Part 49

128 12 0
                                    

Benar. Pria berkepala plontos itu adalah skandar.

"hai" kata skandar sambil mengacungkan satu tangannya diiringi senyuman khas yang dimilikinya.

Kedua mata indah weronika masih membulat. Ia masih tercengang pada apa yang dilihat saat ini.

Benarkah dia skandar? Benarkah dia skandar? Pikiran itu berkecamuk dibenaknya.

"ma femme..."

suara itu membuat weronika terkesiap. Ia mulai tersadar dari lamunannya dan memperhatikan pria dihadapannya dengan serius. Ia memperhatikan mata ,hidung,bibir dan alis pria itu.

Pria berkepala plontos itu tersenyum. Dan senyuman itulah yang meyakinkan weronika bahwa pria yang tengah berdiri dihadapannya adalah skandar.

"skandar ?Rambutmu? " tanya weronika dengan kedua mata yang masih membulat.

"kenapa? Bukankah keren jika kau dan aku serasi?" pria itu balik bertanya dengan wajah antusiasnya.

Weronika makin tercengang pada apa yang diucapkan skandar. Ia tidak menyangka pria dihadapannya itu rela membabas seluruh rambutnya hanya agar serasi dengannya.

Weronika menarik ujung bibirnya. Ia pun melangkah maju dan menyusupkan kedua tangannya kedalam jas pria itu dan memeluknya dengan erat dan kembali menangis di dadanya. Membenamkan wajahnya.

Pria itu mendesah lalu melingkarkan kedua lengan kekarnya pada tubuh weronika dan mendekapnya.

Weronika melepaskan pelukannya dari tubuh pria kekar itu. Kedua mata dan hidungnya memerah.

Senang. Sedih tercampur di dalam hatinya saat ini.

Ia pun kembali memeluk pria itu. "thanks ..." katanya.

Pria berjas hitam itu tersenyum dan meregap lengan weronika. Melepaskan pelukannya. "ucapan terima kasih diterima jika kau lepaskan rambut palsumu itu dan menciumku" pria itu tersenyum menggoda.

Weronika tersenyum. Ia melepaskan rambut palsunya dan melemparnya sembarang. Lalu Ia mengangkat satu tangannya. Meregap leher belakang skandar. Menariknya sampai kepalanya agak menunduk sehingga bibir mereka bertemu.

---

Malam ini langit penuh bintang. Mereka berkelap-kelip ditemani bulan sabit yang semakin membuat pemandangan langit awal musim panas di kota toronto ini sangat indah.

Seorang pria dan seorang wanita sedang bermesraan di balkon terbuka lantai paling atas apartemen. Kedua lengan kekar pria itu melingkar di tubuh wanita itu yang sedang bersandar pada pagar balkon.

Dari atas sini mereka dapat melihat sesaknya kota toronto. Bangunan pencakar langit. Dan beberapa tempat pendidikan terlihat sedikit jelas. Tetapi lampu yang bersinar di setiap rumah membuat kesesakan kota ini menjadi terlihat indah. Mereka bersinar bagaikan langit yang dipenuhi dengan bintang.

Skandar mencium bahu telanjang wanita itu, "kau suka?" tanyanya.

Wanita itu menjawab dengan anggukan.

"baguslah.." gumam skandar tersenyum lega. Ia memang sangat senang jika wanita itu menyukainya.

Well, ini semua memang sudah sangat dipersiapkan skandar untuk wanita itu. Kemarin malam setelah pulang dari apartemennya, skandar langsung menuju ke tempat manager di apartemen yang ditempati wanita itu dan menyewa semalam balkon paling atas untuk sebuah acara kecil. Setelah itu ia menghubungi beberapa rekan dekatnya untuk membantu. Termasuk caitlin yang sudah sangat berhasil merias wanita ini menjadi sangat cantik meski pada akhirnya rambut palsu yang dikenakan wanita itu terpaksa dilepas karena skandar yang memintanya.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang