Asheell langsung pergi meninggalkan kantin perusahaan tersebut. Ia merasa sebal dengan kejadian tadi ditambah pria itu yang huaahhh.. gadis itu bahkan tak bisa menjelaskannya dengan kata-kata.
Saat ini Asheell tak langsung pergi menuju ke flatnya, tetapi ia memutuskan untuk menuju taman terdekat didaerah sini. Tanda-tanda salju pun mulai terlihat, maka ia bergegas cepat menuju taman bermain diujung selatan tempat ia berdiri. Tujuannya saat ini adalah menenangkan pikirannya dahulu dari kejadian barusan.
Setelah sampai di taman, Asheell langsung menepati kursi yang sudah ia lihat di depan matanya. Ia segera duduk dan menyandarkan pundaknya disandaran kursi taman. Lalu menutup matanya dan menghembuskan nafas kasar.
..Tuss..
Salju mulai turun dari langit dan mengenai punggung tangan Asheell. Ia bisa merasakan itu, namun ia tetap pada posisinya yaitu memejamkan matanya lama. Jujur sebenarnya ia kedinginan karna hanya memakai atasan tanpa lengan berbahan tipis dan celana jeans saja. Kacamatanya sedikit mengembun namun ia segera mengelapnya,dalam posisi mata yang juga masih terpejam.
"kau akan mati kedinginan ditengah salju dengan pakaianmu yang seperti ini tanpa mantell Asheell.. " ujar seorang pria yang tiba-tiba datang dan mengusik kegiatannya.
Dan saat itu juga ia mendongakkan wajahnya menghadap ke belakang untuk melihat siapa pemilik suara tersebut dengan ekspresi bingung. Sedangkan pria tadi hanya menyunggingkan senyum khasnya. Asheell menyerngitkan dahinya.
dari mana ia tahu namaku,dan kenapa semua orang yang tak aku kenal banyak sekali yang mengenalku,aneh' batin Asheell.
Pria itu cukup peka dengan raut kebingungan yang dipancarkan oleh Asheell yang ia lihat dari dahi gadis itu yang mengkerut , namun ia tetap tersenyum pada Asheell meskipun Asheell kini menatapnya jengah.
"boleh aku duduk disini??" tanya pria itu lagi dan hanya diangguki oleh Asheell tak acuh.
Lalu pria itu mengeluarkan sesuatu di tasnya setelah ia sudah duduk disamping Asheell. Sangat dekat malah, mengingat bangku taman di sini memang kecil atau bisa dikatakan pas- hanya untuk dua orang saja. Setelah mengeluarkan sesuatu itu ia lalu memberikannya pada Asheell.
"pakai ini, setidaknya ini tak akan membuatmu mati kedinginan di sini"ujar pria itu memberikan manteelnya yang berwarna biru tua itu pada Asheell.
Asheell masih tak menggubrisnya, ia tetap menatap pria itu kebingungan. 'siapa dia' batin Asheell.
Karna tak ada respon yang diberikan oleh gadis itu , akhirnya ia memakaikan mantell tersebut kepada Asheell, dan saat itu juga Asheell kaget dan sadar dari kebingungannya yah.. walaupun ia masih bingung juga sih.
"heeeiii....what are you doing with me" tanya Asheell sedikit protes.
Sedangkan lelaki itu hanya terkekeh dengan tingkah Asheell dan gadis itu memandangnya horor.
"hei.. Aku hanya ingin kau memakai ini saja, salju sudah mulai turun, dan kurasa kau sudah kedinginan sedari tadi Asheell.. dan jangan mengelak oke.. cukup pakai saja ini dan kau tak akan kedinginan." jelas pria itu final dan tetap kekeuh memakaikan mantell tersebut. sedangkan Asheell hanya menurut dan pasrah saja saat pria itu sedang memakaikannya mantell, meskipun ia kesal dan akhirnya selesai.
Asheell hanya tersenyum tipis untuk menghargai pria disampingnya dan sedetik kemudian ia mengalihkan pandangannya kedepan memandang salju yang turun semakin banyak.
"kau benar-benar tak mengingatku Asheell??" tanya pria itu membuka percakapan. Asheell menoleh dan menatap datar pria tersebut lalu menggeleng tak acuh dan kembali menatap kearah depan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between My Heartbeats (COMPLETED)
ChickLit#99 IN CHICKLIT (03/01/2017) Arron David Jhonson ,25 tahun ,CEO tampan dan kaya dari perusahaan Jhonson Corp dulunya adalah seorang pria hangat dan ramah. namun, semua itu sirna Semenjak kekasih di Masa lalunya memilih untuk meninggalkan...