"Itu siapa sih temen kita less dulu itu lho tapi beda kelas" ucap Fadlan seraya mencoba mengingat perempuan yang ia maksud.
"Yasmine!" ucap Fadlan tiba-tiba.
"Iyaa Yasmine! Iya iya namanya Yasmine" lanjut Fadlan menyakinkan.
Agatha awalnya kaget tapi selanjutnya ia memasang wajah yang datar seolah bahwa ia sedang baik-baik saja walaupun sebenarnya ia takut. Takut bahwa Yasmine datang lagi dalam kehidupan Raka. Demi tuhan, ia tidak sanggup untuk itu.
"Dia nanyain lu ka, kabar lo gimana. Terus lo kerja sekarang dimana"
"Terus lo jawab apa?" tanya Raka
"Ya gue jawablah. Kabar lo baik, lo kerja di rumah sakit jakarta internasional dan blalala" ucap Fadlan malas.
"Lo kok bego sih?" kesal Raka. Ia tidak ingin Yasmine tau tentang keberadaannya. Ia yakin Yasmine masih menyimpan harapan padanya. Atau mungkin bisa jadi tidak?
"Bego apanya? Salah emang gue kasi tau dia yang sebenarnya? Dia kan cuma nanya" remeh Fadlan.
"Gue tau dia cuma nanya tapi gue takutnya nanti cewe gue ini ngambek lagi. Lu kan tau di cemburuan"
Agatha mengeritkan dahinya. Ia sama sekali tidak cemburu. Ah tidak! Ia cemburu tapi ada saatnya.
"Aku ngga bakal cemburu kalo kalian ngga ngapa-ngapain" Agatha yang sedari tadi diam mulai angkat bicara sekarang.
"Maksud kamu ngapa-ngapain?"
"Ya kamu ngga macem-macem lah. Aku juga punya otak kali ka. Aku ngga mau jadi cewe yang cemburuan. Walaupun faktanya aku sensitif banget kalo kamu deket cewe"
Ini kelemahan Agatha. Ia tidak bisa melihat Raka bersama dengan wanita manapun. Jangankan melihat Raka dengan wanita lain. Melihat Raka dengan mamanya yang sedang bercanda pun Agatha kadang cemburu. Sangat kekanak-kanakan bukan?
"Jangan khawatir. Aku cintanya cuma sama kamu kok" nyegir Raka memperlihatkan gigi putihnya.
"Basi" cuek Agatha.
"Dih tuh kan ngambek" ucap Raka seraya mencubit hidung Agatha gemas.
Fadlan dan Gleyria hanya menggeleng heran dengan kelakuan kedua sahabatnya ini. Mereka masih seperti anak kecil tapi kadang mereka sangat dewasa menganggapi masalah yang mereka hadapi.
"Oh iya mulai besok aku ngga bisa sering-sering ketemu kamu. Kamu tau kan jadwal aku mulai besok gimana?" ucap Raka seraya mengelus rambut Agatha lembut. Agatha hanya mengangguk di dalam pelukan Raka.
"Puas-puasin dah lu manja sama Raka sekarang. Kasian deh besok di tinggal" ledek Fadlan menjulurkan lidahnya.
"Rese!" Agatha melemparkan bantal sofa tepat di muka Fadlan tapi Fadlan masih saja meledeknya dengan raut wajah yang aneh.
"Fadlan udah ih, suka banget gangguin Agatha" ucap Gleyria. Fadlan hanya mengangguk seraya memasang raut wajah malas. Gleyria tidak senang jika Fadlan menganggu Agatha berlebihan, mood sahabatnya itu sensitif. Sedangkan Fadlan ia sangat senang menganggu Agatha. Agatha sudah seperti adiknya sendiri. Rasanya jika tidak menganggu adiknya sehari ia tidak akan puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Promised [END]
Romance[SELESAI] "Sempat tersirat dalam benak ku bagaimana aku bisa menjalani semuanya tanpa memikirkan kedepan nya? Bagaimana bisa otak ku tidak mampu mencerna bagaimana yang terbaik untuk diri ku atau pun untuk orang yang aku cintai. Tuhan apa yang harus...