"Nee, arraseo, gamshamnida. Akan aku ambil siang ini." Kau menutup telponnya.
Kau tersenyum sendiri, mungkin sebenarnya kau ingin berjingkrak-jingkrak di atas kasurmu lantaran kebahagiaanmu setelah menerima kabar bahwa kau menang undian voucher belanja senilai USD 500 dari sebuah acara di radio favoritmu. Kau sudah membayangkan untuk membeli apa saja dengan voucher sejumlah itu. Hingga akhirnya kau memutuskan untuk berangkat sebelum waktunya.
"Annyeonghaseo." Kau membungkuk-bungkukkan badan untuk menyapa beberapa orang yang keluar masuk gedung stasiun radio itu.
"Annyeong, Agasshi. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa Ahjusshi yang bertugas di meja informasi. Kemudian kau mengatakan padanya mengenai keperluanmu datang ke tempat itu.
"Oh, arraseo. Nama Anda Joo Y/n, kan?" Tanya pria ramah itu untuk memastikan.
"Nee." Kau mengangguk membenarkan.
"Kalau begitu silahkan tunggu saja di lobby, karena program itu akan diurus oleh ketua pelaksana acara, yang sekarang masih on air di dalam studio. Mohon tunggu dan bersabar."
Ahjusshi itu mempersilahkanmu untuk duduk di sofa empuk dengan beberapa majalah di depannya. Terdengar pelan dari dalam lobby suara siaran acara favoritmu yang berlangsung dengan suara berat penyiarnya yang merdu dan khas itu. Kemudian disusul dengan datangnya seorang Office Boy yang menyuguhkan secangkir teh manis hangat dan sedikit kudapan untukmu. Saat itu juga kau merasa seperti seorang ratu sehari dengan pelayanan istimewanya sampai kau tidak terasa sudah menunggu hampir sejam disana.
"Selamat siang, Nona Joo." Seorang wanita paruh baya datang menyapamu dengan suaranya yang tidak asing. Ya, dialah yang berbicara denganmu lewat telepon pagi tadi.
"Ini dia yang akan mengurusi hadiah undian Anda." Lanjutnya menjelaskan dengan diikuti kehadiran seorang namja tampan dari belakangnya.
"Perkenalkan namanya Tuan Kim, Kim Taehyung. Dialah ketua pelaksana acara ini, dan dialah penyiar di acara yang katanya Anda sukai. Silahkan Anda duduk, saya akan kembali ke job desk saya lagi." Wanita itu memperkenalkan pria itu tanpa memperkenalkan dirinya dan langsung berpamitan.
Namja tampan itu tampak gugup dan kebingungan saat ditinggal oleh ahjumma cantik itu. Kau memandang wajahnya, sepertinya kau pernah bertemu dengan Taehyung sebelumnya. Saat kau pandang, gelagatnya semakin gelisah, tampaknya ia malu denganmu.
"Aah, annyeong, aku Taehyung, senang bertemu denganmu." Ia menjabat tanganmu sambil membungkukkan badannya. Terasa dingin tangannya seperti es.
"Annyeong, ehm bagaimana? Aku tadi diberitahu bahwa aku memenangkan hadiah undiannya." Kau memberi penjelasan lagi padanya seakan ia belum mengetahui, karena kau juga bingung mau bicara apa. Kalian berdua tampak sama-sama gugup.
"Aah, iya itu sudah kami siapkan. Tulis saja nomor rekeningmu disini, nanti kami akan segera mentransfernya, tunggu saja." Taehyung menatapmu lekat saat kau mengalihkan pandangan ke arah lain, ke kertas yang kau tulis. Ia mencuri pandang, tampak sekali kalau ia mengagumimu.
"Ada apa?" Saat kau menyadari bahwa ia telah mencuri pandang wajahmu.
"Ah, anii. Euhm, sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya. Apakah benar?"
"Eh, aku rasa juga begitu, pantas saja sedari tadi aku merasa seperti pernah bertemu denganmu sebelumnya. Tapi entah dimana."
"Ehm.. apa kau berasal dari Daegu? Sekolah di SMA Daegu?" Taehyung lanjut bertanya.
"Ne, benar sekali. Darimana kau tahu?"
"Ah, pantas saja, berarti dugaanku benar. Kau dulu saat SMA mengikuti ekstrakurikuler musik, kalau tidak salah kau bermain biola?" Taehyung memejamkan mata untuk mengais-ngais ingatan kembali.
"Ne, kau benar. Bagaimana bisa kau tahu kalau aku bermain biola dulu?" Kau mengernyitkan dahi.
"Aku dulu juga ikut ekskul musik, tapi saat kau masuk ke SMA, tidak lama lagi aku lulus, jadi belum sempat aku mengenalmu."
"Oh jadi kau sunbae-ku, ya?"
"Ne, seperti itulah." Taehyung mengangguk senang karena kau sudah mengingatnya.
"Ngomong-ngomong, ternyata kau penyiar acara ini ya," kau menunjuk pada suara radio yang terdengar sekarang. " aku adalah salah satu fansmu. Aku menyukai sekali lagu-lagu yang kau putar, biasanya sesuai sekali dengan suasana hatiku, entah bagaimana kau bisa seperti itu? Dan satu lagi, aku sangat mengagumi suaramu." Kau mengatakannya dengan malu-malu dan tertunduk. Sekilas kau lihat wajah Kim Taehyung tampak merah padam dan tertunduk malu.
"Hehe, gomawo, aku jadi tersipu. Tapi entah bagaimana bisa, aku hanya memutar lagu-lagu yang sesuai dengan moodku, karena di acara ini tidak ada open request lagu. Jadi sepenuhnya dikendalikan olehku."
Setelah beberapa saat, secara tidak sengaja kau menjatuhkan bolpoin di bawah meja, lalu dengan segera kau mengambilnya, tapi yang ada malah kau memegang tangannya. Kau kalah cepat dengannya yang telah dulu mengambil bolpoin itu.
"Ah, mianhae. Aku tidak sengaja." Kau meminta maaf dengan gugup, belum pernah sebelumnya kau segugup ini berhadapan dengan seorang namja.
"Tidak apa-apa."
When I first saw you, I saw love.
And the first time you touched me, I felt love.
And after all this time, you're still the one I love.Tiba-tiba terdengar suara lembut Shania Twain dalam intro lagunya You're Still The One. Seakan seperti di dalam drama romance, kau juga tak percaya dengan suasana ini. Kau baru saja secara tidak sengaja menyentuh tangannya, sehingga suasana menjadi sedikit canggung dan tidak enak. Ditambah lagi dengan iringan lagu romantis ini.
You're still the one I run to
The one that I belong to
You're still the one I want for life
(you're still the one)
You're still the one that I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good nightKau sebenarnya ingin sekali menertawakan tingkah laku Taehyung yang tampak kikuk sekarang. Mungkin ia sedang berpikir keras mau membicarakan apa lagi.
"Ehm, boleh aku tahu apa saja kesibukanmu sekarang?" Ia mencoba membuka pembicaraan baru.
"Aku sekarang bekerja sebagai editor majalah. Jangan tanyakan tentang biola, aku sudah lama tidak menyentuhnya." Taehyung tertawa mendengar jawabanmu. Ia merasa pikirannya sudah terbaca olehmu.
"Ternyata sudah masuk ke rekeningku." Kau menunjukkan handphonemu ke wajahnya saat setelah notifikasi dari handphonemu muncul.
Wajah Taehyung tampak sedikit kurang senang, karena itu artinya pertemuan kalian telah berakhir sampai disini.
"Ehm, are you free tonight?" Dengan mengumpulkan keberanian penuh Taehyung bertanya padamu.
"Mwo?" Kau terbelalak, tidak percaya dengan apa yang kau dengar.
"Aku tahu ini sangat terlalu cepat, tapi aku ingin ingin ngobrol denganmu lebih banyak lagi." Ujar Taehyung tanpa memandangmu, mungkin ia malu atau takut membuatmu marah.
"Aah, mianhae. Aku sudah ada janji dengan tunanganku. Sekali lagi aku minta maaf." Kau langsung beranjak dari tempat dudukmu. Dan berpamitan serta tidak lupa mengucapkan terimakasih padanya.
Seketika itu juga hati Taehyung hancur remuk karena gadis yang selama ini sejak SMA dikaguminya, hari ini bertemu sekaligus dicampakkannya.
THE END
By Xenon
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Short Stories
FanfictionBagaimana rasanya jika kau menjadi bagian dari hidup mereka? Suka, senang, bahagia, terharu, hingga sedih dan memilukan.. Simak ceritanya..