Maaf yang di bawah umur di skip aja ya bagian ininya karena di sini mengandung unsur dewasa 21+ mohon kebijakan dalam membaca. Terimakasih atas pengertiannya.
Selamat membaca...!!!
.
.
.
.
.
Matahari telah menenggelamkan sinarnya,cahaya rembulan remang di sudut langit memancarkan sedikit cahaya...Riana duduk di sudut jendela kamar nya memandang langit hitam pekat dengan taburan bintik kecil yang berkilauan.
Hatinya kembali menerawang pada kejadian naas itu, saat dirinya tak berdaya saat awal mula kehancuran hidupnya.
Flashbackon...
Riana terbangun dari tidurnya, tenggorokan nya terasa kering dan pesediaan air di kamar nya juga sudah habis dengan terpakasa Riana beranjak kedapur untuk mengambil air minum. Dan pada saat Riana akan meminum air itu tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perutnya Riana terkejut saat mengetahui bahwa yang memeluk nya itu Dane majikan nya sendiri Riana berusaha berontak namun dane semakin mengeratkan pelukannya.
"Tuan, apa yang tuan lakukan lepaskan saya tuan"ucap Riana panik dan berusaha melepaskan pelukan Dane.
"Kau tidak bisa meninggalkan ku Maura, aku sangat mencintaimu kau tidak bisa memutuskam hubungan kita sebelah pihak aku bisa menunggu sampai kau kembali Maura aku bisa dan aku berjanji, aku mohon jangan seperti dia Maura." racau Dane sambil terus memeluk Riana dan tercium bau alkohol dari nafasnya.
Ternyata dia mabuk,batin Riana"Saya buka Maura tuan." Sergah Riana dan masih berusaha melepaskan pelukan Dane.
"Aku tidak akan melepaskan mu dan aku akan memilikimu seutuhnya".
Riana semakin panik ia berusaha berontak dan berhasil melepaskan pelukan Dane ia langsung berlari menuju kamarnya dan berniat mengunci diri di dalam samapi Dane sadar.
Tapi belum sempat dia menutup rapat pintunya Dane menahanya dan masuk menerobos kamar Riana dan menguncinya setelah itu ia menarik Riana ke dalam pelukan nya mengangkat dagu Riana dan menempelka bibirnya pada bibir Riana.
Riana kaget, ciuman pertamanya... cairan bening meluncur begitu saja dari mata riana mengalir ke pipi nya tapi Dane tetap saja memagut bibir Riana penuh nafsu dan seakan takut kehilangan.
Tangannya mulai menjelajahi setiap lekuk tubuh Riana, dia memegang daerah yang sangat pribadi. Riana menangis tertahan karena bibir Dane masih setia mencecapi rasa manis di bibirnya.
Riana berusaha melepaskan diri namun Dane semakin gencar menjamahnya.
Dane mendorong tubuh Riana ke atas ranjang dan menindih tubuh mungil itu tanpa melepaskan ciuman nya. sementara Riana terus menangis dan meronta berharap Dane menghentikan kegilaan nya.
Dane melepaskan ciumannya saat oksigen diantara mereka mulai habis.
Nafas mereka tersenggal dan setelah ia menghirup oksigen itu di pagut kembali bibir Riana namun kali ini sedikit lembut, dia ingin menikmati setiap inci tubuh wanita yang kini ada di dalam tindihannya.Dan membuka satu persatu pakaina yang menempel pada tubuh Riana, tangan nya bermain di kedua bukit kembar milik Riana meremasnya dengan gairah yang bergejolak.
Sementara Riana terus berontak berusaha melepaskan diri dari Dane namun apalah daya meski Dane sedang dalam pengaruh alkohol tapi tenaganya masih lebih kuat dari Riana.
Entah sejak kapan kini tubuh Dane pun sudah tidak tertutupi sehelai benang pun.
Ia mencium bibir Riana kembali, Riana mengatupkan bibirnya kuat-kuat saat Dane berusaha membuka mulutnya.
Tak terima dengan penolakan itu ia meremas bukit kembar Riana dengan keras hingga Riana tak mampu lagi menahan desahan nya.
"Ahhh..."
Kesempatan itu di manfaat kan Dane untuk menautkan lidah nya dengan lidah Riana.
"Kau sungguh manis sayang, aku sangat mencintaimu"gumam Dane di sela ciuman nya.
Kini dane mulai mengarahkan miliknya pada milik Riana. Riana semakin panik dan terisak dia berusaha untuk menghetikan Dane namun dengan sigap dan menahan pinggang Riana ia mulai memasuki Riana secara perlahan.
"Janagn... saya mohon tuan jangan lakukan itu" teriak Riana dengan sisa-sisa pertahanannya.
"Diam,dan nikmatilah sayang,aku tidak akan membiarkanmu pergi".
Dane terus menghujamkan miliknya berusaha menerobos penghalang diri Riana.
"Aahhhh.. hentikan taun saya mohon, sakitt tuan"rintih Riana tapi Dane tidak memperdulikan nya dan terus mendorong miliknya.
Setelah miliknya terbenan sempurna Dane mendiamkannya sejenak sampai Riana siap dan Dane mulai menggerakan pinggulnya menikmati setiap rasa yang di berikan Riana pada miliknya.
"Ahh..ahh.. kkauhh sunngguh nhikh..math.. say..ahng.." ucap Dane sambil terus menghujam kan miliknya.
Riana bungkan hanya airmata yang keluar. Hancur sudah hidupnya masa depanya harapannya.
Dane treus mengerakan miliknya, sampai akhirnya ia menemui puncak kenikmatan yang hanya di rasakan Dane sendiri.
"Ahhhhh...." lenguhan panjang Dane di saat ia mencapai kenikmatannya Dia menyemburkan benihnya di dalam diri Riana dan tanpa pengaman.
Dan setelah itu tubuhnya ambruk di samping Riana dengan nafas yang masih tak beraturan.
Sementara Riana terkulai lemas karena dia juga sudah mencapai klimaks yang baru pertama x ia rasakan dengan Dane.
"Terima kasih sayang, aku tidak akan melepaskanmu karena aku lah orang pertama untukmu" ucap Dane meski dalam keadaan mabuk, ia menyadari bahwa dia lah orang pertama untuk wanitanga lalu ia tertidur sambil memeluk Riana.
Sementara Riana hanya bisa diam nafasnya tercekat hidupnya hancur Dan air mata yang kini mewakili segala perasaan nya.
Bayangkan saja ia di perkosa dan yang memeprkosanya itu berhalusinasi bahwa ia adalah wanitanya.
Bukan hanya tubuhnya yang hancur tapi juga hatinya.
Flashbackoff.
Tbc....
Maaf kalo alur cerita nya menyimpang tidak seperti di awal. Mohon kemaklumannya. Semoga kalian masih bisa menikmati dan mengerti cerita nya. Soalnya authir nya juga bingung hahhahaa.
Makasih ya pada kalian yang udah mau baca dan voment di cerita abal-abal saya, terima kasih atas semua dukungan kalian
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.😙😙😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
Romancehamil adalah satu kata yang paling di inginkan setiap wanita yang sudah berpasangan dan hidup dalam kebahagiaan. tapi bagaimana dengan dia yang tidak memiliki pasangan, dia sendirian, janin itu tumbuh tanpa pertanggung jawaban... akan kah dia menye...