IMAGINE JUNGKOOK x YOU

2.9K 240 21
                                    




Notifikasi grup di ponselmu terus berdering di hari Minggu yang cerah ini. Entah apa yang diperbuat rekan-rekan pengajarmu sehingga grup yang biasanya sepi pengunjung, kini ramai sahut menyahut. Kau belum sempat mengintip ke dalamnya. Karena kau masih sibuk berkutat dengan pekerjaan rumahmu, membersihkan rumah hingga memasak. Semua itu kau lakukan seorang lantaran kini kau hidup sendirian di rumah kecil yang kau sewa sebulan yang lalu. Sebelumnya kau tidak terlalu keberatan akan pekerjaan rumah karena ada adik perempuanmu yang tinggal bersamamu, namun ia baru saja diterima dan mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi di Seoul, sehingga ia lebih memilih untuk tinggal di asrama dan mendekati kampus dari pada tinggal di rumah kontrakan kecil di pinggir kota ini yang membutuhkan waktu sejam untuk bisa mencapai kampus. 

Kau sangat menginginkan segala pekerjaan rumah tersebut dikerjakan oleh pembantu, namun itu hal yang mustahil untuk kondisimu saat ini. Kau harus membanting tulang menjadi staf operasional di sebuah perusahaan swasta ketika pagi hingga sore hari. Kemudian dilanjutkan dengan menjadi pengajar privat untuk murid SMA dan mahasiswa. Tidak ada waktu untuk beristirahat bagimu kecuali waktu tidur di atas jam 12 malam. Semua ini kau lakukan untuk menghidupi keluargamu dan menyekolahkan dua adikmu lainnya yang masih duduk di bangku SMA. Tiga tahun terakhir ini appamu baru saja terkena pemutusan hubungan kerja, sehingga tidak ada penghasilan yang diterimanya. Sedangkan eommamu hanya bisa memasakkan pesanan makanan para pegawai proyek pembangunan dekat rumah. Penghasilan itu pun tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup keluargamu. Sehingga kau lah satu-satunya tumpuan harapan keluarga untuk saat ini.

Untuk sekian lamanya, kau baru sempat membuka ponselmu. Mengecek segala notifikasi yang muncul di tampilan utama. Kau menggulirkan percakapan grup yang terkadang memang tidak penting. Tapi, seseorang menyebutkan namamu di dalam percakapan grup beranggotakan 17 orang ini. Ternyata dua-tiga orang, dan lebih banyak lagi yang menyebut-nyebut namamu seakan mereka menyuruhmu yang jarang membuat keramaian grup, muncul ke percakapan. 

Daejeon : Yaa.. kau tidak tahukah? Chaebol itu menginginkan Yoo Y/n sebagai guru  privatnya.. @Yoo Y/n

Kyumin : Jinjja? Waa.. beruntungnya @Yoo Y/n, dipilih si Chaebol itu. 

Taecyeon : Nee.. aku pernah menanyakan secara langsung padanya tentang kesannya setelah belajar dengan tutor private class kita, dia memberikan pujian pada @Yoo Y/n. Ommo.. ommo.. 

Sungjin : Padahal baru sekali Yoo Y/n mengajar pada anak itu. Tapi dia meminta @Yoo Y/n untuk mengajari dia sampai lulus. 

Gongshin : daebak, @Yoo Y/n!!!

Kemudian kau menyambung percakapan mereka. Admin pengajar mengatakan bahwa ada seorang mahasiswa baru yang ingin mengikuti program belajar privat dan memilihmu sebagai guru privatnya selama beberapa semester ke depan. Tidak biasanya siswa pelanggan mau mem-booking untuk periode selama itu, biasanya mereka hanya meminta belajar bersama guru privat saat sedang mendekati ujian. Dan mereka pun tidak biasanya meminta seorang guru privat untuk rutinitas. Para murid biasanya mendapatkan guru privat yang mempunyai jadwal sesuai dengan permintaan murid. Sehingga tidak heran kalau mereka akan bertemu dengan guru privat yang berbeda tiap pertemuannya. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk murid yang satu ini.

Jeon Jungkook, nama tersebut tertera pada data diri siswa yang mendaftar sebagai murid tetap kelas belajar privat tempatmu bekerja. Admin pengajar menyerahkan berkas itu padamu. Menyuruhmu untuk kau baca dan pahami latar belakangnya agar kau dapat mempersiapkan materi dan cara pengajaran yang tepat untuknya. Karena tidak lama lagi kau akan bertemu dengannya untuk kedua kalinya.

Hari yang ditentukan telah tiba,  kau datang ke alamat yang diberikan pada biodatanya. Dan.... Setelah pintu gerbang besi yang tinggi dibukakan, kau melihat betapa  megah dan mewah rumah yang menjadi lokasi alamat tersebut. Kau ternganga memandangi seluruh penjuru halaman rumahnya yang sungguh luas tersebut. Pepohonan cemara berada di sepanjang jalan aspal menuju depan rumahnya. Bambu-bambu Jepang berada di sekeliling pagar tembok yang tinggi lengkap dengan jogging track di sepanjang pagar tembok berdiri. Kolam ikan dengan air mancur di tengahnya sehingga jalanan aspal kecil memutari air mancur tersebut. Tak kalah megahnya, rumah dengan arsitektur Eropa kuno berwarna putih sangat menarik perhatianmu karena pilar-pilar tingginya yang kokoh.

Bangtan Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang