Part 7

191 23 0
                                    

  ****

"bella !" dari jauh kupanggil seorang gadis berambut panjang yg sedang berkumpul dengan beberapa pria di lapangan tenis. bella menoleh padaku. Melambaikan tangannya padaku. "hei ! Kemarilah!" katanya membalas teriakanku tadi. Aku tahu aku memakai rok. Jadi ,Aku berlari pelan kearahnya. Setelah dekat dengannya ,kubenarkan nafasku yg memburu sehabis berlari tadi. Payah. Padahal ,hanya 6 meter saja aku sudah kehabisan nafas.

"ada apa?" bella memperlihatkan senyum manisnya padaku.

"kau lihat danielle? Tadi setelah dari kantin kami berpisah" tanyaku dengan nafas yang masih diatur.

"oh, tadi kulihat dia ke arah gudang olahraga.." jelasnya.

"baiklah.. thanks"

bella hanya tersenyum. Dan kembali berbincang dengan pria-pria itu. Aku tak mengerti mengapa dia tak takut ? Padahal tubuh mereka berotot semua . sepertinya mereka atlit tapi kenapa bella bisa sedekat itu ? bukankah dia musisi ? ah. Itu urusan dia !

Aku pun berjalan pelan menuju ke arah gudang olahraga. Sebenarnya aku tak tahu jelas dimana letaknya. Hanya, karena aku ingin tahu sekolah ini lebih jelas jadi kuurungkan niatku untuk bertanya pada orang lain. Dan alhasil. Setelah aku menelusuri sekolah yg luas ini , aku menemukan suatu ruangan yg kukira itu adalah gedung olahraga. Tempatnya sangat bersih.

Sekolah yg luar biasa. Pantas saja banyak yang ingin masuk kesini.

Kupegang gagang pintu. Kubuka perlahan. Dan. Astaga ! Apa yg sedang mereka lakukan ?!

"jordan ! Gregg ! Apa yang kalian lakukan ?! " kataku terkejut setengah mati saat melihat mereka sedang bercumbu dengan mesra. Jordan dan gregg langsung menghentikan ciuman mereka. Lantas menatap ke arahku dengan tatapan kaget mereka. Sedang mataku masih terbelalak seakan tak percaya pada apa yg kulihat tadi. "ka-kalian ci-ciuman?" kataku masih tak percaya. Kutatap jordan dan gregg secara bergantian.

****

"ja-jadi kalian homo?!!" kataku terkejut. Jordan dan gregg mengangguk pelan. Tadi setelah kupergoki mereka berciuman. Mereka langsung menarikku ke dalam dan mengunci pintunya. Kami duduk di atas matras atletik.

"tapi kau jangan bilang pada siapapun..karena yg tau keadaan kami ini hanya beberapa orang, termasuk kamu" gregg memperingatkanku. Ya Tuhan . Aku masih tak percaya dengan ucapan mereka. Mengapa mereka sampai begini? Apakah tidak ada gadis yg memikat mereka sampai mereka suka sesma jenis ?

padahal yg kutahu di sekolah ini banyak wanita yg cantik ! Aku yakin banyak wanita yg mengantri pada mereka. Tampang mereka juga lumayan kok. "ah oke.." desisku. Mereka berdua tersenyum manis padaku. "thanks wero.." kata mereka serentak. Aku hanya tersenyum tanggung. Aku tak yakin dapat menjaga rahasia mereka. Pasti bibirku ini ingin berbicara dengan yg lain.Tapi semoga saja tidak. Kasihan mereka. "oh iya, kalian lihat danielle? Ada yang ingin kukatakan padanya." kataku mengalihkan topik baru. Greeg dan jordan saling bertatapan kemudian menatapku. Menggeleng.

"sudah kuduga " tanggapku. Mereka tiba-tiba tertawa. Karena melihat mereka tertawa. Kami jadi tertawa bersama. Tunggu! Apa yg kutertawakan? Entahlah.

*****

Malam ini setelah pulang dari sekolah , aku meminta devon untuk mengantarku toko buku. Entahlah. Rasanya aku ingin sekali membaca buku. Menemani rasa sepiku. Karena robbie menginap di rumah Omanya, dan sophie sibuk membersihkan rumah. Randal ? Jangan ditanya. Dia selalu sibuk.

Sesampainya di toko buku dekat rumah , devon meninggalkanku sendirian karena ada acara dengan coeur. Ya sudahlah. Aku bisa sendiri. Kulangkahkan kakiku . Diam di depan pintu toko buku. Dan pintu toko buku itu terbuka secara otomatis.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang