35. It's Dream? or Real?

7.5K 247 3
                                    

Asheell POV

Siluet cahaya putih samar-samar menusuk penglihatanku. Tanpa sadar jemari lentikku mengucek kedua mataku untuk menetralisir rasa kantuk yang benar-benar menguasai mataku ini hingga akhirnya mataku kembali segar.

Sejenak kulihat tempat ku berpijak saat ini, hamparan lavender. Kalian tahu, ini terasa nyata sekali di kulitku, aku berani bersumpah. Hamparan lavender ini sangat luas, bahkan akupun tak tahu seberapa luas hamparannya. Di ujung sebelah barat dari tempat aku berpijak, terdapat rumah pohon yang terlihat unik sekali, tapi sepertinya aku pernah melihatnya tapi dimana?

Kupejamkan mataku sekali lagi untuk membuka memori lama, yahh aku pernah liat rumah pohon ini, 7 tahun yang lalu, tepatnya rumah pohon ini masih berbentuk sebuah sketsa gambar yang di kerjakan oleh ayahku.

Yahh, momy,dady,aku dan Gio memang berencana untuk membangun rumah pohon ini tujuh tahun lalu di hamparan lavender di sebuah negri terpencil. Tapi, itu semua hanyalah angan yang tak akan pernah tercapai karna tragedi kebakaran sialan itu.

"Asheell!!!"

Degg

Apa benar itu suara Gio? Tanpa sadar air mataku keluar tanpa mau henti, sudah sebulan ini aku benar-benar merindukannya, karna CEO sialan itu aku harus menahan rindu selama 1 bulan dengan kakak ku. Tentang Arron? Kenapa aku masih harus memikirkannya? Ah sudahlah lebih baik aku segera menghampiri Gio di ujung sana sekaligus memeluk menahan rindu yang begitu sesak.

Dengan cepat aku berdiri, sekilas aku memandang pakaianku, sungguh ini indah, dress putih satin berbahan lembut dan bermotif indah ini benar-benar menempel di tubuhku, boleh aku berkata jika aku tak mempercayai semua ini.?

Aku berjalan ke arah Gio, saat jarakku telah dekat, tanpa menunggu waktu lebih lama, aku memeluknya erat. Sangat erat seakan-akan aku tak bisa lagi memeluknya, tapi ku harap itu hanyalah ketakutan yang tak akan pernah terjadi, karna sampai kapanpun, Gio adalah keluargaku, satu-satunya yang ku punya untuk ku berlindung.

"I miss you so much, Gio.. Akhirnya setelah 1 bulan , kau benar-benar pulang. Ku harap kau tak akan pernah menerima tawaran kerja dari CEO gila itu ke tempat dimana kau akan meninggalkanku sejauh mungkin" ujarku parau. Dengan cepat tangan kokoh itu melepas pelukanku dan jemarinya menelusuri wajahku, menghapus air mataku yang tak berhenti untuk keluar dengan derasnya.

"Heii.. Kenapa menangis baby girl itu tugas terakhirku untuk kerja di tempat jauh, sekarang dan seterusnya aku sudah tak akan menerima tawaran kerja itu lagi,i miss you so damn too " ujarnya lembut, senyumnya benar-benar meneduhkan. Entahlah aku berfikir kenapa ia terlihat seperti malaikat tak bersayap, apalagi di dukung dengan pakaiannya, tuxedo putih dengan satin yang senada.

"Dont leave me again, promises with me Gio??"

"Ekhhmm.. Aku ada kejutan untukmu, ku harap kau bisa mempercayainya walau hanya sesaat. Karna kejutan ini akan mempengaruhi hidupmu untuk kedepan, kau berjanji baby girl..?? Ujarnya memotong pembicaraanku yang sedikit serius, awalnya aku ingin tetap kekeuh menanyakan apa yang telah ku tanya padanya, tapi lidah ku kelu saat melihat matanya yang teduh.

"Kejutan apa??" tanyaku bingung.

Dia merangkulku,menghadapkan ku pada rumah pohon dihadapan kami yang di belakangnya terdapat hamparan lavender tadi.

"Ku rasa kau sudah sadar, jika ini adalah sebuah kejutan. Rumah pohon di tengah hamparan lavender, bukankah kita memang mempunyai mimpi untuk membuatnya Asheell? Dan sekarang kami berhasil membuatnya." jelas Gio panjang lebar, yahh aku memang telah menyadarinya, tapi aku tak tahu jika ini adalah kejutan di 7 tahun yang lalu yang akhirnya baru terlaksana, tapi?? Apa Gio mengerjakannya sendiri??

Between My Heartbeats (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang