Author pov.
Selamat membaca...!!!
.
.
.
.
.
Sudah satu bulan berlalu sejak kepulangan nya, Riana berusaha untuk memulai kehidupan baru Melupakan dan mengikhlaskan atas apa yang telah terjadi karena menyesal pun sudah tidak ada gunanya semua tidak akan kembali seperti dulu.Kini dia membantu Ibunya berjualan kue keliling Desa, dan Riana bersyukur ibunya pun tidak pernah menanyakan lagi apa yang telah terjadi padanya. Dia tidak ingin lagi mengingat kejadia pahit itu.
"Nak, ibu sudah mengemas kue-kuenya kamu hati-hati ya di jalan,bismillah dulu. ibu berangkat ya" ucap Fatma pada Riana
"Iya bu, ibu hati-hati juga Riana masih ada sedikit pekerjaan bentar lagi Riana berangkat kok" jawab Riana
"Yasudah jangan lupa kunci pintu nya ya, assalamu'laikum"
"Wa'alaikumsalam".
Setelah Fatma pergi Riana bergegas membereskan pekerjaan nya dan membersihkan dirinya setelah semua selesai Riana berangkat untuk menjajakan kue bikinan dirinya dan sang ibu, dengan sedikit harapan agar dagangan nya bisa habis.
Waktu berlalu cepat matahari pun kini berada di atas kepala, Riana masih berjalan menjajakan dagangan nya yang tinggal sedikit lagi. Riana merasa bersyukur atas apa yang telah di berikan sang pencipta. meski kini ekonomi nya bisa dibilang sangat minim tapi ia dan ibunya masih bisa makan juga sudah sangat membuat Riana bahagia.
Panas matahari semakin menyengat kulit nya yang putih namun agak sedikit pucat, Riana merasa pusing tapi ia tetap memaksa untuk berjalan menjajakan dagangan nya.
Tapi seketika tubuhnya limbung dan semua menggelap dia tidak sadarkan diri dan tak tau apa yang terjadi lagi.
***
Putih, itu yang pertama kali Riana lihat dan bau obat-obatan menyengat hidungnya membuta perutnya seketika mual.
Riana bangkit dan berlari menuju kamar kecil dia memuntahkan segala isi perutnya tapi yang keluar hanyalah cairan bening saja.
"Nona, kau tidak apa-apa?!" Suara laki-laki mengagetkan riana.
"Kamu siapa?"
"Aku yang membawamu kesini, tadi kau pingsan di jalan" jawab laki-laki itu
"Terima kasih" ucap Riana singkat dan berlalu keluar dengan langkah yang tergesa.
"Nona kau harus banyak istirahat kata dokter kau tidak boleh terlalu capek karena kandunganmu masih Rentan" ucap laki-laki itu lagi
Riana tertegun Kandungan apa maksudnya..
"Maksudmu apa? Kandungan siapa?!" Tanya Riana
"Kandungan mu, kata dokter yang memerikasamu tadi dan kandungan mu baru berusia 4 minggu".
Deg!!!
Bagai di sambar petir, berbuatan lelaki bejat itu telah membuahkan hasil benih nya telah tumbuh di dalam rahim Riana.
"Maaf nona, apa ada yang bisa saya hubungi keluarga atau suami anda?! Karena saya tidak bisa mengantarkan anda pulang ada pekerjaan yang harus saya selesaikan".
Hati Riana perih, mendengar kata suami jangankan suami setatusnya saja pun tidak jelas anak dalam rahimnya tumbuh karena sebuah kecelakaan.
Dan lelaki yang telah menanamkan benihnya pun tidak tau tentang hal ini, ah ralat tidak akan pernah tau.
"Saya bisa pulang sendiri, terima kasih karena telah menolong saya"ucap Riana
"Yasudah kalo begitu saya pamit dulu, jaga kesehatan anda nona anak adalah titipan terindah. Permisi" pamit lelaki itu dan berlalu meninggalkan Riana.
Cairan bening meluncur begitu saja, Riana tidak bisa membayangkan lagi hidupnya akan seperti apa.
Benih itu kini tumbuh, apa yang harus Riana lakukan. mengugurkan nya atau menpertahankan nya..
Jika ia mengugurkan nya maka ia akan menjadi seorang pembunuh. Dan jika ia mempertahankan nya dia harus siap dengan segala cemoohan yang akan di terimanya dan rasa kecewa dari i
Ibunya.Riana tidak tau mana yang harus ia pilih, atau meminta pertangung jawaban dari lelaki bejat itu? Ah sungguh tidak mungkin lelaki itu mau bertangung jawab karena pasti ia tidak akan mengakui dan tidak akan mau menerimanya karena saat itu dia dalam keadaan mabuk dan mastinya dia akan menuduh Riana yang bukan-bukan.
Tbc.....
Maaf absurd maaf juga kalo banyak typo hehehe..
Makasih ya yang udah mau voment di cerita sekeping hati ini. Semoga kalian suka ya ceritanya
Jangan lupa tinggalkan jejak karena itu adalah penyemangat saya.
Terimakasihh 😙😙😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
Romancehamil adalah satu kata yang paling di inginkan setiap wanita yang sudah berpasangan dan hidup dalam kebahagiaan. tapi bagaimana dengan dia yang tidak memiliki pasangan, dia sendirian, janin itu tumbuh tanpa pertanggung jawaban... akan kah dia menye...