2. Kenapa?

272 20 4
                                    

"Akaaaaa" Agatha menghampiri Raka yang di lihat nya termenung di depan kelas. Iya, kelas Agatha dan Raka memang berdekatan. Agatha 11.2 Raka 12.1. Hanya di selangi 2 kelas untuk mereka saling menghampiri jika ada keperluam tertentu.

"Hmm? Kenapa?"Ucap Raka pelan. Sekarang Agatha berada di depan Raka. Agatha mendongak. Memperhatikan wajah Raka. Raut wajahnya sangatlah tidak enak hari ini. Agatha tidak tau kenapa. Bukankah setiap hari Raka selalu bersemangat di setiap pagi nya?

"Kamu kenapa ka? Lesu banget. Hari senin lho! Ayo semangat! Engga biasanya kamu kaya gini"cibir Agatha.

"Kenapa sih? Cerita sama aku sini" Agatha menarik pergelangan tangan Raka. Dengan santai masuk ke dalam kelas 12.1. Bukan kah Agatha tidak sopan? Masuk ke dalam kelas angkatan yang lebih senior dari nya? Ini sudah biasa. Agatha sudah sering main ke kelas Raka. Jadi tidak ada yang salah.

"Ayok cerita!" Raka dan Agatha sudah duduk berhadapan sekarang. Agatha begitu semangat untuk mendengarkan cerita dari Raka.

"Mau cerita apa? Aku engga ada cerita apa apa. Dan aku engga kenapa napa"Sahut Raka ketus. Memalingkan wajah nya dari hadapan Agatha. Kenapa Raka? Apakah Agatha ada salah padanya? Atau ada janji yang belum sempat Agatha tepati?

"Haiii guyss" Fadlan datang dengan Gleyria tersenyum merkah menyapa kedua sahabat nya itu, Raka dan Agatha. Hening. Mata Fadlan dan Gleyria bertemu seolah bertanya. Ada apa? Kenapa mereka?

"Oy pada kenapa sih? Berantem?"tanya Gleyria

"Engga apa apa. Aku ke kelas aja. Ayok gley"Agatha menarik tangan Gleyria untuk keluar dari kelas Raka. Sebisa mungkin Agatha menyembunyikan mata nya yang hampir menangis. Agatha bingung ada apa dengan sahabat nya itu? Mata Raka sayu. Melihat punggung Agatha yang pergi begitu saja meninggalkan nya.

"Ka gue tau lo kenapa. Tapi lo engga seharusnya kaya gini. Ini bukan salah Agatha sepenuhnya. Agatha engga tau kalo lo suka sama dia. Gue juga tau lo udah mendem ini lama, sangat lama. Tapi ini lah resiko yang lo harus terima. Dan yang pasti nya lo gak mau kan persahabatan kita ber5 ancur gara gara ini? Atur emosi lo. Atur mood lo sendiri. Cuma lo yang bisa kondisiin gimana mood lo. Arka laki laki baik ka. Dia pasti bisa jagain agatha nya lo"jelas Fadlan sambil mengusap pundak Raka. Memberikan pengertian agar Raka tidak seperti ini. Fadlan miris melihat sahabat nya ini. 7 tahun berteman dengan Raka, Fadlan benar benar salut dengan raka. Salut dengan alasan kenapa Raka tidak ingin mengungkapkan perasaannya pada Agatha.

"Maaf lan. Ini di luar kemampuan gue. Gue juga gaktau kenapa ketus gitu sama dia tadi. Gue gaktau. Gue refleks. Hati gue sakit lan. Ah njirr. Kok gue kaya gini sih"Raka mengacak rambut nya sendiri. Raka bertanya apa dirinya sendiri kenapa ia bisa seceroboh ini?

"Gue ngerti. Lo harus minta maaf sama dia"Ucap Fadlan. Raka mengangguk mantap. Raka harus segera meminta maaf pada Agatha.

*****

"Citt lo beneran suka sama si Arka?"

"Iyaa. Dari awal less privat dulu malah. Tapi yaa gitu Arka malah suka sama Agatha"jelas citra

"Kok bisa? Kenapa lo engga gerak cepat aja?"tanya Rena lagi.

"Nih ya ren. Gue itu dari smp udah kenal sama Arka, Raka, Agatha, Gleyria dan Fadlan. Kita satu kelas waktu less privat dulu"Jelas Citra

"Terus terus?"tanya Rena penasaran

"Entahlah. Gue kira Agatha bakal jadian sama Raka. Tapi ternyata jadian nya sama Arka. Gue juga engga ngerti. Agatha deket sama Raka. Arka juga deket sama Agatha. Deket nya itu beda. Lebih dari sahabat. Setau gue Agatha sama raka lebih dulu deket tapi pas makin ke sini arka nya yang dapetin Agatha. Entahlah"Jelas Citra. Rena hanya mengangguk. Berusaha mencerna semua cerita Citra.

You Promised [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang