31. Welcome To the Hell

6.4K 237 0
                                    


Gio pov

Sudah sebulan aku berada di Yunani, Aku memang tidak bisa bersabar untuk menunggu hari esok. Kalian benar , aku akan pulang besok tepat sehari sebelum natal tiba. Aku juga benar- benar tidak sabar ingin memeluk adikku yang satu ini, bahkan hampir sebulan aku jarang menghubunginya. Ahh baby girl aku benar-benar merindukanmu.

Semua barang telah aku masukkan kedalam koper dan baru selesai beberapa menit yang lalu, pekerjaan disini ku akui cukup menyenangkan, aku yahh kalian tahu, aku bahkan seperti seorang atasan di sini. Tapi detik ini juga aku akan mengakhirinya dan kembali bekerja seperti biasa di negara tempat tinggalku, Nashville.

Pemandangan laut di seberang jendela kamar hotelku begitu tentram dan damai, saking tentramnya hingga membuatku berjalan jauh ke arah angan.

Entahlah, aku sebenarnya tidak ingin mengakui sebuah firasat ini, tapi kenapa firasat ini selalu mengatakan jika besok adalah pertemuan pertama dan juga terakhir antara aku dengan adikku? Aneh bukan.

ku tepis pikiran itu kuat-kuat, tetap saja firasat itu datang dalam angan seolah-olah ia adalah bel pengingatnya, dan tanpa kusadari, di balik meja kerja ku ini, aku menuliskan 2 carik kertas, yahh yang pertama untuk atasanku, Arron David Jhonson dan yang terakhir untuk adikku Asheelley Straineill Parker.


Tok..tok..tok..

Baru saja aku menyelesaikan suratku, suara pintu di ketuk membuyarkan aksi melamunku lagi, aku hanya berujar 'masuk' dan tak lama terlihat Robert, salah satu anak buah Arron yang di tugaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupku di sini selama sebulan.

"Maaf tuan George, tuan Arron meminta keberangkatan pulang anda sekarang, karna tuan berkata lebih cepat lebih baik" ujarnya sopan.

Seukir senyum terpatri lebar di wajahku, 'ahhh Asheelley akhirnya tanpa harus menunggu lusa aku bisa bertemu denganmu' batinku.

"Aahh baiklah, thank's Robbert, lagian aku juga sudah siap sebelum kau memberitahuku."

"Baik tuan, mari saya bawakan koper anda ke mobil, pesawat kita akan berangkat sekitar 1 jam dari sekarang." Ujar Robert kalem dan dengan cepat langsung membawa koper yang memang sedari tadi telah ku persiapkan.

Yunani, terimakasih telah membuatku merasakan apa itu bersabar dalam menunggu, terimakasih telah membuatku merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang pemimpin pada perusahaan ternama sekalipun ini hanya sebulan​, tapi setidaknya... Aku bahagia..

*****

Arron POV

1 jam kemudian

Sudah 1 jam aku menunggu gadis kecil itu dari toilet, tapi anehnya kenapa sedari tadi ia tidak keluar? Apa wc tersebut memiliki antrian yang sangat panjang atau dia sedang buang air besar atau sebagainya?? Tapi pasti tak akan mungkin selama ini.


Sedari tadi aku berdiri dengan resah, habis sudah kesabaranku, dengan cepat aku berjalan cepat menuju Toilet wanita yang berjarak tak jauh 15 langkah dari hadapanku, tak ku pedulikan beberapa wanita yang mulai meneriaki ku saat aku masuk memasuki toilet tersebut, yang aku pikirkan saat ini adalah Asheelley.

Between My Heartbeats (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang