1. Anniversarry

536 24 7
                                    

Agatha Resyanata. Agatha beruntung, sangat beruntung. Memiliki seseorang yang bisa di bilang sangat menjaga nya. Apa pun keadaan nya dia selalu mengiyakan apa yang Agatha mau. Beruntung bukan? Kini Agatha berjalan dengan tatapan kosong. Entah apa yang dia fikirkan saat ini. Jam segini sekolahan pasti masih sepi. Siswa mana yang akan berangat ke sekolah jam 06.15 pagi? Mungkin hanya agatha.

"Atha!" teriak seseorang dari arah belakang. Agatha kaget bukan main. Jam segini? Apa iya ada yang berangkat sama seperti nya di jam yang segini pagi nya? Agatha membalikan badan nya dan melihat siapa yang memanggilnya. Agatha tidak terlalu jelas melihat wajah orang itu. Masih terlalu pagi dan lampu sekolahan baru saja di matikan oleh penjaga sekolah. seseorang itu pun berjalan mendekati nya.

"oyy!" orang itu kini ada di hadapan nya. Tapi tetap saja Agatha tidak bisa melihat terlalu jelas siapa orang itu. Maklum, apa karna agatha kurang tidur? Masih ngantuk? Tapi kalau masih ngantuk kenapa datang sepagi ini?

"Kenapa dateng pagi banget sih ta?"

"Hmm?" suara nya familiar. samar samar Agatha mendongak memperhatikan wajah seseorang yang sedang mengajak nya bicara sekarang. Arka!

"Arka.. Kenapa dateng pagi banget?" ucap Agatha parau.

"Kok nanya balik? Kamu kenapa? Sakit?" Arka memegang kedua pipi agatha, menempelkan tangan nya pada dahi Agatha. Tidak demam.

"Kamu kenapa sih hm?"tanya Arka lagi. Tidak mendapat jawaban dari Agataha, Arka menarik tangan Agatha mencari bangku teras yang terdapat di salah satu depan kelas 

"Kamu engga lagi sakit kan?" Arka kembali menempelkan tangan nya pada dahi Agatha. Lagi dan lagi agatha sama sekali tidak demam.

"Arka.. Aku engga sakit. Aku cuma masih ngantuk aja."balas Agatha dengan nada mengantuknya.

"Terus kenapa dateng pagi banget kalo tau masih ngantuk? Atau mungkin kamu mau ketemu selingkuhan kamu yaa? Oh god." Arka menjauhkan jarak duduk nya dengan Agatha. Mendengar pertanyaan itu tiba tiba mata Agatha melotot. Selingkuh dengan siapa?  Bukan kah dia datang pagi karna ada sesuatu yang harus di siapkan?

"Siapa yang selingkuh. Engga Arka.." ucap Agatha lembut.

"Terus?"

"Aku hari ini piket!"ucap agatha cepat.

"Sayang, kamu piket hari sabtu bukan hari senin. Right?" Bodoh! Agatha menepuk jidatnya sendiri. Kenapa dia memberikan alasan yang sudah pasti arka tau. Yatuhan bagaimana ini? Apakah rencana nya akan batal?

Arka merapatkan jarak duduk mereka. Menggenggam tangan Agatha sambil menatap nya lekat.
"Jujur sama aku, kamu ada apa dateng pagi pagi begini?" Arka selalu begini. Jika Agatha ketauan berbohong dia tidak akan marah. Malah arka lah yang akan mencairkan suasana.

"Aku engga bakal marah kok taa.."

"Okeyy, Promise?" Agatha mengulurkan jari kelingking nya di depan wajah arka.

Arka mencium dahi Agatha mengaitkan kelingking nya dan menatap wajah agatha kembali sambil terkekeh. Agatha mengambil sesuatu dari tas ranselnya. Kelender.

"Tanggal 27 besok kan? Aku cuma mau cari tempat buat ngerayain anniv kita yang setahun. Makanya dateng pagi. Kalo cari nya pas istirahat kan aku nya sama kamu terus"Agatha begitu polos. Arka terkekeh mendengar ucapan kekasih nya. Polos, cengeng. manja? Tidak. Agatha tidak pernah manja pada Arka. Hanya saja Arka yang selalu memanjakan Agatha. Bagi Arka, Agatha adalah sahabat, kekasih sekaligus adik nya. Arka tau bagaimana Agatha. 7 tahun berteman, Arka sudah tau seluk beluk Agatha yang tidak di ketahui orang lain.

