Part 32

136 16 1
                                    

Sekarang tanggal 25 desember , itu berarti sekarang adalah hari paling indah di seluruh dunia bagi kami. Hari ini juga justin akan mengajakku jalan ke panti asuhan dan malamnya dia akan mengajakku ke seebuah cafe. Dan sekarang ini aku sedang menunggunya datang , aku duduk di kursi halaman depan sambil menikmati segelas coklat panas yang dibuatkan petugas asrama. Cuaca hari ini sangat dingin , bahkan syal , srung tangan dan jaket yg tebal ini pun seperti tidak berfungsi. Tapi disisi lain aku sangat gembira , karena mulai dari hari ini aku dan justin akan selalu bersama karena liburan musim dingin ini justin akan menginap di asrama.

Tidak lama menunggu lama justin pun datang dari baalik salju yang turun . Kemana mobilnya ? Apa dia tidak memakai mobilnya ?

Justin berjalan kearahku. Aku merasa hari ini dia sangat tampan, maksudku dia memang tampan , taapi hari ini dia terlihat berbeda, dia memakai jaket hitam yg kerahnya dinaikan dan rambutnya agak sedikit berantakan namun dia terlihat sangat keren dan bertambah tampan. Ya Tuhan , aku beruntung bisa memiliki kekasih yang baik seperti dia. Aku bersyukur. "Hei shawty ! Ayo kita pergi sekarang ! Aku tidak mau ketinggalan acara di panti asuhan" kata justin setelah berada di dekatku. Dia merebut coklat panas yang sedang kupegang lalu meminumnya sampai habis. "Hei !" Kataku berpura-pura kesal. Justin menatapku sesaat dan memperhatikan wajahku. Apa ada yang salah ?

"Astaga ! Terrnyata masih ada yg tertinggal !" Ucap justin. Aku mengerutkan dahi, justin tersenyum lalu dengan cepat dia menjilat bibirku dan sedikit melumatnya. Mataku terbelalak. "Justin !!!" Kataku kali ini benar-benar kesal. Justin terkekeh. "Siapa suruh kau meninggalkan sisa coklat tadi di bibirmu !" Kata justin lalu berlari meninggalkanku. Untuk sesaat aku terrdiam , tapi kemudian aku mengejarnya. Dasar jahil. Mencari kesempatan dalam kesemptitan !

Sekarang ini aku dan justin sedang berjalan berdua menuju ke panti asuhan. Ternyata justin tidak mau membawa mobilnya dulu karena diaa ingin berjalan berdua bersamaku menuju ke panti asuhan. Selama perjalanan kami berdua bercanda dan jika adda kesempatan justin mencium bibirku. Dia itu sama sekali tidak tahu tempat !

Aku bergelayut mesra di lengan justin. Rasanya sangat hangat dan nyaman apalagi di cuaca yang sangat dingin sekarang ini. Kami berdua pun berjalan bersama ditengah kota dan dibawah salju yang mulai turun menyelimuti kota toronto ini. Aku menoleh pada justin, dia menatapku dengan tatapan yang sangat lembut dan penuh arti. Aku tersenyum manis kepadanya, justin tetap menatapku dan salah satu tangannya mengelus pipiku dan dia hampir menciumku, tapi dengan cepat kuhentikan. "justin, ini ditengah jalan!" desisku pelan. Justin terkekeh lalu kami kembali berjalan dengan mesra menuju ke tempat yg justin inginkan.

Kalau dipikir-pikir ini semua memang seperti mimpi dalam hidupku. Aku masih tidak percaya jika aku berpacaran dengan orang yg sangat kubenci.

Ya, kisah cintaku memang sangat unik.

Semuanya berawal dari kepindahanku ke toronto. Aku tinggal bersama mantan mamaku dan bersekolah di montreal academy.

Dan darisanalah aku bertemu dengan logan, pacar pertamaku yang mengidap penyakit HIV. Kami sempat berpacaran beberapa bulan, dan aku sangat mencintainya. Tapi Tuhan mungkin berkata lain, dia pergi tepat terakhr kali kami bertemu.

Lalu aku bertemu dengan nicholas, tapi dia adalah orang pertama yg membuatku patah hati. Aku kira dia menyukaiku setelah kami dekat. Tapi aku salah, dia hanya senang menciumku dan melihatku. Begitulah pria. Mereka senang sekali membuat wanita menderita. Dan semoga saja justin tidak begitu. Aku harap justin adalah pria yang mencintaiku dengan tulus, karena aku sangat-sangat mencintainya. Oh iya, aku jadi teringat pada skandar. Aku menolaknya di hari logan meninggal, aku tahu skandar adalah pria yg baik. Tapi aku tidak bisa membalas cintanya karena pada saat itu aku masih mencintai logan.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang