Part 41

90 12 0
                                    

--

Caitlin tidak hentinya menggelengkan kepala saat mendengar semua penjelasan weronika tentang justin. Apalagi saat mendengar bahwa justin menghamili selena.

Sebenarnya caitlin ingin marah pada saat itu karena dia berfikir justinlah yg menyebabkan weronika hampir melakukan perbuatan yg hampir membahayakan jiwanya sendiri. Tapi mungkin caitlin mengerti pada perasaan sahabatnya yg sedang tidak karuan itu, jadi dia tidak banyak bicara meski sebenarnya dia ingin memukul wajah justin jika mereka bertemu.

"kalau begitu, kamu tunggu disini sebentar ya wero..aku ingin membeli sarapan untukmu, dan lebih baik sekarang kamu istirahat dan jangan terlalu memikirkan justin..yang ada itu akan membuat kondisimu jadi semakin buruk" nasihat caitlin panjang lebar. Weronika hanya menjawab dengan anggukan kecil dan pandangan yg tetap kosong ke depan. -benar-benar menunjukan seseorang yang sangat frustasi-

--

Justin keluar dari kamar mandi dan mendapati selena yang sedang bermain bersama abigail di atas kasur. Mereka terlihat penuh dengan keceriaan.

Cepat sekali selena membuat abigail diam? Pikir justin sambil memakai bajunya.

Dia pun menghampiri mereka dan mengulurkan tangannya pada abigail. "kemarilah, peluk daddy.." katanya.

Abigail menggeleng keras ,menolak permintaan justin.

"kau tak mau memeluk daddy?" tanya justin berpura-pura sedih.

"tidak, aby ingin daddy dan mommy yang memeluk aby..." ucap aby dengan lafal yang masih berantakan. Wajahnya yang polos benar-benar menunjukan bahwa dia sangat berharap justin dan selena memeluknya bersama. Justin tersenyum simpul melihat tingkah anak yang sangat disayanginya itu. "tapi daddy ingin memelukmu saja!" katanya seraya mengambil abigail dari atas kasur lalu menggendongnya, menciumnya dan sedikit bergurau dengannya.

Selena tidak berhenti tersenyum melihat tingkah justin dan abigail yang sangat akrab itu. Meski mereka menikah karena faktor yang tidak diharapkan, tetapi selena sangat bahagia justin bisa sangat menyayangi abigail.

"okey malaikat kecil, sekarang daddy harus pergi..kau dirumah ya bersama mommy.." justin menurunkan anaknya kembali ke atas kasur, abigail terlihat tidak senang justin menurunkan tubuhnya. "kau mau kemana?" tanya selena.

"aku ada urusan bersama colby pagi ini.. Kau jaga rumah dan jangan lupa antar aby ke rumah oma.." kata justin berdusta dan terkesan tergesa-gesa. Dia pun mencium kening selena dan mengusap kepala abigail sesaat lantas bergegas pergi ke apartemen weronika menggunakan mobil pribadinya.

Sesampainya di depan apartemen wero, justin mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban.

Kau fikir aku bodoh? Aku tahu kau ada didalam. Jadi aku tidak akan pulang sebelum kau membuka pintunya. Batin justin.

Dia pun kembali mengetuk pintu ,tidak peduli akan mengganggunya atau pun tidak.

*Weronika POV*

Sejak caitlin pergi untuk membeli sarapan untukku, aku hanya berbaring dikasur karena kepalaku rasanya sudah sakit. Ini pasti karena aku tidak pernah kemotherapi lagi, atau bisa saja karena fikiranku sedang kacau saat ini . Entahlah, aku tidak peduli, aku sudah benar-benar lelah menghadapi kehidupan ini. Rasanya penderitaanku tidak pernah berhenti. Mulai dari kisah hidupku hingga kisah percintaanku tidak pernah ada bahagianya. Maksudku bukan tidak ada, hanya saja setiap aku baru merasakan kebahagiaan sebentar, pasti tidak lama datang masalah yang merusak semuanya.

Aku tidak mengerti apa rencana Tuhan padaku. Jika Dia memang memberiku cobaan karena menyayangiku, kenapa tidak dia ambil saja nyawaku? Itu lebih baik daripada aku terus seperti ini.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang