Malam telah larut sementara kau belum juga tertidur. Bantal, guling, dan selimut yang empuk dan nyaman belum bisa melelapkan ragamu. Kau masih saja terjaga dalam pikiran-pikiran yang melayang entah ke mana. Kau pun tidak bisa mengontrol isi kepalamu itu agar diam sejenak dan beristirahat. Kau masih terbayang dan terpikirkan tentang pesan singkat yang dikirimkan oleh mantan kekasihmu itu.
Beberapa jam sebelumnya...
"Sayang, sudah malam nih, tidur yuk? " Ajak Taehyung sambil menguap, menandakan bahwa dia sudah mengantuk berat dengan memperlihatkan kantung matanya yang mulai seperti mata panda melalui layar ponsel ketika videocall.
"Yaaah... Oppa. Padahal aku belum ngantuk. Aku masih ingin cerita tentang tadi siang." Rengekmu padanya seperti gadis kecil.
"Besok pagi lagi aja ya? Sebelum berangkat kerja. Aku sudah ngantuk berat. Tadi kan habis lembur. Maaf ya?" ucap Taehyung dengan mata sudah terpejam.
"Baiklah, selamat tidur, Chagiya. Have a sweet dream. I love you. " kau menciumnya melalui kamera ponsel. Dan dia pun membalasnya. Itu sudah menjadi kebiasaan kalian dalam menjalani hubungan selama ini.
"Cepatlah tidur, kalau tidak aku akan datang untuk menidurkanmu." Ucap Taehyung usil.
"Coba saja. Kalau kau bilang begitu aku tidak akan tidur dulu." balasmu dengan senyuman nakal.
"Dasar gadis nakal! Awas saja kalau kau nakal di luar! Akan aku hukum. Kau harus jadi calon istri yang baik. Ok?" Ujarnya mengancam sambil tertawa geli dengan kegenitanmu tadi.
Saat Taehyung akan menutup telepon, tiba-tiba terdengar suara getar notifikasi dari ponselmu. Dia pun mendengarnya.
"Siapa? Malam-malam begini?" Tanyanya penasaran, berharap mendapatkan jawaban jujurmu meskipun akhirnya tidak ia dapatkan.
"Ah, oh.. dari grup SMA. Tidak usah dihiraukan. Katanya sudah ngantuk?" Jawabmu gugup, namun Taehyung tidak menyadari kebohonganmu. Ia segera mengucapkan salam perpisahan dan menutup telepon.
Kau seketika itu membuka notifikasi pesan masuk dari kotak masuk akun media sosialmu. Dan apa yang kau kira rupanya benar! Jimin, mantan kekasihmu kembali menyapamu. Hal itu yang akhirnya membuatmu tidak bisa terlelap malam ini.
***
Kau tergesa-gesa menuruni tangga lobby kantor hingga beberapa orang di sekitarmu mengingatkanmu untuk berhati-hati ketika menuruni tangga dengan sepatu hak tinggi yang kau kenakan. Kau hanya bisa mengiyakan tanpa mengindahkannya. Karena sore ini adalah waktu yang penting bagimu untuk menyelesaikan masalah lampaumu. Dengan cepat kau mengendarai mobilmu menuju ke sebuah taman kota. Sebelum kau turun dari mobil, kau mematikan ponselmu dan meninggalkannya di dalam mobil. Kau tidak ingin ada sesuatu apapun itu yang mengganggu waktu ini. Karena inilah saatnya kau harus mengetahui kebenaran sesungguhnya.
Kau berjalan menyusuri jalan setapak taman, mencari bangku taman yang berada di dekat pohon Tabebuia kuning. Taman kota tersebut sedang tidak terlalu banyak pengunjung sehingga masih banyak tempat duduk yang kosong. Kemudian tak lama kau menangkap pemandangan di mana terdapat bangku taman kosong dengan pohon Tabebuia kuning di samping kanannya. Dan hanya pohon tersebut yang di dekatnya terdapat bangku taman sehingga kau tak ragu lagi untuk segera menempatinya.
Dari arah belakang bangku taman itu, kau segera berjalan cepat menujunya. Namun seketika itu juga seseorang datang dari arah lain dan langsung mendudukinya tepat di tengah bangku sehingga memakan banyak tempat. Spontan saja kau berseru padanya mengatakan permintaan maaf.
"Maaf! Saya sedang menunggu seseorang di sini. Bisakah, Anda memberikan tempat untuk saya?" Pintamu.
Pria tersebut langsung membalikkan tubuhnya. Pandangan mata kalian beradu. Kau terkejut rupanya melihat dirinya. Jimin yang dulu merupakan lelaki muda cuek dengan penampilan, kini berubah drastis menjadi seorang pria yang sangat kharismatik dan berwibawa.
"Ommo. ... Apa itu kau?"
"Y/n, benar.. Ini aku. Kekasihmu yang dulu."
Yah, kau memang telah membuat janji dengan Jimin, mantan kekasihmu melalui pesan singkat kemarin. Ia memohon padamu untuk bertemu dan akan menjelaskan apa yang selama ini terjadi di antara kalian. Ia tidak ingin hubunganmu dengannya menjadi seperti orang asing atau bahkan musuh. Ia juga mengatakan bahwa ia ingin mencurahkan isi hatinya mengenai kehidupannya selama ini. Meskipun pada awalnya kau ragu, tapi akhirnya kau menaruh iba dan menurutinya.
Jimin berjalan mendekatimu. Dipeluknya erat-erat tubuhmu. Bahkan sampai-sampai kau susah bergerak menolaknya.
"Aku sangat merindukanmu, Y/n. Bagaimana kabarmu?"
"Jimin, hentikan... " Jimin tak menghiraukanmu, ia masih saja bergumam sendiri dan menikmati momen dalam pelukmu.
"Jimin, hentikan!!" Bentakmu, membuat Jimin terperangah dan melepaskan pelukannya. Kau tidak kuat menahan air mata. Kau menunjukkan padanya jari manismu yang telah tersemat cincin pertunanganmu dengan Taehyung.
"Kau lihat ini bukan? Tidak seharusnya kau melakukan hal itu tadi!" Ujarmu dengan gemetar karena tak sampai hati mengatakannya pada Jimin.
Jimin termangu menatap cincin itu. Air muka yang semula bahagia karena bertemu denganmu, kini menjadi kalut dan lemas. Sesaat ia belum mampu mengatakan apa-apa.
"Kenapa kau datang di saat aku sudah menutup hati untuk orang lain?" Ucapmu sambil menyeka air matamu.
"Apakah itu berlaku juga untukku? Apakah sudah tidak ada kesempatan lagi untukku yang kedua kalinya?" Jimin menanyakan lirih dengan hati tercabik dalam.
Kau mengulur waktu untuk mengumpulkan keberanian dan ketegasan demi mengatakan yang sesungguhnya pada Jimin.
"Iya, kau sudah tidak punya kesempatan lagi. Karena kau sudah menghilang dan tak memikirkan perasaanku. Dan kenapa sekarang kau mau mengusik hidupku lagi?" Ucapmu setelah menghela napas dalam.
To be continued.....
Notes: untuk flashback cerita bisa dibaca salah satu imagine Jimin yang awal dengan link di bawah ini. Part di mana Y/n dengan Jimin barusan putus namun masih saling mencintai.
https://my.w.tt/764SMASZnR
Di cerita ini nanti bakalan diungkap penyebab putusnya..
Jadi baca terus yaa imagine ini..
Ditunggu vote and comment nya..
Kalian juga bisa berspekulasi melalui komen 😆
Thank you 😇
Xenon
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Short Stories
FanfictionBagaimana rasanya jika kau menjadi bagian dari hidup mereka? Suka, senang, bahagia, terharu, hingga sedih dan memilukan.. Simak ceritanya..