Part 24

136 17 0
                                    

****

Hari ini aku sudah merasa lebih baik dari beberapa hari yg lalu. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke sekolah. Tentu saja devon bersedia mengantarku meski selama dalam perjalan aku diam saja dan tidak mau berbicara. Sesampainya di sekolah , seperti biasa aku mengikuti pelajaran. Di hari rabu. Yaitu bahasa inggris. Kami ke lab bahasa dan memulai pelajaran sampai selesai. Setelah itu barulah aku menuju ke gedung cheers untuk berlatih. Pada saat itu kedatanganku benar-benar disambut oleh mereka termasuk coeur, caitlin dan morgan yg sudah merindukanku latihan cheers lagi.

Aku tidak mau membuat mereka kecewa, jadi aku menutupi rasa sakitku dengan cara berpura-pura senang dan bahagia. Aku calon artis yg handal bukan ?

Selesai latihan cheers, aku dan morgan pergi bersama-sama menuju ke kantin dan bertemu dengan jordan juga gregg. Seperti biasa mereka selalu berdua dan terlihat mesra. Tapi meski begitu, mereka juga sungguh perhatian padaku. Syukurlah. Meski mereka tidak normal tapi mereka sangat baik padaku.

Setelah beristirahat sebentar, kami latihan kembali sampai pukul 7 malam. Aku lelah.

"Wero, aku pulang duluan ya.. Papaku sudah ada di gerbang sekolah.." Pamit aly. Aku mengangguk tanpa menjawab apapun. Aku terlalu lelah untuk berbicara. Mungkin karena sudah lama aku tidak melakukan hal ini. aly pun pulang, begitupun yg lainnya. Hingga sekarang yg berada di gedung cheers hanyalah aku dan coeur. Kami berbincang dan tak lama devon datang. Aku sudah bersiap-siap akan pulang. Tapi devon bilang dia akan mengantarkan ceour dulu, jadi aku menunggu saja dulu disini.

Baiklah, aku menurut saja. Stelah mereka pergi sekarang hanya ada aku di dalam gedung cheers. Aku haus. Kubuka sepatuku. Tiba-tiba saja seseorang masuk ke dalam gedung. Dia adalah max.

"Hei, kau sendirian ?" Tanyanya sambil berjalan menghampiriku lantas duduk di bawah , disampingku.

"Iya, aku sedang menunggu devon.." Kataku mendesah. Max memperhatikanku dari atas kebawah.

"Kenapa ?"

"Tidak ada apa-apa..kau terlihat lelah , apa kau mau ini ?" Tanyanya sambil menyodorkan sebuah botol minuman yg masih penuh. Kebetulan sekali aku kehausan jadi kuterima minuman itu dan meminumnya sampai habis.

"Thanks.." Kataku setelah menghabiskan minuman tadi. max tersenyum.

"Kau tidak pulang ?" Tanyaku.

"Sebentar lagi. Aku sedang menunggu sesuatu dulu.." Jawabnya.

"Oh. Kalau begitu aku ganti baju dulu ya max.. Sebentar lagi pasti devon datang" kataku sambil bangkit dari dudukku. eh?kenapa rasanya kepalaku pusing begini ya ? apa mungkin karena kecapaian ?

"baiklah, akupun harus menemui justin dan freddie di lobby.." katanya lantas meninggalkanku sendirian digedung cheers yg sedikit gelap dan sangat luas ini. aku pun berjalan tertatih menuju ke ruang ganti cheers di belakang. Ruang ganti ini sepi sekali, hanya ada aku dan loker-loker besar yg menemaniku.

aku bergidik. Devon ! dimana kau?

aku pun melepas ikatan pada rambutku, menyimpan tasku di atas kursi kayu yg tingginya hanya selututku. kemuadian kubuka baju atas cheersku. dan hanya menanggalkan bra saja. Lagi-lagi kepalaku pusing. aku hampir jatuh tapi kutahan tubuhku dengan cara menggegam salah satu pegangan loker. kenapa aku bisa sepusing ini sih ? rasanya kepalaku berputar-putar.

tapi aku tetap memaksa berganti baju . kubuka rok cheersku perlahan. Dan saat aku haya memakai dalaman saja kepalaku tersa semakin pusing.Tubuhkupun ikut melemas. ya tuhan aku ini kenapa?

Kulihat seseorang berjalan kearahku. tubuhnya kekar , tapi aku tak tahu dia siapa. Karena pandanganku sudah kabur.

"kau memang gadis lugu weronika."

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang