39. Disappointed

99 9 1
                                    

Luka itu hadir kembali beserta kekecewaan dan kerapuhan hati.
Dan parahnya akulah penyebab dari semua hal itu.
Apa yang bisa aku lakukan?
Meminta maaf?
Aku rasa itu saja tidak cukup.
Aku sudah terlalu sering menitipkan luka pada hatimu.
Bahkan ketika luka itu belum sembuh aku membuat luka itu semakin dalam dan mungkin hingga menimbulkan radang.
Aku bodoh! Aku tidak bisa mengendalikan apa yang seharusnya aku lakukan.
Bisakah kau percaya padaku?
Aku mencintaimu, sungguh.
Dan bisakah kau kembali padaku?
Aku mohon jangan tutup hatimu untukku.
Biarkanlah namaku tetap ada di sana.
Aku akan memperbaiki semunya.
Maafkan aku, Agatha ku..

-RakaSamudraWijaya

*****

Acara hangout mereka menjadi hancur. Dan sekarang tinggal Arka lah yang bertugas mengantarkan Agatha pulang. Saat di perjalanan air matanya masih saja berjatuhan. Arka sudah menenangkan tapi tetap saja isakan Agatha semakin menjadi-jadi.

"Aku pulang yaa?" pamit Arka yang sudah berada di depan pintu rumah Agatha.

"Taa aku pulang yaa?" tanya Arka lagi. Agatha tetap saja menangis dan tidak menanggapi ucapan Arka.

"Gimana aku mau pulang kalo kamu nangis terus" ucap Arka pelan.

Agatha menghapus air matanya dengan gusar. "Aku salah yaa ar?"

Arka mengeritkan dahinya. Agatha salah? Tidak. Ini murni kesalahan Raka. Raka yang tidak punya perasaan! Raka yang tidak berfikir bagaimana Agatha!

Arka menghapus air mata Agatha dengan lembut. Ia memandang wajah Agatha sendu dan berfikir bahwa sebenarnya mantan nya ini tidak pantas merasakan rasa sakit itu lagi.

"Kamu ngga salah" ucap Arka lembut.

"Terus kenapa Raka kaya gitu?"

Arka menghembuskan nafasnya berat lalu menangkupkan kedua tangannya pada bahu Agatha seraya menatapnya dengan lekat.

"Dengerin aku. Aku tau kamu kesel sama dia. Begitupun juga aku, aku kesel bahkan mungkin marah. Tapi kamu juga perlu ngomong berdua tentang ini sama Raka. Inget, jangan mau di kuasi sama emosi" jelas Arka.

"Intinya kamu tenangin diri kamu dulu. Kalo kamu udah ngerasa siap buat ngomong sama Raka. Kamu temuin dia, aku yakin Raka bukan cowo yang brengsek" lanjut Arka.

"Tapi tadi kamu bilang dia bangsat" ucap Agatha polos. Arka terkekeh lalu mengacak rambut Agatha gemas.

"Itu aku emosi ta. Aku tau Raka kaya gimana. Dia pasti punya alasan. Dan aku rasa Yasmine yang kegatelan"

Arka kecewa dengan Raka, sangat. Tapi ia juga bisa melihat bagaimana sendunya mata Raka saat ia dan Agatha pergi meninggalkan lebih dulu tempat yang ia buat keributan tadi. Ia bisa melihat bagaimana kecewanya Raka pada dirinya sendiri.

"Yasmine ngga salah kok ar. Dia kan cewe jadi dia--"

"Kata siapa? Agatha engga semua cewe itu kaya kamu. Cewe juga ada yang sifatnya kaya ular" ketus Arka.

Arka bisa merasakan bahwa Yasmine mempunyai maksud tersembunyi. Sepertinya ia ingin menghancurkan hubungan antara Agatha dana Raka.

You Promised [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang