38. Don't Be Affraid To Loving Me

8K 250 0
                                    

"Asheelley!! "

Gadis berambut pirang bermata biru yang kini tengah menikmati makan siangnya seorang diri terperanjat kaget saat mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya,siapa lagi jika bukan Milly. Dengan cepat gadis itu langsung menubruk Asheell dan memeluknya erat.


"Aaahhhh... I really miss you so much my best friend"


Asheell membalas pelukan itu tak kalah eratnya, menyalurkan betapa ia juga merindukan sahabatnya yang terakhir mereka bertemu setelah kejadian pelemparan telur busuk di kampus sewaktu itu.

"It's that you Mill??" tanya Asheell meyakinkan apa yang dia lihat. Yahh gadis yang saat ini ia lihat memiliki rambut coklat terang sebahu, dan jangan lupakan lipstik pink yang menghiasi bibirnya, ia sangat tahu jika Milly sahabatnya benar-benar telah berubah,pasalnya gadis itu dulu sangat tidak suka tentang make up, sekalipun yang minimalis.

"Ahahaha!! Yeah, it's me Milly Joey Wizcarg" kekeh gadis itu lalu duduk di hadapan Asheell.

Saat ini ruang rawat Asheell telah berubah menjadi rawat inap VVIP bukan seperti kemarin yang masih di dalam ICU, dokter baru saja memindahkannya 3 jam yang lalu saat gadis itu masih tertidur.

"Kau suka make up sekarang?" tanya Asheell heran, sedangkan gadis itu hanya terkekeh.

"Kita wanita 21 tahun sekarang Asheelley, so wajar saja jika aku mulai senang ber make up. Tapi kau tenang, sifatku padamu tak akan pernah berubah, masih sama seperti dahulu, sewaktu kita berumur 19."

Asheell hanya diam termenung, ia masih tidak mempercayai jika usianya sekarang telah menginjak 21 tahun. Sudah banyak kisah yang ia tinggalkan selama 2 tahun ini.

Berarti Gio berumur 27 tahun?

"Berarti Gio berumur 27 tahun dong?? Aku penasaran bagaimana dia sekarang? Apa memiliki banyak cabang di dagunya seperti Arron? Ahahha.. Ngomong-ngomong dimana dia? Aku tak pernah melihatnya saat aku terbangun??" ujar Asheell dengan binar bahagianya menatap Milly penuh harap.

"Ekhhm... Dia.."

"Kau akan bertemu dengannya saat kau sembuh nanti gadis kecil" ujar suara pria yang tak jauh dari arah pandangannya yang saat ini tengah berjalan menghampiri 2 gadis yang tengah mengobrol di atas bangkar.

"Untukmu" ujar Arron lembut lalu memberi sebuket bunga lavender untuk Asheell dan mencium kening Asheell lama tanpa mempedulikan Milly yang tersenyum senang.

"Arron hentikan! Disini ada Milly!!" desis Asheell lalu menyembunyikan wajahnya di antara bunga-bunga lavender kesukaannya.

"Ohhh.. Jadi kau ingin bermesraan dengan pacarmu tanpa aku? Ahaha no problem Ash, i know you" kekeh Milly sembari menggoda Asheell dengan  menaik turunkan Alisnya sedangkan Asheell langsung kelimpungan.

"Aahhh..eng...enggak, aku dan dia tidak berpacaran, ehmm.. Tapi mungkin kita sudah berteman, benarkan Arron??" ujar Asheell gagu dan langsung menatap Arron penuh harap, sedangkan Arron yang melihat itu langsung mengusap lembut kepala Asheell.

"Kau pacarku, semenjak tragedi kau bersembunyi di atas hellipad universitas mu karna kesalahpahamanmu, dan aku tak menerima penolakan gadis kecil" ujar Arron dan langsung memeluk pinggang Asheell erat. Sedangkan Asheell hanya bisa berusaha untuk menghindar tapi nyatanya Arron semakin merapatkannya.

"Aahh tidak Mill, kita hanya-.."


"Pacar yang akan segera menikah " ujar Arron mantap, sedangkan Asheell diam mematung. Menikah? Bahkan ia tak pernah tahu bagaimana rasanya berpacaran, tapi akan langsung menikah.

Between My Heartbeats (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang