Kubuka mataku perlahan dan siluet sinar matahari pagi langsung menyilaukan mataku. Aku mengerjapkan mata beberapa kali memastikan kondisi ini tetap sama. Dan hasilnya tetap sama. Itu berarti tadi malam sudah terjadi? Tapi kenapa aku sama sekali tidak ingat apapun?
Kuberanikan diri untuk menatap kebawah. Dan tubuhku masih terbalut selimut putih yang tebal dan hangat ini. Kurasa tadi malam memang sudah terjadi, tapi kenapa aku merasa ada sesuatu hal yang aneh?
Aku menoleh ke samping dan ternyata justin tidak ada. Astaga! Dia kemana?
Aku bangkit dari tidurku dan aku baru sadar ternyata bajuku masih melekat tubuhku. Hah? Kenapa aku masih memakai baju?
Bukannya tadi malam? Tapi, tapi kenapa baju ini belum terlepas? Dan kemana justin?
Kuatur nafasku perlahan sambil memperhatikan dengan seksama sekitar ruangan ini. Tidak ada justin !dia kemana?
Dan kenapa tasnya juga tak ada?
Aku turun dari kasur dan mencari justin ke kamar mandi. Tapi dia tidak ada, kucari di lemari ternyata tidak ada. Jantungku berdebar kencang. Aku takut terjadi sesuatu pada justin. Ya Tuhan dia dimana?
Aku duduk ditepi kasur dan kulihat secarik kertas putih tergeletak dilantai. Karena penasaran, kuambil kertas tersebut.
weronika, maafkan aku..aku tetap harus pergi..dan maaf aku tidak akan mungkin bisa melakukannya pada orang yang kucintai..apalagi orang yg kucintai ternyata adalah adikku sendiri..maafkan aku wero..aku selalu mencintaimu..
Love, justin
*Justin POV*
Aku berjalan masuk kedalam antrian pemeriksaan penumpang pesawat terbang. Semua barang telah kubawa, tapi aku tetap merasakan sesuatu tertinggal.
Weronika, aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun. Meski aku tahu pada kenyataannya kamu adalah adikku. Tapi kenangan itu, tidak akan pernah kulupakan sampai kapanpun.
Aku mencintaimu wero..
*Author POV*
#flashback#
malam itu, Justin tiba-tiba datang kembali ke rumahnya dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya. Padahal sebelumnya dia bilang dia akan pergi ke acara ulang tahun weronika. Tapi ternyata tidak, Dia datang dengan penuh emosi dan langsung masuk ke kamarnya lalu berteriak-teriak sendiri. Dia hampir menghancurkan kamarnya sendiri karena dia memberantakan seisi ruang kamarnya itu. Oma dan opa justin hanya bisa diam dan tidak bisa melakukan apa-apa saat justin seperti itu.
Justin mengerang dan meringkuk di dekat kasur sambil memegangi sebuah kotak kecil yang ternyata isinya adalah cincin berlian untuk hadiah ulang tahun weronika. Tapi setelah tahu weronika adalah adiknya , justin tidak dapat melakukan apa-apa lagi selain hanya berteriak dan menangis. Dia juga berbicara sendiri pada saat dia bercermin. "aku ,aku ingin melamarmu wero...aku ingin melamarmu.." katanya sambil menangis.
Bisa dirasakan ,pada saat itu hati justin sangat hancur. Dia sangat-sangat mencintai weronika, sama persis perasaan devon terhadap weronika waktu itu. Tapi inilah jalan yang sudah Tuhan kehendaki. Weronika, devon dan justin diketahui adalah saudara satu ibu.
#flash off#
5 TAHUN KEMUDIAN
Kusisir rambutku perlahan. Rasanya rambutku sudah mulai menipis. Ini semua karena penyakit ganas ini. Penyakit yang sudah bersarang di tubuhku selama 2 tahun ini.
Aku terjangkit kanker darah stadium 2. Dan rasanya seluruh kehidupanku sudah tidak berarti. Tapi teman-temanku dan juga keluargaku selalu menyemangati hidupku sehingga aku masih punya semangat untuk hidup meski pada akhrnya nanti aku tahu aku akan mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
FanfictionHai. Ini JD atau Just dreaming atau fanfiction Justin bieber yang aku buat tahun 2011 wkwkw. Ini versi original dan gak aku ubah sedikit pun 😂 enjoy kerancuan nya haha