Agatha sudah siap untuk berangkat ke sekolah dengan mengendong tas ransel yang biasa ia pakai. Tapi bukan kah ini hari minggu? Benar. Biasanya di hari minggu tertentu bu bella dan bu eva ada kelas tambhan untuk kelas yang di ajarkan nya. Bu bella dan bu eva memang guru yang kelewatan rajin. Di hari minggu pun masih tetap mengadakan kelas tambhan. Semua murid juga sudah bernegosiasi tapi tetap saja pendirian bu eva dan bu bella tidak bisa di ganggu gugat. Katanya dari pada main main di hari minggu lebih baik menambah ilmu.
Agatha melangkah kaki nya keluar dari halaman rumah. Hari ini ia harus berangkat menggunkan angkot. Sebenarnya Arka akan mengantarkan nya tapi Agatha lebih setuju kalau Arka hanya menjemput nya ketika pulang sekolah. Agatha tidak terlalu ingin merepotkan mantan kekasihnya itu. Di pertigaan rumah Agatha ada halte disana. Jadi untuk mendapatkan angkot tidak terlalu sulit untuk Agatha. Agatha dengan santai menaiki angkot yang di tumpangi nya. Hanya ada beberapa penumpang saja. Tidak lama untuk sampai ke sekolah Agatha. Kira kira hanya 10menit. Agatha mengeluarkan ponselnya. Membuka semua aku sosmed nya yang sudah berdebu. Ia sudah lama sekali tidak mengaktifkan sosial media nya itu. Tapi tidak ada yang spesial bagi Agatha. Sosmed nya masih sama seperti dulu, Biasa biasa saja. Seketika Agatha teringat oleh email dari Raka yang Raka kirimkan kemarin malam. Agatha membacanya subuh tadi. Raka juga sudah mengerjakan tugas tugas yang Agatha belum selesaikan. Agatha membuka galeri nya. Melihat foto foto lama yang masih bersarang di ponsel nya itu. Agatha tersenyum sendiri memandang foto nya bersama Raka."Makasih ka sudah selalu ada"Ucap Agatha dalam hati.
Di tengah lamunan nya Agatha tersadar ternyata ia sudah sampai di depan sekolah nya. Dengan cepat Agatha bangkit dari kursi penumpang dan memberikan upah pada sopir angkot yang sudah mengantarkan nya. Ponsel Agatha bergetar. Ia segera mengecek siapa yang menghubungi nya di hari minggu pagi ini?
1pesan
Gleyria : Taa gue ngga ikut kelas tambahan hari ini. Tugas gue belum jadi. Gue mau jalan juga sama Fadlan. Havefun yaa bareng bu eva bu bella wkwkAgatha mendengus kesal membaca pesan dari sahabatnya. Agatha membuang nafasnya asal dan melanjutkan perjalannya menuju kelas.
*****
Arka sibuk dengan game yang ada di gadgetnya. Masih jaman game kan? Untuk beberapa hari kedepan Arka libur mengingat ia sudah melakukan ujian nasional beberapa hari yang lalu. Tapi tidakah ia memikirkan masa depan nya? Arka begitu fokus akan game nya. Tak sadar kalau Ayahnya ada di samping nya memperhatikan anak semata wayang nya sejak tadi.
"Arka"Ucap Hadi pelan. Arka menoleh dan menutup aplikasi game nya dengan gusar.
"Main game terus"tegur Hadi. Arka hanya nyegir tak karuan.
"Kamu mau kuliah dimana?" Arka mengangkat bahu nya mengartikan tidak tau.
"Raka aja udah berangkat ke pakistan buat ngelanjutin sekolah nya. Masa kamu masih santai"Ucap Hadi. Hadi dan Arka hanya tinggal berdua. Hadi dan istrinya dulu sudah berpisah sejak beberapa tahun yang lalu. Arka di ambil alih oleh ayahnya hingga sekarang. Terkadang Arka sangat merindukan mama nya tapi ia juga mengerti bagaimana posisi yang ia alami sekarang. Bisa di bilang Arka termasuk anak yang mengalami apa itu broken home. Tadi Arka tidak pernah ambil pusing tentang itu.
"Aku dimana aja pa. Yang penting jangan keluar kota apalagi keluar negri"Sahut Arka. Hadi mengeritkan sebelah alisnya. Bingung.
"Kenapa kamu ngga mau sekolah di luar kota atau pun di luar ngeri?"
"Ngga mau pa. Agatha siapa yang jagain kalo aku pergi"jujur Arka.
"Agatha? Pacar kamu yang muslim itu? Kamu masih sama dia? Langgeng banget yaa kalian"tawa Hadi. Hadi sudah tau tentang Agatha. Arka selalu menceritakan bagaimana kisah percintaan dirinya pada papa nya ini. Hanya saja tentang break nya dengan Agatha sepertinya Hadi belum tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Promised [END]
Romance[SELESAI] "Sempat tersirat dalam benak ku bagaimana aku bisa menjalani semuanya tanpa memikirkan kedepan nya? Bagaimana bisa otak ku tidak mampu mencerna bagaimana yang terbaik untuk diri ku atau pun untuk orang yang aku cintai. Tuhan apa yang harus...