SH-26

14.4K 708 21
                                    


Perama-tama aku mau ngucapin rasa terimakasih sama L yang udah bikinin cover cerita aku. Maksih banget ye... nggak bisa bales kebaikan nya 😂😂

Dan untuk para readers pembaca setia meskipun silent.. makasih banyak buat kalian yang udah mau ngasih jejak di setiap part dalam cerita abal-abal ini, dan untuk kalian yang udah mau ngasih saran dan bersedia berkomemtar hanya rasa terimakasih sebesar-besarnya yang bisa saya ungkapkan. Semoga kalian tidak bosan membaca karya saya ini.

Terimakasihh!!!😢😢😙😙😙

Riana pov.

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Bicara tentang pernikahan yang akan di gelar satu bulan lagi membuatku bingung Karena perasaan Dane, dia memang menyetujui pernikhan yang telah di sepakati. Tapi melihat dari sikapnya ya memang dia sudah berubah rasa perhatiannya semakin bertambah dan soal hati, perasaan, ikhlas atau tidak nya masih menjadi tanya besar.

Dia memang selalu perhatian pada anak-anaknya. Bahkan sekarang dia jarang sekali lembur, dia akan selalu pulang cepat setiap harinya dan jika libur tiba maka seharian itu dia akan menghabiskan waktu bersama anak-anak.

Dan pada diriku sendiri dia memang masih bersikap seperti biasa tapi entah lah mungkin hanya rasa takutku saja bahwa dia terpakas menerima pernikahan ini.

Dua hari yang lalu saat aku menghibungi Dane untuk memintanya mengantarkan ku ke rumah sakit, tapi yang mengangkat telpon nya seorang perempuan. Sebenarnya aku ingin bertanya pada Dane tapi aku urungkan karena aku tidak punya nyali sebesar itu mengingat bagaimana posisiku di dalam kehidupannya. Mungkin jika nanti aku dan dia sudah 'sah' aku bisa lebih berhak mengetahui segala tentang dirinya dan tapi jika itu semua terjadi.

Perasaanku pada Dane masih sama dan hampir tak pernah berubah sedikit pun apa lagi dengan adanya si kembar lebih membuatku ingin selalu berkumpul bersama, membuatku ingin si kembar mempunyai keluarga yang utuh dan bahagia. Aminn!!

Apapun yang akan terjadi di hari nanti, insya allah aku akan tetap bertahan tapi itu semua hanya demi anak-anak. Serumit apapun suatu masalah yang mungkin akan hadir aku akan tetap mempertahankan kebersamaan keluarga kecilku nanti.

***

Author pov.

"Riana..!!" Baru saja Riana memikirkannya suara Dane sudah menggelegar di penjuru rumah mewah itu.

"Iya, Dane aku di taman.." , jawab riana

"Hai... muach" Riana  mendelik. "Dane kuman di bibirmu itu belum kamu basuh" ketus Riana.

Banyak sekali kebiasan baru bin aneh yang muncul dari kepribadian dane setelah Riana melahirkan. Apa lagi dengan kejailan nya semakin hari semakin menjadi.

Dane mendekap Riana, ia sangat gemas melihat tubuh Riana yang semakin montok setelah melahirkan.
"Kuman yang aku tularkan padamu dan anak-anak itu bukan kuman berbahaya, tapi kuman cinta dan kasih sayang" jawab Dane.

"Ihh,,, kau sangat lebay. Ya tuhan... kembalikan Dane yang dulu selalu membuatku terpesona dengan sikapnya yang bisa membuat ku meleleh." ucap Riana dengan memelas.

"Memangnya aku kenapa? Aku tidak berubah Ri.."

"Ah terserah saja, lebih baik sekarang kamu mandi sana."

"iya, tapi aku mau menyapa anak-anak dulu" ucap Dane sambil memutari box bayi dan berhenti tepat di depan wajah cantik dan tampan si kembar. Dane berjongkok di dan menyapa anak-anaknya.

Seolah mengerti mereka tertawa riang saat melihat dane, kini usia si kembar sudah menginjak tiga bulan. Dan karena tubuh dan wajah mereka yang memang benar-benar menggemasakan membuat siapapun yang melihat mereka akan langsung terpesona.

Sekeping HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang