Agatha menghembuskan nafasnya asal melihat pesan dari sang mama. Sikap mama nya yang selalu mengingatkan Agatha untuk belajar. Agatha tau sebentar lagi adalah kenaikan kelas nya untuk masuk ke kelas 12. Ia pasti tidak akan lupa untuk belajar jadi mama nya tidak perlu secerewet ini. Agatha menghempaskan tubuhnya pada ranjang yang ada di kamar nya seraya memeluk bantal guling yang bisa melepaskan sedikit penatnya hari jni.
"Gue baru aja mau naik kelas 12. Masih lama yaa? Setelah gue lulus nanti gue bakal susul Raka ke paskistan" Agatha memang mempunyai niat untuk sekolah juga di Paksitan. Tentunya untuk tidak terlalu lama berjauhan dengan Raka nya itu. Tapi ia belum sama sekali memberitahu tentang ini pada mama nya. Apakah mamanya nanti akan memberi izin? Seperti nya iya. Agatha mengandahkan pandangan nya pada dinding-dinding kamar. Terlihat beberapa foto Agatha dengan Raka disana. Dari foto masih berumur 2tahun, 7tahun, sampai beranjak dewasa sekarang.
"Gue terakhir selfie sama Raka kapan yaa?" Agatha memutar bola mata nya seolah memikirkan sesuatu. Mencoba mengingat kapan terakhir ia berfoto dengan Raka.
"Lama deh kayanya. Sebelum gue pacaran sama Arka kali yaa" ucap Agatha. Agatha melangkahkan kaki nya menuju pintu kamar. Hari ini ia merasakan sangat tidak mood untuk melakukan aktivitas apa pun. Apa sebaiknya ia menonton film? Tapi itu sangat membosankan. Jalan jalan? Tadi saja ia bertemu dengan mantan kekasihnya itu. Niat nya untuk jalan jalan seketika jadi hilang. Agatha menghempaskan tubuhnya pada sofa yang ada di ruang tamu. Menekan tombol on untuk menyalakan televisi. Agatha mendengus kesal acara televisi nya pun sama, tidak ada yang bisa membuat Agatha tertarik.
"Non? Kenapa?" Agatha menoleh tersenyum miris.
Bi inah menggeleng heran memperhatikan anak majikan nya ini. Apakah ia rindu dengan mama nya?
"Non kangen nyonyah?""Ngga bi. Aku cuma boring aja. Udah ujian lagi bentar lagi aku cuma bete doang ngga ada temen main"keluh Agatha.
"Kenapa ngga hubungin den Raka aja?"ucapan Bi inah membuat Agatha teringat kembali pada Raka. Apakah ia harus memghubungi Raka? Tapi baru saja subuh tadi ia berkomunikasi dengan laki laki itu.
"Ngga deh bi"tolak Agatha tersenyum paksa.
"Lho kenapa?" Agatha hanya menggelengkan kepalanya. Bi inah hanya berguman dan meninggalkan Agatha di ruang tamu.
"Kerasa banget gue uring uringan gini kalo ngga ada Raka"keluh Agatha pelan. Ia sebenarnya ingin menghubungi Raka tapi ia juga sadar diri tidak mungkin ia akan berkomunikasi dengan Raka setiap detik. Raka juga pasti sibuk di sana. Banyak hal yang akan ia persiapkan untuk kuliah nya. Tapi Agatha juga tidak bisa membohongi keinginan nya untuk setiap saat di berikan kabar oleh Raka.
******
H-3 mendekati ujian Agatha menghabiskan waktu nya di perpustakaan bersama Gleyria. Tentang masalah mereka yang kemarin mereka lupakan begitu saja. Rasanya tidak ada gunanya mereka bertengkar toh ini juga bukan masalah besar. Agatha dan Gleyria di hadapankan dengan buku yang begitu banyak dan tak kalah tebal. Benarkah mereka akan menguasi semua buku ini dalam waktu tiga hari?
Terlihat disana Gleyria yang frustasi. Sudah beberapa hari ini ia tidak berkomunikasi dengan Fadlan. Bukan Gleyria yang mau hanya saja Fadlan lah yang tak mau mengangkat telfon atau pun membalas pesan dari Gleyria. Fadlan tak ingin Gleyria menjadi tidak fokus untuk ujian nya mendatang.
Gleyria menghembuskan nafas berat nya dan menjambak rambutnya asal. Agatha terkekeh kenapa lagi sahabatnya ini?
"Lo udah kek orang gila gley" tawa Agatha. Gleyria hanya menggeleng frustasi."Otak gue karatan ta. Ngga kuat gue"keluh Gleyria. Siapa yang sanggup di hadap kan dengan buku sebanyak ini?
Agatha berguman. "lo gini aja udah nyerah. Ayolah tinggal beberapa hari ini. Ujian nasional kelas 12 apalagi masa lo mau uring uringan"ucap Agatha seraya terfokus dengan catatan yang ia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Promised [END]
Romance[SELESAI] "Sempat tersirat dalam benak ku bagaimana aku bisa menjalani semuanya tanpa memikirkan kedepan nya? Bagaimana bisa otak ku tidak mampu mencerna bagaimana yang terbaik untuk diri ku atau pun untuk orang yang aku cintai. Tuhan apa yang harus...