Part 18

149 19 0
                                    

Akhirnya Logan datang dengan secercah senyuman di wajahnya. Kami langsung saja menuju ke parkiran. Logan mengeluarkan motor besarnya yg berwarna merah hitam dan memintaku untuk segera naik. Dia memakai helm hitam fullface, tapi senyumannya yg lebar masih terpancar disana.

Aku duduk di belakangnya, meremas jaket hitamnya takut-takut aku nanti terjatuh. Lalu kami menuju ke sebuah tempat yg dituju logan. Saat di perjalanan, logan beberapa kali memainkan rem tangannya hingga membuatku terkesiap dan membuat kami semakin merapat, juga memeluknya semakin erat.Dia itu jahil .

Kami pun sampai di sebuah danau yg sangat indah. Logan memakirkan motornya di bawah pohon rindang yg menyejukan. Di pohon rindang itu juga ada sebuah kursi beralaskan kayu yg dicat putih itu menghadap ke arah danau. Membuat seseorang yg duduk disana dapat menikmati pemandangan sore hari yg indah di danau. Tempat yg sangat romantis. Sebenarnya, apa maksud logan mengajakku kemari?

Logan meraih tanganku, aku terkesiap. "indah bukan?" tanyanya. Aku mengangguk pelan.

Astaga! Aku mohon, penyakit gugupku jangan datang ! Aku ingin merasakan hangatnya genggaman tangan seorang pria. Apalagi pria tersebut adalah pria yg kusukai.

"kau suka?" tanya logan terdengar lembut.

"tentu.." kataku. Logan mengajakku untuk duduk dikursi bercat putih tadi. Benar saja. Saat aku duduk, suasana langsung berubah menjadi hangat. Aku bisa merasakan sebuah keromantisan suasana pada saat ini. Apalagi aku an logan hanya duduk berdua disini.

Logan kembali meraih tanganku yg kusimpan di pahaku, dia meremas tanganku erat, membuatku jadi gugup dan beberapa kali menelan ludahku sendiri.

"bolehkah aku jujur?" tanyanya. Suaranya seperti desiran ombak yg akan menghamtamku.Aku menoleh.

"tentu.." kataku tersenyum padanya. Logan membalas senyumanku. Dia menggeser duduknya. Lantas tangannya yg satu lagi menyelipkan rambutku di sela telingaku. Tapi angin membuat rambutku kembali menutupi wajahku. Logan kembali tersenyum. "weronika, aku menyukaimu.." ungkapnya.

DEG

mataku terbelalak saat logan berucap sebuah kalimat yg membuatku langsung mati di tempat. Benarkah dia bilang begitu? Apakah aku sedang mimpi? Siapapun !tolong, jangan bangunkan aku ! Ini mimpi yg kudambakan seumur hidupku. Seseorang menyatakan perasaannya padaku. Dan itu logan! Ya tuhan.

Seakan tidak mau tersadar dari mimpi indah ini, aku hanya diam dan tidak berkata apapun.

Hembusan angin sore yg dingin pun tidak aku hiraukan. Yang kurasakan sekarang adalah perasaan yg hangat. Sesuatu yang pertama kali kurasakan seumur hidupku.

Jadi begini rasanya ,saat seseorang menyatakan perasaan?

"wero?" logan memanggilku. Aku langsung menatapnya dan entah bagaimana caranya tiba-tiba saja wajah Logan semakin dekat dengan wajahku. Kukira dia akan mencium bibirku jadi aku diam saja tapi ternyata dia mencium rahangku. Membuat bulu kudukku berdiri dan jantungku berdebar tidak beraturan.

Kutatap logan langsung pada mata birunya yg indah. Dia tersenyum. Dan saat itulah aku merasa wajahku memanas. Aku mulai gugup lagi.

"Tidak apa-apa kan kalau aku mencium pipimu?" kata logan lembut seiring dengan butiran dingin yg menghujam kepalaku. Aku terkesiap.

"hujan?" kataku menghiraukan pertanyaan logan tadi. Aku mendongak ke atas, dan melihat langit dari sela-sela dedaunan yg berumbun di pohon rindang di atas kami. Ternyata benar, gerimis air hujan mulai turun secara perlahan ke bumi. Membuat suara dentingan yg indah saat air hujan itu jatuh di danau di hadapan kami.

"logan! Kita harus berteduh! Kurasa hujannya akan membesar!" kataku.

Aku kembali menatap logan. Dia tetap memandangku, tak peduli air hujan sedikit demi sedikit menghujam kepalanya. Dari raut wajahnya, dia seperti mengharapkan sesuatu dariku.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang