30. Tak Mengerti

95 11 2
                                    

Agatha menggunakan kaos lengan pendek dan celana jogger warna hitam. Rambutnya ia ikat seperti sanggulan. Tentu nya ini membuat Agatha terlihat cantik natural. Agatha berlari kecil di sekitar taman yang dulu selalu menjadi tempat persinggahan nya dengan Raka. Ternyata benar kata Raka bahwa ia akan sembuh hari ini. Buktinya sekarang ia sedang lari pagi bersama Agatha.

Sudah lebih 2 jam mereka ada di taman. Agatha dan Raka terduduk di salah satu kursi panjang seraya meneguk minuman mereka masing-masing.

Agatha menoleh menatap Raka yang sedang meneguk air mineralnya. Agatha tersenyum manis jika boleh jujur bagian wajah Raka yang sangat is sukai adalah bagian rahang pipinya. Rahang bawah pipi Raka terbentuk begitu sempurna menurut Agatha.

"Aku tau aku ganteng, jangan liatin aku terus nanti aku terbang" ucap Raka dengan pede nya. Agatha terkekeh ia mendekatkan jarak duduknya dengan Raka. Di ambil handuk yang ada di leher Raka dengan lembut lalu di lap nya keringat Raka yang berjatuhan.

Raka tertegun merasakan tindakan Agatha yang sangat perhatian padanya. Raka tersenyum menatap Agatha lekat. Agatha terkekeh tapi ia masih dengan aktivitas nya untuk membersihkan keringat kekasihnya.

Raut wajah Raka seketika merah padam. Ia memperhatikan beberapa anak muda yang ada di belakangan Agatha. Sangat terlihat jelas bahwa pemuda itu sedang memperhatikan leher jenjang milik Agatha. Tentu saja Raka tidak suka!

"Oy bocah ingus!" teriak Raka bangkit dari tempat duduknya. Agatha mengeritkan dahinya tak mengerti ada apa dengan Raka.

"Ngga usah mandang istri gue pake nafsu!" bentak Raka keras. Tangan nya sudah menggempal sejak tadi.

"Maaf.. Bang kita ngga mandang kok bang" gugup beberapa pemuda itu.

"Lo kira mata gue katarak hah? Lo mau gue--"

Agatha meraih tangan Raka lembut. Ia menarik Raka agar menjauh dari beberapa pemuda tadi. Agatha tidak ingin Raka membuat keributan di sini. Di tariknya tangan Raka hingga ke tempat parkiran.

"Ngga seharusnya kamu kaya gitu" tegur Agatha. Maksud Agatha apa? Jadi ia suka leher nya menjadi pusat ajang menghayal untuk beberapa pemuda tadi?

"Kamu ngga tau mereka itu ngapain. Mereka itu mandang kamu berlebihan Agatha" ucap Raka lembut.

"Kamu kira aku harus diem gitu biarin mereka jadiin leher kamu buat ajang hayal nafsu mereka?" lanjut Raka kesal. Agatha menghela nafas berat ternyata gara-gara itu.

"Karna itu? Hmm okey. Maaf yaa sayang. Tapi jangan ribut kaya tadi aku ngga mau kamu kenapa-napa" Agatha mengelus pipi Raka lembut.

Deg

Deg

Seketika Raka menjadi kikuk mendengar ucapan Agatha tadi. Raka menganggukan kepalanya kaku. Ucapan Agatha yang seperti ini saja membuat nya seperti tersengat listrik. Bagaimana jika Agatha mengucapkan kata yang lainnya dengan nada suara yang lembut seperti tadi?

*****

"Arka mana sih, lama" kesal Agatha. Seperti rencana kemarin mereka akan hangout bersama. Pada awal nya rencana mereka adalah liburan ke Raja Ampat tapi di karenakan masing-masing pihak mereka masih sibuk mau tidak mau di tunda dulu.

Semua sudah datang hanya Arka saja yang belum menunjukan batang hidungnya. Mereka janjian jam 12, tepat pada jam makan siang. Tapi sekarang mereka sudah menunggu 30 menit. Tak biasanya Arka datang terlambat.

"Njirr Arka lama" gerutu Gleyria malas.

"Sabar. Bentar lagi juga dateng, macet kali" ucap Raka menenangkan.

You Promised [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang