Sepertinya tidak jodoh baru saja Arka, Fadlan dan Gleyria pulang di situ lah Agatha dan Lina datang membawa makanan. Sehabis dari bandara tadi Lina langsung pergi ke perusahaan nya dan mengajak Agatha. Iya, Agatha cukup membantu dalam urusan perusahaan mamanya walaupun ia adalah seorang guru.
"Arka sama yang lain baru aja pulang" ucap Raka.
"Lho mereka ke sini?"
"Iyaa Arka yang langsung ngajak tadi. Mereka juga yang bantuin aku beres beresin barang aku di apartement dan langsung ke sini. Tapi kamu nya malah belum pulang" jelas Raka. Agatha menggigit bibir bawahnya pelan.
"Maaf yaa aku ngga bisa bantuin beres beres" keluh Agatha.
"Iyaa ngga apa apa ta"
"Oh iya kamu jadi kan ceritain semuanya?" Raka tersenyum seraya mengangguk.
"Yang lain udah tau?"
"Udah lah. Aku udah ceritain semua nya ke mereka" kekeh Raka.
"Kok ngga nungguin aku sih?! " kesal Agatha.
"Kamu mandi dulu taa. Nanti kangen kangenan nya sama Raka" ucap Lina dan langsung pergi menuju kamarnya.
Agatha mendengus kesal. "Walaupun aku belum mandi aku masih wangi kok ma"
Raka tertawa cekikikan. "Percaya diri amat kalo kamu wangi" mata Agatha melotot menatap Raka.
"Iyaaa aku mandi!" Agatha langsung pergi menaiki anak tangga menuju kamarnya. Raka semakin tertawa mendengar pintu kamar Agatha di tutup nya dengan keras.
*****
"Ar lo ngga pulang? Udah magrib ini"ucap Fadlan. Semenjak pulang dari rumah Agatha tadi Arka lebih memilih untuk berdiam diri di kostan Fadlan.
"Ntar lagi deh lan males gue di rumah ngga ada temen"sahut Arka seraya menaikan sebelah kaki pada kursi.
"Lah kenapa ngga main sama Agatha aja?" Arka mengeritkan dahinya apakah Fadlan tidak peka?
"Lu waras lan? Yakali gue mau main sama Agatha. Raka udah balik juga"
Fadlan mendegus kesal. "Apa salah nya main?"
"Gue ngerti lah lan. Ngga mungkin sekarang gue main lagi sama Agatha kaya dulu. Agatha pasti kangen sama Raka yaa jadi menurut gue hari ini biarin Agatha sama Raka dulu"ucap Arka santai.
"Bukan cuma hari ini sih. Mau besok besok juga ngga apa apa"lanjut Arka.
Fadlan menatap Arka dengan tatapan tak mengerti. Kenapa Arka dengan mudahnya berbicara seperti itu? Apakah ia sudah melupakan rasa cinta nya pada Agatha?
Fadlan dengan gusar mendekati Arka dan duduk di samping nya. Fadlan memandangi Arka dengan seksama. Berfikir apa ini benar Arka?
Melihat tindakan Fadlan seperti ini tentu saja Arka bingung. Kenapa Fadlan menatapnya serius sekali?
"Gue tau gue ganteng. Santai man!" tawa Arka.
"Ngaku ganteng tapi pasangan ngga ada? Kan lucu"tawa Fadlan meledak. Seketika Arka terdiam mendengar ucapan Fadlan. Ia memandang kesal Fadlan yang sedang menertawainya begitu lepas.
"Eh tapi gue mau nanya deh sama elo" Okey sepertinya Fadlan mulai serius sekarang.
"Tapi lo jawab jujur yaa" Arka hanya berguman.
"Lo masih cinta ngga sih sama Agatha?" Arka membulatkan matanya. Pertanyaan macam apa ini? Untung saja ia tidak lagi mengunyah makanan. Jika itu terjadi Arka yakin semua makanan itu akan keluar beserta organ yang ada di dalam tubuh Arka.-. Lol
KAMU SEDANG MEMBACA
You Promised [END]
Romance[SELESAI] "Sempat tersirat dalam benak ku bagaimana aku bisa menjalani semuanya tanpa memikirkan kedepan nya? Bagaimana bisa otak ku tidak mampu mencerna bagaimana yang terbaik untuk diri ku atau pun untuk orang yang aku cintai. Tuhan apa yang harus...