EXTRA PART

116 4 2
                                    

LONG TIME NO SEE SEMUANYA😁

Semua orang sebenarnya bisa memilih dengan siapa ia akan menjalani sisa hidupnya. Tergantung dari usaha dan penempatan perasaan yang tepat. Raka dan Agatha dari awal memiliki perasaan yang mungkin bisa di bilang sangat sulit untuk bisa di satukan. Tapi dengan usaha yang Raka lakukan tanpa sepengetahuan Agatha, lihatlah sekarang! Mereka bahkan menjadi sepasang kekasih yang hampir membuat semua orang di sekitarnya merasa iri. Dan yang pasti ini semua pasti karna takdir tuhan juga.

"Gimana sama perasaan kamu sekarang?"

"Maksud kamu?"

"Perasaan kamu yang mau nikah sama aku bulan depan"

Agatha mengulas senyuman di bibirnya. Perasaannya? Tentu saja bahagia. Ini impiannya! Menikah dengan seorang samudra dan hidup bahagia. Tapi bagi Agatha ini belum akhir. Ini adalah awal dari segalanya. Apalagi saat akan menjalani kehidupan rumah tangganya nanti. Agatha yakin pasti itu sangat tidak mudah untuk di jalani.

"Di tanyain malah senyum. Pasti seneng banget kan yaa bisa nikah sama orang ganteng?" ucap Raka seraya menggerakan alisnya ke atas beberapa kali.

"Idih ganteng. Masih banyak kok cowo yang lebih ganteng dari kamu"

"Bodoamat. Yang penting aku ganteng"

"Iyaudah sih terserah"

Agatha menatap kekasihnya dengan tatapan sinis. Terkadang ia malas dengan sikap Raka yang terlalu percaya diri dengan ketampananya.

"Dih malah sensi. Belum aja hamil udah sensian" ledek Raka. Beberapa minggu lagi Raka dan Agatha akan menikah sebenarnya mereka akan menikah minggu ini. Tapi entah kenapa Agatha meminta Raka untuk mengundurnya. Karena alasan dari sekolah tempatnya mengajar dan tentang nenek kakek Raka yang akan ke Indonesia untuk menghadiri pernikahan mereka.

"Atau mau cepet cepet hamil?" Agatha sontak menoleh.

"Atau mau kita ngelakuinnya sebelum nikah?"

"Atau kamu mau sekarang?" mata Agatha melotot. Ia sama sekali tidak pernah berfikiran tentang itu. Jangankan memikirkannya. Membayangkan nya saja Agatha sangat takut. Entahlah malam pertama menjadi bayangan menakutkan bagi Agatha.

"Fikiran kotor kamu di buang sedetik aja bisa ngga?"

"Fikiran kotor? Itu fikiran pahala kali ta"

"Pahala pala ku benjol"

Raka terkekeh mendengar tanggapan calon istrinya ini. Sikap Agatha sama sekalo tidak berubah. Masih sama seperti anak kecil yang polos dan menggemaskan.

"Iyaudah sih ka ngga usah bahas itu" rengek Agatha.

"Kenapa? Kamu gengsi?"

"Bukan"

"Terus?"

Agatha memutar bola matanya. Entah kenapa pembicaraan mereka malah menjurus ke arah sana sekarang. Agatha memutar bola matanya malah lalu segera pergi meninggalkan Raka.

"Dih cewe bilang aja gengsian. Ntar juga kalo udah anu dianya yang ganas" kekeh Raka seraya menyusul calon istrinya yang meninggalkannya begitu saja.

Sudah seperti makanan sehari-hari bagi Agatha untuk meladeni sikap Raka yang begitu sangat membuat kesal. Namun Agatha memaklumi itu semua karna memang itu sudah menjadi sikap Raka yang tidak bisa di ganggu gugat. Iya sikap fikiran kotor yang di miliki oleh calon suaminya itu.

"Taa tungguin" rengek Raka. Agatha tidak peduli ia semakin mempercepat langkah kakinya menuju kamar.

"Agathaaaa" ucap Raka sedikit berteriak.

You Promised [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang