19.00Malam
Agatha masih berdiam diri di kamar sejak pulang sekolah tadi. Sudah seminggu ia tidak berbicara dengan Raka. Raka sudah berusaha untuk berbicara dengan Agatha. tapi Agatha selalu saja berusaha untuk menghindar. Dan tiga hari belakangan ini Raka sama sekali tidak memunculkan wajah nya di depan Agatha. Kalaupun kebetulan bertemu Raka akan memalingkan wajah nya seolah ia tidak melihat Agatha. Kenapa jadi seperti ini? Entah kenapa Agatha begitu sangat kecewa dengan hal beberapa hari yang lalu. Masih teringat jelas bagaimana perempuan itu menyebutkan first kiss nya dengan Raka. Hati Agatha merasakan sesak kembali. Ia merindukan Raka tapi ego nya lebih besar untuk itu.
"Raka bego!"runtuk Agatha pada Raka.
"Cowo tolol! Ngga peka! Ngga ngerti!"Umapt Agatha. Agatha masih ingat dengan ucapan Raka dulu. Raka yang akan selalu mencari cara untuk dekat dengan Agatha. Agatha prioritas nya. Tapi nyata nya apa sekarang? Cowo semua sama saja.
Tak lama kemudian ponsel agatha bergetar. Senyum Agatha mengembang membaca pesan yang di terima nya.1pesan
Arka : Jangan mikirin itu lagi. Keluar yuk? Aku udah di depan. Kangen nih taaAgatha menuruni anak tangga dengan gusar. Entah kenapa ia begitu senang Arka menemuinya. Iya Agatha dan Arka dekat kembali sejak beberapa hari yang lalu. Agatha melihat Arka yang sedang bersandar pada motor ninja hitam nya. Senyum nya terukir kembali. Agatha berlari menghampiri Arka dan memeluk nya. Arka tersenyum ia menyambut pelukan Agatha dengan hangat.
"Ngga nangis lagi kan?"tanya Arka lembut. Agatha menggelengkan kepalanya. Iya Agatha tidak menangis hari ini tapi tetap saja rasa sakit itu masih ada. Bahkan tidak bisa di lupakan bagi Agatha.
Agatha merenggangkan pelukan nya.
"Kamu ngapain ke sini?""Lah nyamperin mantan terindah engga boleh?"Agatha tertawa renyah.
"Mantan terindah? Emang ada?"
"Ngga usah sok polos"Arka mencubit pipi Agatha gemas.
"Jangan cubit cubit"Kesal Agatha mengelus pipinya.
"Kalo ngga boleh di cubit di cium boleh?"Mata Agatha melotot. Ia memukul bahu Arka keras. Arka hanya tertawa menerima perlakuan mantan nya ini.
"Jalan yuk"Ajak Arka.
"Ngga bisa hari ini. Mama aku packing ke luar kota hari ini. Aku harus bantuin mama"tolak Agatha pelan.
"Okey. Besok aku jemput"
"Ngga usah ar. Aku bisa kok berangkat sendiri" Arka mengerutkan kening nya.
"Kamu mau berangkat sama Raka?"Sebenarnya Arka malas sekali harus membahas Raka.
"Berangkat bareng? Ngomong aja engga"tawa Agatha miris.
"Kamu masih engga ngomong sama Raka?" Agatha mengangguk cepat.
"Kenapa sih? Masalah kalian besar banget emang?" Agatha menggelengkan kepalanya lagi.
"Udah lah ngga usah di bahas"Arka mengangguk mengerti seraya mengelus rambut agatha pelan dan tersenyum.
"Iyaudah aku pulang yaa"
"Maaf. Engga bisa jalan"Arka tersenyum seraya mengangguk.
"Gapapa. Aku pulang taa"Arka mengecup kening Agatha singkat sebelum ia pergi meninggalkan perkarangan rumah Agatha. Secepat mungkin Agatha langsung menutup pintu rumah saat melihat Arka yang hilang di belokan rumahnya.
"Kapan berangkat ma?"tanya Agatha melihat mamanya sedang membereskan barangnya di ruang tamu.
"Besok. Eh kamu udah tau tentang raka sama mama nya?"Agatha bingung. Raka dan mama nya? Mereka kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Promised [END]
Romance[SELESAI] "Sempat tersirat dalam benak ku bagaimana aku bisa menjalani semuanya tanpa memikirkan kedepan nya? Bagaimana bisa otak ku tidak mampu mencerna bagaimana yang terbaik untuk diri ku atau pun untuk orang yang aku cintai. Tuhan apa yang harus...