39. Should I tell her ?

7.8K 242 1
                                    

"Arron aku cape, kita lanjutin nanti saja yahh" pinta Asheell memohon.

"Gak, kita baru saja latihan 5 langkah dan kau lelah.. " ujar Arron tetap memaksa kehendaknya.

Saat ini mereka tengah berada pada ruangan dimana Asheell sedang belajar jalan didalamnya. Sebenarnya Asheell tidak mengalami kelumpuhan, hanya saja tertidur selama 2 tahun tanpa bangun membuat kakinya benar-benar hampir lupa bagaimana caranya untuk berjalan.

"I dont care, i'm tired!!!" desis Asheell dan langsung menatap marah Pria yang saat ini menggenggam kedua lengannya, dan langsung menarik paksa lengannya agar terlepas dari genggaman pria itu.

"Ahahaha.. Baiklah, gadisku lelah" ujar Arron final dan langsung menggendong Asheell ala bridal style menuju kursi yang tak jauh 10 langkah dari hadapan mereka.

"Kau haus hmm..." tanya Arron penuh perhatian sedangkan Asheell hanya menganggukkan kepala saja.

Setelah menenggak habis minuman yang di beri Arron, keheningan pun terjadi. Arron tak pernah bosan untuk menatap wajah gadis di hadapannya yang saat ini telah menjadi kekasihnya.

"Jangan menatapku seperti itu!" ujar Asheell pelan dan langsung membuang wajahnya, pasalnya ia benar-benar malu saat Arron menatapnya intens dari awal dia minum tadi.

"Memangnya kenapa kalau aku menatap kekasihku ini,Hmm..??" tanya Arron sembari tersenyum simetris  yang justru terlihat sangat menawan di mata Asheell.

"Wajahku tampan ehh??" kelakar Arron yang justru membuat Asheell membulatkan matanya dan meninju sedikit keras lengan kekar Arron yang bagi Arron terasa seperti sentuhan biasa, Bukan pukulan.

"Hentikan!! Dasar pria gila!" desis Asheell yang masih bisa di tangkap oleh pendengaran Arron.

"Si pria gila ini mendengarnya gadis kecil" ujar Arron lalu memulai serangan andalannya, apalagi jika bukan untuk menggelitik leher wanitanya tersebut.

"Ahahaha... Hentikan kumohon.. Ahahaha" ujar Asheell sembari mencoba menghalangi laju lengan pria itu yang terus menggelitik lehernya.

"Tak akan kuhentikan sebelum kau berkata 'hentikan kekasihku yang paling tampan' " ujar Arron dengan nada menggoda sedangkan Asheell tetap pada tawa gelinya.

"In your dream!" desis Asheell keras kepala.


"Fine, in your dream too aku akan melepaskan jemariku di lehermu" kelakar Arron.

"Sepertinya kami datang di waktu yang tidak tepat yah" instrupsi seseorang yang langsung membuat kedua insan tersebut menghentikan kegiatan mereka, lalu menatap asal suara tersebut.

Sedangkan Arron hanya menatap malas kepada 2 orang dihadapannya.

"Sangat  betul Mom,dad" ujar Arron sedangkan Asheell yang berada disamping Arron menatap pria dan wanita yang terlihat telah menua itu hanya bisa memberikan senyum malunya, ia baru menyadari jika yang ada di hadapannya saat ini adalah Mr dan Mrs Jhonson sesungguhnya.

"Hei Asheelley, bagaimana kabarmu?" tanya Shayne sembari mengelus puncak kepala Asheell lembut, ia begitu menyukai Asheell.

"Emm.. Sa.. Saya baik nyonya " ujar Asheell gugup dan mulai memilin-milin baju khas rumah sakit yang di kenakannya.

Between My Heartbeats (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang