Hari menjelang malam Agatha masih saja terlelap dari tidurnya. Rasanya Agatha sangat nyaman berada di kamar vila Arka ini. Berbeda halnya dengan Fadlan, Gleyria dan Arka mereka sedang asyik menonton televisi dengan cemilan yang lumayan banyak di meja tamu.
"Ar Agatha belum bangun?"tanya Gleyria.
"Belom"ucap Arka seraya mengunyah kacang polong kesukaan nya.
"Samperin gih Ar. Ngga baik sampe jam segini dia belum bangun" saran Gleyria. Arka mengangguk seraya bangkit dari tempat duduknya menuju kamar Agatha. Setelah membuka klop pintu kamarnya Agatha masih terlihat tertidur pulas. Arka terkekeh sebentar dan duduk di pinggir ranjang.
Arka mengelus rambut Agatha lembut. "Ta? Bangun.." ucap Arka lembut seraya mengelus pipi Agatha penuh kasih sayang.
"Ta udah jam segini. Bangun taa"ucap Arka lagi. Mendengar ada yang membangunkan nya sontak Agatha menggeliat dan mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan pandangannya dengan cahaya lampu kamar.
"Kok aku disini? Aku ketiduran yaa?"ucap Agatha masih dalam ngantuknya. Arka terkekeh.
"Yang gendong aku ke sini pasti kamu. Maaf yaa ngerpotin"ucap Agatha menatap Arka.
"Kaya ngga pernah aku gendong aja"kekeh Arka. Agatha hanya tersenyum tipis.
"Hmm Ar? Jam berapa?" ucap Agatha parau.
"Baru aja magrib ta. Bangun, mandi, sholat gih sekalian nnti sholat isya baru turun makan"ucap Arka seraya mengelus rambut Agatha.
"Udah magrib? Astaga"kaget Agatha langsung terbangun dari baringan nya. Dengan cepat Agatha mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi. Jelas Arka terkekeh melihat tingkah perempuan ini.
"Taa aku tunggu di bawah yaa"ucap Arka sedikit teriak. Agatha tidak menjawab tapi Arka yakin Agatha mendengarkan ucapan nya tadi.
Arka melangkahkan kaki nya menuju pintu kamar dan menuruni anak tangga. Terlihat Fadlan dan Gleyria yang sudah menguyah makanan yang sudah di sediakan disana. Arka mendegus kesal melihat tingkah kedua pasangan yang ada di hadapan nya ini.
"Lu yaa berdua makan ngga nunggu kita"kesal Arka seraya terduduk di meja makan.
"Agatha mana?"tanya Fadlan di sela kunyahan nya.
"Masih mandi. Nanti dia turun habis sholat isya"sahut Arka.
"Lu ngga makan?"tanya Fadlan.
"Lanjut aja lah lo berdua ntr gue makan nungguin Agatha"
Gleyri batuk di sela kunyahan nya. Bukan batuk yang tidak di sengaja tapi ini terdengar seperti batuk untuk meledek Arka. "Nape lu Gley? Sekarat lu?" ketus Arka yang merasa bahwa batuk tadi untuk dirinya.
"Cie nunggu mantan"ledek Gleyria di lanjutkan dengan tawa Fadlan yang meledak.
"Idih gitu aja di ledekin. Yatuhan kapan kalian bersikap dewasa guys"ucap Arka belagu.
"Yaa deh serah lu. Btw makanan nya gue habisin yaa?"
"Terus gue makan apa lan?" yang benar saja makanan yang lumayan banyak ini apakah bisa di habiskan dengan dua orang? Yang tidak habis Arka fikir lagi dia dan Agatha nanti makan apa?
"Ayolah lan kan lo bisa suruh bi inem masak lagi nanti" rayu Fadlan seraya mengangkat kedua alisnya beberapa kali.
Arka mendengus kesal. "Iyaudah habisin. Nanti gue beli aja kasian bi inem di suruh masak lagi"
Tentu saja ini jawaban yang indah di dengar oleh Gleyria dan Fadlan. "Terimakasih Arka"ucap Fadlan dan Gleyria bersamaan. Arka hanya mengangguk malas dan meninggalkan meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Promised [END]
Romance[SELESAI] "Sempat tersirat dalam benak ku bagaimana aku bisa menjalani semuanya tanpa memikirkan kedepan nya? Bagaimana bisa otak ku tidak mampu mencerna bagaimana yang terbaik untuk diri ku atau pun untuk orang yang aku cintai. Tuhan apa yang harus...