Aku terbangun ketika mendengar suara sambaran petir yang begitu memekikan dan menakutkan. Akhir-akhir ini hujan memang sering turun menyambut pergantian musim. Tapi aku merasa hujan kali ini sangat berbeda.
Jantungku berdegup 2 kali lebih kencang. Semoga saja tidak ada yang terjadi..
Kuarik selimutku dan kembali berbaring di tempat tidur. Aku mendesah dan aku baru akan menutup kepalaku dengan selimut ketika petir besar kembali terdengar. Aku tersentak lalu kembali bangkit.
Mataku langsung tertuju pada jam dinding yang ku simpan di atas televisi. Ternyata sekarang menunjukan pukul 1 pagi. Sial!
Kusingkirkan selimut tebal itu dari tubuhku dan menurunkan kakiku satu persatu kelantai. Tubuhku sampai bergetar merasakan lantai yang begitu dingin ini. Kemana sandalku?
Baru saja aku berniat melangkah menuju ke kamar mandi, suara petir kembali terdengar. Aku terkesiap. Kusentuh dadaku dan mengatur nafasku yang naik turun.
"petir sialan!" gumamku kesal lalu melanjutkan langkah kecilku menuju ke kamar mandi.
Selesai dari kamar mandi, aku berjalan ke arah pintu balkon yang terbuat dari kaca transparan itu, lalu menyingkirkan sedikit gorden yang menutupinya. Mataku menerawang melihat hujan turun dengar deras. Kilatan cahaya petir ada dimana-mana.
Kukerjapkan mataku beberapa kali sambil memandang keluar.Jantungnya kembali berdegup tidak karuan. Aku merasa sesuatu yg aneh saat ini.
Malam ini Hujan deras dan kilatan petir di akhr musim semi. Ini aneh sekali. Aku merasakan ini pernah terjadi sebelumnya. Tapi kenapa aku tidak bisa mengingat apapun?
Kupejamkan mataku sesaat.
Logan.
Nama itulah yg langsung tersirat.
Astaga! Kenapa aku jadi teringat padanya? Dia sudah tidak ada! Ingat wero!. Cepat-cepat kutarik kedua tanganku yg tadi tertempel di kaca. Ini sudah semakin aneh. Kurasa aku harus beristirahat!
Aku berniat kembali ke atas kasur. Tapi...Kenapa kaki dan tanganku tidak bisa bergerak? Rasanya seperti ada sebuah benda menahan diriku agar tidak beranjak dari sini.
Ya Tuhan! Aku ini kenapa?
FLASHBACK ON
"Skandar, maafkan aku..sekarang aku harus pergi.." Kataku cepat-cepat. Aku beranjak dari dudukku. Skandar memandangku dengan pandangan kecewa. "Di luar hujan , apa perlu kuantar ?" Tawarnya. Aku diam dan berfikir. Jika dia mengantarku, pasti selama perjalanan aku merasa tidak nyaman. Tidak aku sendiri saja.
"Tidak perlu aku bisa sendiri..aku akan memesan taksi" tolakku. Kukecup pipinya lalu meninggalkannya yg masih duduk dengan wajah yg murung. Maafkan aku skandar.
Aku keluar dari cafe , dan mencari taksi yg lewat.
Aku memaksakan menerobos hujan. Karena perasaanku sudah tidak enak. Aku takut ada apa-apa dengan logan.
"Taksi sialan ! Kemana sih ? Kenapa aku tidak melihatnya daritadi " gumamku.
Aku mendengar seseorang memanggilku. Aku menoleh dan menatap samar- samar menembus hujan ,pada seseorng yg berdiri disana. Skandar ? Kenapa dia ada disana ? Sejak kapan dia mengkutiku ?
Kuhampiri dia , "skandar ?!" Kataku terkejut.
"Kenapa kau menerobos hujan ?" Tanyanya sedikit berteriak karena suara hujan yg deras ini sangat besar.
"Aku mencari taksi, aku tak mau menunggu lama..aku takut ada apa-apa dengan logan !" Kataku. Skandar berjalan mendekatiku.
"Kau kan bisa meminta tolong padaku! Aku bisa mengantarmu ke rumahnya !" Katanya terdengar jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
FanfictionHai. Ini JD atau Just dreaming atau fanfiction Justin bieber yang aku buat tahun 2011 wkwkw. Ini versi original dan gak aku ubah sedikit pun 😂 enjoy kerancuan nya haha