"Sini dengerin aku" lagi, Arka menatap mata Agatha dengan lekat. Kedua mata insan ini bertemu. Arka dan Agatha tersenyum secara bersamaan. Entah apa yang mereka fikirkan sekarang.

"Kamu engga perlu kasi aku apa pun. Aku yang harus persiapain semuanya, buat kamu. Bagi aku, engga ada kata anniv. Anniv kita setiap hari. Hari spesial kita setiap hari. Okey?!" Agatha tersenyum mendengar perkataan kekasih nya ini. Manis, hanya arka yang bisa membuat agatha seperti ini.
"Aku boleh nanya sesuatu?"

"Apapun taa"jawab Arka tersenyum

"Apa yang kamu pengen? apa yang bisa aku kasi ke kamu? Hmm maksud aku.. Apa yang bisa buat kamu seneng?"tanya Agatha ragu. Arka terkekeh. Sebegitu penting kah keinginan Arka baginya?

"Mau aku?" agatha mengangguk

"Kamu"Agatha terseyum. Pipi nya merah. Demi apa pun arka tau bagaimana bisa membuat lesung pipi Agatha mengembang.

"Arka aku serius!"tawa Agatha sambil memukul lengan Arka. Arka ikut tertawa melihar tingkah gadis nya ini.

"Aku serius taa. Happy anniv yaa. Maaf aku ngucapin nya kecepetan hehe. Jangan bosen sama aku. Aku sayang sama kamu lebih dari apapun. Jangan naksir cowo lain selain aku. Aku belum siap kamu ninggalin aku dan engga bakal siap"Arka menarik Agatha dalam pelukan nya. Mencium aroma rambut Agatha yang sudah menjadi kecanduaan nya setiap saat. Nyaman. Itu yang di rasakan Arka saat berada di pelukan Agatha.

"Kamu engga perlu takut aku bakal ninggalin kamu. Justru aku yang takut kamu yang bakal ningalin aku. Kamu tau kan kita---?"

"Sttt!" Arka mempererat pelukan nya. Ia tidak ingin Agatha kembali mengingatkan nya tentang itu.

"Aku gakmau bahas itu. Intinya aku sayang sama kamu. Jangan bahas itu. Aku gakmau"Agatha mengangguk. Air mata nya hampir menetes. Agatha sangat takut. Ia sudah sangat mencintai arka sekarang. Ia tidak akan mudah melupakan Arka begitu saja jika nanti Arka akan meninggalkan nya. Agatah menarik nafas panjang. Berusaha untuk tidak memikirkan hal itu. Agatha semakin membenamkan wajah nya ke dada Arka mencari letak kenyaman disana. Sama seperti Arka. Agatha juga begitu sangat nyaman jika sudah di peluk arka. Aroma tubuh Arka adalah candunya.

Dari kejauhan terlihat seseorang yang memperhatikan mereka dari tadi. Miris. Hati nya begitu sakit. Tapi bagaimana pun ia harus tetap terlihat baik baik saja nanti. Gadis yang dia cintai sudah sangat bahagia bersama laki laki pilihan nya sekarang. Itu sudah lebih dari cukup.

"Taaa.. Aku sayang kamu. Maaf aku engga bisa ungkapin itu semua. Aku harap arka engga bakal kecewain kamu yaa?"ucapnya tulus. Air mata nya juga hampir saja terjatuh. Entah karna bahagia melihat agatha atau karna dirinya sendiri yang tidak bisa mengungkapkan perasaan nya?

*****
Maaf typo bertebaran😭 aku masih baru bangett. Yang engga suka cerita nya jangan baca yaa   ini setengah kisah nyata dan setengah fiksi. Cari sendiri letak fiksi dan nyata nya di mana hehe Semoga seneng sama karya kuu. Suppport aku terus yaa😂 night!

You Promised [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang