Asheell POV
"I love you too,Arron "
Jujur aku ingin sekali mengatakan hal itu karna jujur, mungkin hati ini sudah merasakan rasa yang pertama kali disebut dengan cinta. First love? Maybe I have this feeling right now.
Tapi, lagi-lagi aku teringat dengan ancaman itu, bukan hanya sekedar perkataan dari mantan kekasih Arron saja, tapi aku juga teringat dengan pesan burung dara itu, yang ku tahu itu bukan lah pesan lelucon lagi.
What should I do? I love him when I hate him.
"hei, Asheell.. kenapa kau bengong saja" ujar pria di hadapanku sembari menatapku intens. Ku pandagi bola mata indah itu, terlihat harapan besar disana.
Arghh aku merasa seperti orang bodoh sekarang. Bodoh karna aku terlihat seperti memberikan clue padanya,memberikan harapan padanya dan bodoh karna saking terbawa emosinya aku justru terlihat seperti mengungkapkan perasaanku kepadanya secara tak langsung.
"a.. aku.. aku tidak bisa, maaf" lirihku sembari menundukan wajahku, aku hanya tak ingin terlihat lemah di hadapannya, dan juga aku tak ingin dia melihat air mataku yang akan lolos kembali, air mata yang menjelaskan jika aku memang mencintainya.
"haha.. are you kidding me? You said that if you have feeling with me like I have feeling with you. But, why you can't accept me??" ujarnya parau, diselingi tawa sendu yang semakin membuatku jika dia merasakan kecewa, untuk yang kedua kalinya dan ini karna ku.
Tuhan ,kenapa mencintainya harus serumit ini,kenapa hatiku tidak bisa lagi membencinya seperti dulu.mengapa hatiku harus mencintainya disaat aku sangat membencinya? Apa ini karma untukku saat aku membencinya??
"aku tidak mengatakan jika aku memiliki perasaan kepadamu, kau yang salah menafsirkan maksud dari perkataanku, aku.. aku hanya tak ingin menjadi pelampiasanmu " Ujarku lantang, kali ini dengan keberanian yang kuanggap cukup untuk melawan rasa sakit dari hati ini.
Kali ini aku merubah posisiku yang sedari tadi berbaring meghadapnya menjadi duduk dan membuang muka darinya.
Sekilas yang ku lihat dirinya menahan amarah,rahangnya mengeras dan tangannya terkepal, tapi satu hal yang pasti, matanya terlihat seperti memerah menahan tangis.
Bolehkah aku berharap seperti itu Tuhan ?
"SUDAH BERAPA KALI AKU BILANG KAU BUKAN PELAMPIASANKU!!, AKU MENCINTAIMU!!" lantangnya cukup keras dan hal itu justru membuatku terlonjak kaget,aku tak pernah menyangka jika dia seperti ini.
"fine,aku harap suatu saat nanti kau bisa melihat dan merasakan apa yang hatiku rasakan padammu, sekalipun hanya 0,1% aku tetap berharap kau akan menyadarinya." Ujarnya dingin.
Brakk...
Terdengar suara pintu yang tertutup dengan kasar, suara yang menemani langkahnya bagaikan meriam yang siap memecahkan massa didalamnya.
He left me alone after he say love with me
Singkat,jelas, padat namun menyakitkan. Tapi satu pertanyaan di benakku, apakah ini benar-benar rasa cintaku padanya, atau hanya sekedar perasaan suka, dan simpatiku padanya yang telah membuatku nyaman? Aku.. hanya tak ingin mengambil langkah yang salah sebelum pada akhirnya akulah wanita yang akan menyakitinya lagi.
Memang itu yang aku harapkan dulu,membuatnya sakit. Tapi tidak setelah aku mendengar kisah pahitnya di masa lalu dari mulut Leah. Lagi dan lagi, apa yang harus ku lakukan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between My Heartbeats (COMPLETED)
ChickLit#99 IN CHICKLIT (03/01/2017) Arron David Jhonson ,25 tahun ,CEO tampan dan kaya dari perusahaan Jhonson Corp dulunya adalah seorang pria hangat dan ramah. namun, semua itu sirna Semenjak kekasih di Masa lalunya memilih untuk meninggalkan...