6. Komitmen

155 18 0
                                    

Arka mendongakan kepalanya khawatir mencari cari agatha. Langkah nya begitu cepat menelusuri koridor sekolah. Sudah hampir seluruh halaman sekolah ia kunjungi tapi sampai sekarang ia tidak menemui agatha. Arka sudah mencari di kelas nya tapi hanya ada tas agatha saja. Ia ingin bertanya pada gleyria tapi tak enak hati karna masih dalam jam pelajaran. Ini pertama kali nya arka tau jika agatha bolos. Tempat terakhir arka mencari agatha adalah toilet. Tapi di toilet pun agatha tidak ada. Sampai sampai arka memberanikan diri memasuki toilet wanita itu sendirian. Kalau tidak ke toilet lalu kemana? Arka bingung ia harus mencari agatha kemana lagi.

"Ar lo ngapain? Bukan nya ini masih jam pelajaran?"

Arka kaget "eh elo cit. Iya emang jam pelajaran tapi gue lagi nyari orang"jawab arka singkat

"Agatha?"Citra tersenyum miring

"Iyaa. Lo lihat dia gak?"Tanya arka masih dengan wajah khawatirnya.

"Lihat. Itu tadi dia di parkiran sama raka gatau mau kemana. Pulang kali. Oke ar gue duluan. Gue mau bawa buku ini dulu ke perpus"Arka mengangguk langsung berlari menuju parkiran tanpa berterimakasih pada citra atas informasi yang di berikan nya. Rasa khawatirnya hilang begitu mendengar kekasihnya sedang bersama sepupunya. Keringat bercucuran di wajah tampan arka sekarang. Untuk menuju parkiran lumayan jauh dari koridor sekolah. Dengan nafas yang terengah-engah arka melihat semuanya. Citra benar, agatha sedang bersama raka sekarang. Ia melihat tawa agatha yang begitu lepas di pelukan raka dan genggaman tangan mereka yang begitu erat. Wajarkah seorang sahabat berpegangan tangan? Wajar. Tapi kenapa rasanya begitu sakit? Arka benar benar mengkhawatirkan agatha tetapi malah ini yang arka lihat. Arka tidak mampu untuk berfikir secara jernih. Ia benar benar cemburu. Arka membalikan badan nya setelah melihat motor raka hilang di tikungan sekolah. Arka membuang nafas nya asal. Hati nya sakit tapi ia juga tidak boleh berfikir yang tidak tidak. Apakah ada hal yang penting hingga harus pulang saat jam pelajaran sekolah? Arka melangkahkan kaki nya pelan menuju kelasnya. Wajah nya kusut rambut nya berantakan. Arka terduduk di bangku taman belakang sekolah. Ia mengurungkan niat nya untuk kembali ke kelas. otak nya tidak bisa fokus belajar jika harus melanjutkan mata pelajaran nya sekarang. Apa sekarang ia harus menyusul raka dan agatha? Tidak mungkin.

"Kenapa lo ar? Ketemu agathanya?"Citra duduk di samping arka entah dari mana datang nya gadis ini.

Arka menoleh "Ketemu"jawab arka singkat.

"terus lo ud--"

"Gak usah di bahas"ucap arka cepat.

"Okey sorry."citra beranjak hendak pergi tapi arka malah menahan tanganya.

"Gue butuh tempat cerita. Lo diem disini yaa"Ucap arka pelan. Citra mengangguk. Citra dulu nya sempat dekat dengan arka bahkan ada yang bilang mereka pasangan serasi jika benar mereka akan menjalin hubungan yang spesial. Tapi sampai saat ini pun mereka tetaplah teman, tidak ada hubungan spesial pun di antara mereka berdua. Mungkin saja hanya citra yang merasakan nya sendiri? Entahlah.

"Lo kaya sama siapa aja. Gue ada kelas ar. Lo bisa cerita sama gue kapan aja tapi engga sekarang."ucap citra tersenyum manis.

"Okey. Besok jam istirahat pertama. Gue tunggu lo disini"Citra mengangguk cepat dan langsung berlari meninggalkan arka di taman. Arka bersandar pada kursi taman dan memandang kosong kedepan. Apa iya tidak terlalu berlebihan cemburu dengan sepupunya itu? Tapi arka sudah tidak sanggup lagi. Ini bukan pertama kali nya iya melihat agatha mesra dengan raka. Tapi ia juga punya hati, mana kuat arka melihat kekasihnya beradegan mesra selain dengan dirinya. Walaupun status mereka hanya seorang sahabat.

*****

"Asalamualaikum bibii"Ucap agatha memasuki rumah sederhana nya ini. Tangan nya belum terlepas dari genggaman raka.

You Promised [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang