16. Kejujuran

114 10 0
                                    

Agatha menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan langkah kesal. Acaranya untuk melihat sunset hari ini di batalkan. Seketika mood nya tidak enak setelah Arka membicarakan tentang perasaannya yang masih mencintai Agatha. Agatha melemparkan tas ransel nya ke sembarang tempat. Menghamburkan tubuh nya ke ranjang seraya menatap langit langit kamarnya.

"Kenapa sih ar kamu kaya gini. Aku rumit banget jadinya"keluh Agatha dalam hati.

Agatha menutup matanya dengan bantal. Ia benar benar bingung sekaligus frustasi. Apa yang harus Agatha lakukan? Mengingat Raka yang menitipkan nya pada Arka otomatis ia akan selalu bertemu dengan mantan kekasihnya itu. Agatha takut Arka akan melakukan hal yang membuat nya jatuh cinta lagi padanya. Agatha juga masih bingung terkadang ia merasa sangat mencintai Raka tapi di sisi lain ia juga kadang pernah memikirkan Arka walaupun tidak sesering ia memikirkan laki laki yang ada di pakistan itu. Agatha bangkit dari tidurnya membuka laptop dan mengirimkan pesan melalui email pada Raka. Isi pesan tersebut tentang Agatha yang tidak mau Arka mengantarkan nya lagi. Tidak mau kalau Raka menitipkan dirinya pada mantan kekasihnya itu. Agatha menghembuskan nafasnya asal. Semoga saja Raka cepat melihat pesan nya.

"Ta?"Agatha menoleh.

"Gley? Masuk aja"ucap Agatha. Gleyria mengangguk dan duduk di pinggir kasur Agatha. Agatha menatap Gleyria bingung dengan santai menutup laptop dan menghampiri sahabatnya itu.

"Ada apa?"

"Gue pinjem tugas lo dong"rengek Gleyria. Agatha memutarkan bola matanya. Ia kira sahabatnya ini kenapa ternyata meminta tugas.

"Tuh di laptop tinggal copy aja"Ucap Agatha malas. Gleyria tersenyum memeluk Agatha seraya mencium pipi Agatha gemas.

"Gley lo ih"Agatha mendorong Gleyria untuk menyudahi tindakan nya itu. Bukan marah hanya saja Agatha risih jika Gleyria menciumi pipi nya ini. Agatha tau dia imut jadi jangan berlebihan seperti ini wkwk

"Giliran gue yang cium aja protes giliran Raka aja di cium sampe pingsan juga diem aja lu kek patung janda"celoteh Gleyria seraya menahan tawanya.

"Mata lo peang. Ngga ada apa yang lebih bagus dari patung janda? Ngga lu ngga Fadlan sama aja. Sama sama terlaknat manusia astral"kesal Agatha. Gleyria tertawa mendengar ucapan Sahabatnya yang sedang kesal sekarang.

"Gimana kabar Raka?" Agatha mengeritkan dahinya. Kenapa malah bahas Raka.

"Dia baik. Kemarin malem dia nelfon gue"

"Iyaa gue udah tau kok" ucap Gleyria.

"Dari?"

"Fadlan"jawab Gleyria santai. Agatha hanya berguman seraya menganggukan kepalanya.

"Lo ngga jalan gitu sama Arka?" Tanya Agatha ragu.

"Tadi gue udah jalan. Rencana nya mau liat sunset tapi pas nyampe pantai mood gue rusak"ucap Agatha dengan raut muka kesal. Gleyria bingung. Apa yang di lakukan Arka hingga membuat Agatha kesal seperti ini?

"Arka apain lo emang?" Agatha menggelengkan kepalanya.

"Dia ngga apa apain gue"jawab Agatha pelan.

"Terus?"

"Dia ungkapin perasaan nya lagi ke gue. Gue ngga suka"ucap Agatha seraya memukul bantal yang ada di hadapan nya. Ia benar benar kesal.

"Okey gue ngerti ta. Tapi ngga ada salah nya kan dia ungkapin perasaan nya ke elo lagi. Emang nya lo sama Raka udah jadian? Ngga kan?"

Deg

Apa yang Gleyria bicarakan? Kenapa ia berkata seperti itu? Maksudnya apa? Tapi memang benar Agatha dan Raka belum terikat hubungan apa pun. Tapi Agatha tau Raka sangat menyanyangi nya bahkan cinta. Dan Agatha juga tau alasan apa Raka tidak mau-- ah sudahlah. Hati nya akan sedih jika harus mengingat itu.

You Promised [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang