"Memang kau mau kemana ?" Tanyanya agak murung. Seperti kecewa pada sesuatu.
"Aku harus menemui logan.." Kataku.
"Oh..baiklah, lebih baik kita bicarakn ini nanti saja..sekarang kau menemui logan saja..yg akan kubicarakan tidak penting" katanya tanpa memandangku. Wajahnya terlihat kecewa . "Memang tidak bisa dibicarakan sekarang ?" Tanyaku. Skandar diam dan tetap tak memandangku. Auranya sangat berbeda dari biasanya.
"Skandar..?" Kataku pelan. Haduh ! Dia ini benar-benar menghabiskan waktuku saja !
"Aku...aku menyukaimu.." Katanya tanpa memandangku. Ya tuhan. Kenapa jadi begini ?
"Skandar aku..."
"Aku tahu, sampai kapanpun mungkin aku tak akan pernah bisa mendapatkanmu.. Tapi sekarang hatiku sudah tenang. Aku sudah menyatakan padamu. Aku tak berharap kau menjawabnya" katanya memotong ucapanku tadi. Skandar menatapku dengan matanya yg sayu itu. Melihatnya begitu membuatku tidak nyaman.
"Maaf.." Kataku murung.
"Tak apa, aku mengerti.." Katanya pasrah. Dia mendesah. Kutatap matanya. Dan lagi, tiba-tiba saja nama logan muncul dalam benakku.
DEG
LOGAN.
Aku harus menemuinya ! Aku merasa tidak enak hati. Detak jantungku terasa berdebar lebih cepat.
"Skandar, maafkan aku..sekarang aku harus pergi.." Kataku cepat-cepat. Aku beranjak dari dudukku. Skandar memandangku dengan pandangan kecewa. "Di luar hujan , apa perlu kuantar ?" Tawarnya. Aku diam dan berfikir. Jika dia mengantarku, pasti selama perjalanan aku merasa tidak nyaman. Tidak aku sendiri saja.
"Tidak perlu aku bisa sendiri..aku akan memesan taksi" tolakku. Kukecup pipinya lalu meninggalkannya yg masih duduk dengan wajah yg murung. Maafkan aku skandar.
Aku keluar dari cafe , dan mencari taksi yg lewat.
Aku memaksakan menerobos hujan. Karena perasaanku sudah tidak enak. Aku takut ada apa-apa dengan logan.
"Taksi sialan ! Kemana sih ? Kenapa aku tidak melihatnya daritadi " gumamku.
Aku mendengar seseorang memanggilku. Aku menoleh dan menatap samar- samar menembus hujan ,pada seseorng yg berdiri disana. Skandar ? Kenapa dia ada disana ? Sejak kapan dia mengkutiku ?
Kuhampiri dia , "skandar ?!" Kataku terkejut.
"Kenapa kau menerobos hujan ?" Tanyanya sedikit berteriak karena suara hujan yg deras ini sangat besar.
"Aku mencari taksi, aku tak mau menunggu lama..aku takut ada apa-apa dengan logan !" Kataku. Skandar berjalan mendekatiku.
"Kau kan bisa meminta tolong padaku! Aku bisa mengantarmu ke rumahnya !" Katanya terdengar jengkel.
"Aku tidak mau merepotkanmu.." Kataku lemah. Aku bergidik kedinginanan , tubuhku benar-benar sudah basah kuyup. Begitupun skandar.
"Kau itu bodoh ! Kalau kau mencintainya , jangan buat dirimu menderita ! " Katanya lirih. Aku tak tahu dia menagis atau apa. Yang pasti itu membuat hatiku bertambah sakit. Kuhampiri dia, berdiri di hadapannya. Dia mendudukan kepalanya. Tapi kunaikan dagunya. Menjinjitkan kakiku , Lalu melumat bibirnya.
"aku janji, suatu saat nanti aku akan membalas perasaanmu..tapi sekarang hanya ada logan di hatiku..maafkan aku..aku mencintaimu.." kataku setelah menciumnya. Aku langsung berbalik dan kembali menerobos hujan meninggalkan skandar yang masih terdiam.
Akhrnya aku menemukan taksi yg sedang lewat. Kutahan taksi tersebut lalu masuk dan meminta kepada supir taksi itu untuk mengantarku ke tempat tujuan. Tubuhku menggigil, dan basah kuyup. Kepalaku sudah sakit . Tapi yg ada dipikranku sekarang hanyalah logan. Aku merasa setiap aku mengingat nama itu, jantungku berdebar semakin kencang. Ya tuhan semoga tidak terjadi apapun dengan logan. Aku harap dia baik-baik saja. Aku tak mau berfikir yg buruk tentang keadaannya. Aku harap begitu.
Butuh waktu 20 menit aku sampai di depan rumah logan. Kuberikan beberapa dollarku yg basah pda supir taksi ini. Aku turun dari mobil. Supir taksi itu menawarkan payungnya padaku, tapi aku menolaknya. Aku berlari kecil menuju ke depan pintu rumah logan. Untung saja pagarnya tidak terkunci, jadi aku tinggal masuk.
Kuketuk pintu rumah logan. Tapi tidak ada jawaban. Kuketuk lagi, dan akhrnya seseorang membukakan pintu untukku. Dia adalah ibu logan. Matanya terbelalak ketika melihatku. Mungkin karena kedatanganku yg tiba-tiba dengan sekujur tubuh yg basah. Nafasku memburu, tubuhku kedinginan.
"mom, bolehkah aku bertemu dengan logan?" tanyaku dengan nafas yg belum teratur.
"bo-boleh, tunggu sebentar disini wero..mom akan mengambilkanmu handuk" katanya cepat lalu masuk kedalam. Aku menunggu diluar. Sangat dingin disini.
****
Kulangkahkan pelan kakiku menelusuri tangga menuju ke kamar logan. Setiap kumelangkah, saat itu juga detak jantungku terasa semakin cepat. Logan...
Aku sampai di depan pintu kamar logan yg berwarna putih. Ada tulisan yg menggantung di pintu kamarnya. Aku baru sadar ternyata ada sebuah tulisan di pintunya.
Kuperhatikan tulisannya.
~what do you think about me?~
aku tersenyum.
Aku tidak pernah berfikir macam-macam tentangmu logan. Aku percaya kau pria yg baik dan selalu mencintaiku. Buktinya kau tidak pernah bertanya apakah aku mencintaimu atau tidak. Yg ada kau selalu bilang padaku jika kau mencintaiku. Menurutku itu sudah bukti nyata. Kubuka pintu kamar logan perlahan. Kulihat seseorang sedang terbaring lemah di atas kasur. Menghadap TV tapi pandangannya kosong. Astaga. Itu logan !
"logan.." desisku seraya berjalan mendekati logan. Matanya melirikku dan menatapku tidak percaya. Dia sepertinya terkejut atas kedatanganku ini.
"wero.." katanya terdengar lemah. Kuhentikan langkahku lantas berdiri dan menatapnya. Sungguh, aku tak kuasa menahan tangisku saat aku melihatnya begitu. Dia lemah. Wajahnya pucat. Logan menatapku lemah.
"peluk aku.." katanya sambil merentangkan kedua tangannya. Aku diam sejenak lantas memeluknya erat. Bahkan sangat erat. Aku mendengarnya meringis saat kupeluk. Tapi aku tidak peduli. Ini salahnya! Kenapa dia membuatku khawatir akan keadaannya. Logan memaksaku untuk melepaskan pelukanku. Agak sulit untuknya. Tapi akhrnya berhasil. Dia pun menggeser tubuhnya agar aku dapat berbaring di sampingnya. Langsung saja kupeluk tubuhnya lagi saat aku sudah berbaring di sampingnya. Dan menangis sesunggukan di dadanya. "jika sekali lagi kau membuatku begini, akan kucium bibirmu!" kataku sesugukan. Logan tertawa kecil, tapi kurasa dia kesakitan saat tertawa. Jadi dia berhenti.
"kau itu selalu membuatku tertawa , baru kali ini ada yg mengancamku begtu.." katanya seraya mengusap air mataku. Kutatap matanya lekat-lekat."aku mencintaimu logan.." desisku.
"aku lebih mencintaimu weronika.." logan mencium keningku. Aku tersenyum. Mendengar suaranya itu membuatku merasa tentram dan merasa hangat berada dipelukannya saat ini.
"kau memakai piama kakaku lagi? Pasti kau menerobos hujan lagi ya?" tanya logan tiba-tiba.
"tidak penting. Yg penting sekarang aku mau kau memelukku! Dan menyanyikan lagu untukku!" kataku tanpa memandangnya. Logan tersenyum. Dia pun bernyanyi satu lagu untukku. Just the way you are.
Suaranya lembut. Kubenamkan wajahku didadanya. Mataku terpejam seiring dengan suaranya.
****
matahari pagi menyilau sudut mataku. Kubuka mataku perlahan. Dan melihat di sekitarku. Kemana logan? Ah. Ternyata dia sedang berbaring di atas sofa. Kenapa dia tidur disana? Dia ini!
Aku beranjak dari kasur dan menghampirinya. Dia sedang tidur. Kukecup keningnya, matanya, dan saat ku dekatkan wajahku ke hidungnya aku tidak merasakan hembusan nafas yg hangatnya.Eh?
"LOGAN!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
FanfictionHai. Ini JD atau Just dreaming atau fanfiction Justin bieber yang aku buat tahun 2011 wkwkw. Ini versi original dan gak aku ubah sedikit pun 😂 enjoy kerancuan nya haha