membiarkannya pergi di tengah badai salju seperti ini. Tampaknya setan telah menutup mata hatimu.

Ramalan cuaca kemarin mengatakan bahwa akan terjadi badai salju hari ini hingga sore hari nanti. Meskipun begitu, tidak ada keniatan dalam hatimu untuk menyusulnya, mengajak Yoongi kembali ke rumahmu.

Seminggu berlalu setelah kejadian itu. Kau sama sekali belum bertemu dengan Yoongi, bahkan menghubunginya saja belum pernah. Kau baru menyadari bahwa sudah sebulan ini kau mengacuhkan dan memperlakukannya secara dingin karena kesibukanmu mengurusi tugas kuliah, proposal bisnis, dan pekerjaanmu. Sedangkan Yoongi meskipun ia sibuk comeback tapi tetap meluangkan waktu untuk mengunjungimu, atau paling tidak menghubungimu. Namun seminggu terakhir ini tak pernah ada kabar darinya, tidak ada pesan atau telpon yang masuk. Mungkin karena perlakuan terakhirmu padanya, membuat Yoongi menyerah menghadapimu.

Kau mulai mencemaskannya. Menelponnya. Namun tidak ada jawaban. Kau merasa malu padanya yang bisa menyempatkan waktu untuk memperhatikan dan menyayangimu meskipun kesibukannya sangat super. Kau merasa bersalah telah mengacuhkannya, bahkan membentaknya pada hari itu.

"Haruskah aku meminta maaf padanya?" gumammu dalam hati.

"Tapi harusnya dia mengerti bagaimana aku. Dia tidak bisa memahami perasaanku!" kau menggerutu sendiri.

"Aah, dan juga kalau dia sudah tahu kalau aku menghubunginya, harusnya dia langsung menelponku kembali. Tapi sampai sekarang pun tidak ada kabar darinya."

"Aish, menyebalkan!" kau kesal karena percobaan menelpon ketiga kalinya kembali gagal.

Kau juga sudah menelpon member Bangtan lainnya. Katanya memang sekarang Bangtan sedang sibuk-sibuknya, dan Yoongi juga menyempatkan untuk pulang ke Daegu menjenguk ibunya yang sakit, jadi mungkin tidak ada waktu untukmu.

Bangtan Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang