Asheell dengan cepat memasuki bilik kamarnya,segera ia cari benda tipis 'buluk' kesayangannya dan membuka panggilan terakhir disana,dan tepat ia menemukan apa yang ia cari."kita harus bertemu sekarang!!,aku menunggumu di kafe tempat kau memberi bogem mentah sialanmu pada Max temanku,tepat jam makan siang besok."
Tuuuuttttt....
Arron terperanjat di ruangan kerja dalam penthousenya. Ia tahu siapa pemilik suara dingin dan lembut dari teleponnya tersebut. Ia tahu jika yang baru saja menghubunginya adalah gadis kecilnya. Senyumnya tersungging lebar.
Entah mengapa ia sangat senang saat gadis itu menelponnya terlebih dahulu dan mengajaknya makan siang bersama,walaupun ajakan tersebut tidak bisa dikatakan ramah. Dan mungkin mengingat mereka akan bertemu di salah satu kafe terkenal serendipity's kitchen.
Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya tersebut,namun beberapa menit kemudian ia terdiam. Ia menopangkan dagunya pada telapak tangan kanannya,dan sebelah telapak tangan kirinya memainkan pulpennya, Arron tampak seperti memikirkan sesuatu.
"untuk apa gadis kecil itu mengajakku" gumam Arron, senyum evilnya tiba tiba terukir. "aku tahu apa yang akan ia katakan padaku nanti" gumamnya dan mulai melanjutkan pekerjaannya dengan serius.
****
Keesokan harinya
Asheell segera membenahi peralatan tulisnya dengan cepat. saat ini ia ingin sekali keluar dari ruang kelas,dan ingin sekali menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Milly yang sedang merapikan bukunya kedalam tas dengan gerakan slow motion, melirik sekilas ke arah Asheell yang sangat terburu-buru ia menyerngitkan dahinya pertanda bingung, lalu dengan segera ia menghampiri gadis itu dan menepuk bahu nya pelan.
"sepertinya kau sangat terburu-buru Ash?what happened?? Your have a trouble??"tanya Milly penasaran.
"yeah seperti yang kau lihat Mill,aku memang sedang buru-buru,ada masalah kecil yang harus aku selesaikan secepatnya." ujar Asheell tanpa menoleh kearah Milly dan tetap membenahi peralatan tulisnya yang masih berserakan.
"sepertinya bukan masalah kecil,emm.. kau berhutang cerita padaku Ash," jawab Milly , gadis itu lebih memilih kembali ke mejanya,ia seakan paham jika Asheell saat ini tidak bisa di ganggu terlebih dahulu.
"ada apa dengan Asheell,kenapa wajahnya seperti menahan emosi yah... apa hanya perasaan ku saja.. entahlah" batin Milly.
Asheell telah selesai dengan kegiatan membenahinya itu,dan segera melesat dengan cepat keluar kelas,tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Milly seperti biasanya. Sedangkan Milly hanya mengangkat bahunya dan menggelengkan kepalanya lemah.
"hei.. nona Wizcarg.. what happened with your ugly friend?? Haha.. dia terlihat aneh,tak seperti biasanya,apa kau sedang marahan dengannya" tanya seseorang menepuk bahu Milly setelah kepergian Asheell. Siapa lagi kalau bukan Harry , teman sekelas Milly dan Asheell,laki-laki yang dikenal sebagai trouble maker and playboy di Venderbilt.
Milly hanya mendengus sebal,ia paling kesal jika harus berhadapan dengan Harry yang menurutnya 'tidak bisa diatur itu'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between My Heartbeats (COMPLETED)
ChickLit#99 IN CHICKLIT (03/01/2017) Arron David Jhonson ,25 tahun ,CEO tampan dan kaya dari perusahaan Jhonson Corp dulunya adalah seorang pria hangat dan ramah. namun, semua itu sirna Semenjak kekasih di Masa lalunya memilih untuk meninggalkan...