Part 31

120 15 0
                                    

Akhrnya kami sampai dirumah. Aku pulang diantar nolan karena jazzy dan justin punya acara sendiri setelah itu. Entah, aku tidak tahu mereka kemana. Karena mereka tidak bilang akan pergi kemana. Dan kau tahu ? Setelah aku jazzy dan robbie menghampiri mereka , suasananya berubah menjadi tidak mengenakan. Justin dan nolan berubah jadi seperti anak kecil , beberapa kali mereka hampir bertengkar hanya karena perbedaan pendapat sedikit. Mereka seperti wanita. Aku tidak tahu apa yg terjadi sebenarnya. Tapi ada satu hal yang membuat hari ini spesial, kau mau tahu apa ? Itu karena aku mempunyai hasil foto box kami ber5 berdesak-desakan di dalam boxnya. Meski terlihat agak aneh , tapi menurutku hasil fotonya bagus.

Aku menoleh kebelakang dan ternyata robbie sudah tertidur. Aku mendesah seraya memperhatikannya. "Biar aku yg mengantarnya" kata nolan seraya memperlihatkan senyuman manisnya padaku. "Thanks.." Ujarku pelan takut menganggu robbie yg sedang tertidur. Kubenarkan dudukku dan menatap kedepan. Padahal seharusnya aku turun dari mobil , tapi aku tidak tahu mengapa aku masih tetap ingin berada di mobil. Kudengar nolan mendesah. "Wero?" Katanya. Aku menoleh dengan malas. "Ya ?"

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Katanya malu-malu. Aku mengangguk tanpa berbicara. Dan kembali kulihat nolan mendesah , tapi wajahnya berubah menjadi lebih merah dibagian pipinya. Dia kenapa ?

"Apa benar jika sekarang kau sudah bisa melupakan Logan?" Tanya nolan sambil menatakpku serius. Aku tersenyum ketika melihat exspresinya itu. 

"Memang kenapa?" Kataku balik bertanya. 

"lupakan!" kata nolan dengan wajah yg semakin memerah semu. 

"tenang saja, Hiraukan ucapan justin. Lagipula aku masih ingin sendiri.." kutatap wajah nolan meski dia tidak menatapku. Lalu kami berdua terdiam membuat suasana hening sesaat. Tiba-tiba saja kepalaku pusing. Rasanya sakit sekali. Aku mengerang dan nolan langsung bereaksi bertanya keadaanku. "mungkin aku terlalu capai" kusentuh tepi kepalaku dan memijatnya sebentar. 

Nolan menatapku khawatir. "kau yakin?"

"tentu! Terima kasih karena masih memperhatikanku,"


SEBULAN KEMUDIAN

aku sedang duduk di kursi teras depan asrama sembari bermain gitar dan juga menunggu balasan pesan dari justin. Lama sekali dia tidak membalas pesanku, apa mungkin dia masih tidur ? . Oh iya, sekarang ini aku sudah bisa lancar bermain gitar karena nolan. Dialah yang mengajariku sampai aku benar-benar bisa. Sedangkan justin dia mengajariku bermain piano ,tapi sampai sekarang aku belum bisa lancar dalam bermain piano.

Bicara soal justin, sampai sekarang ini aku sangat menunggu justin menyatakan cintanya padaku. Aku sama sekali tidak mengerti mengapa aku sangat berharap justin menjadi kekasihku. Tapi yang kurasakan sekarang adalah dia sangat perhatian dan selalu bisa membuatku nyaman. Ya meski terkadang dia sering sekali membuatku kesal karena dia senang sekali menggodaku.

Aku terkesiap begitu mendengar bunyi ponselku. Ternyata sms dari Justin.

 aku kesana, aku akan membawa jazzy. tunggulah diasrama dan dandanlah yang cantik :P

aku berdiri dan meloncat kegirangan. Mungkin kau berpikir aku gila, tapi memang kuakui aku gila. Gila karena justin.

*****

"justin !!! kemana jazzy dan robbie ?! ah ! ini semua gara-gara kau!" kataku kesal pada justin. Aku benar-benar kesal padanya karena tadi saat kami sampai di sebuah taman nasional justin meninggalkan robbie dan jazzy untuk membeli ice cream, sedangkan aku pergi ke toilet karena aku sudah tidak tahan ingin buang air kecil. Dan saat aku kembali jazzy dan robbie sudah tidak ada, yang ada hanyalah justin yang sedang menyantap ice cream dengan wajah polosnya. Dan ketika aku bertanya jazzy dan robbie ada dimana, dia hanya bilang dia kira aku bersama mereka. ah ! dasar ceroboh !

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang