Saya mengucap kan banyak terimakasih kepada kalian yang sudah mau membaca dan memberi vote serta komentanya... dan saya berharap kalian tidak bosan membaca cerita abal-abal saya yang semakin ngawur 😂😂. Oke karena saya tidak pandai merangkai kata jadi saya hanya bisa mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas segala respon nya. 😉😉😉
*****
Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Waktu menunjukan pukul empat sore, Riana sedang bersiap untuk pergi membeli keperluan belanja. Ya sebelum keberangkatan Dane mereka ingin menghabiskan waktu bersama dulu di samping kesibukan.Sebenarnya Riana bisa saja meminta ART untuk membeli semua keperluan hanya saja kali ini ia ingin sekali menghabisakan waktu bersama Dane. Dan hari ini cathrina juga Fatma yang menjaga cucu-cucu mereka. Membawa nya ke kediaman James.
Riana menuruni tangga dengan sedikit tergesa karena Dane sudah menunggu nya di depan rumah. Saat ia keluar Dane menatap nya intens.
"Kenapa?" Tanya Riana yang heran melihat tatapan Dane.
"Ganti bajumu Ri.." ucap dane.
Riana meneliti baju nya tidak ada yang salah." Memang nya kenapa? Tidak ada yang salah dengan bajuku." Jawab Riana.
Riana memakai dres di bawah lutut dengan lengan sepermpat, berwarna peach. Rambut nya ia gerai . Sementara Dane memakai baju denim coklat dan jeans panjang berwarna hitam.
Dane menarik lengan Riana kembali kedalan rumah nya dan ia membuka lemari baju Riana setelah sampai di dalam kamar mereka. Dane menyodorkan baju lain pada Riana. "Daster..???" Tanyanya
"Iya, pokok nya kau memakai baju itu. Kalau tidak kita tidak akan jadi pergi." Ucap Dane mengancam.
Riana menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Dane, kita itu mau pergi ke supermarket masa aku pakai daster.." protes Riana."Pakai itu atau kita tidak jadi pergi." Ucap Dane tak terbantah.
Riana menatap Dane kesal, bagaimana tidak dia itu akan pergi ke supermarket bukan tidur. "Tidak mau kalo begitu aku saja yang pergi sendiri." Tolak Riana sambil melangkah ke luar namun Dane berdiri di depan pintu dan menutup nya menghalangi langkah Riana.
"Dane, kau ini kenapa sih walau pun kau memaksa aku tidak mau memakai daster itu. Kau tidak mau mengantar aku bisa pergi sendiri. Jadi sekarang minggir." Ucap Riana yang sudah mulai jengkel dengan sikap aneh suaminya.
Dane melangkah mendekati Riana menyudutkan tubuh mereka pada dinding kamar nya. Netra pekat nya menelusuri tubuh mungil Riana dan berakhir pada manik hazel yang selalu membuat perasaan nya menghangat. Dane mendekatkan bibir nya ke telinga Riana mencoba berbicara.
"Kau pakai daster itu, atau kita akan berakhir di ranjang tanpa bisa menikmati udara luar." Bisik Dane dengan nada sensual.
Tubuh Riana menegang saat hembusan nafas Dane yang hangat membuat udara semakin terasa panas. Atau memang tubuh nya yang salah. Namun ia berusaha menormalkan kegugupan nya.
Ia tau ini hanya akal-akalan suami nya saja yang terlampau mesum. Atau memang sudah over dosis karena kemesuman nya.
"Bagaimana?" Tanya Dane lagi.
"Akhhh Dane!!!." Pekik Riana saat tangan Dane dengan tidak sopan nya meremas payudara Riana.
"Hahahaa.... " Dane hanya tertawa menanggapi sikap Riana yang menurut nya lucu.
Padahal sudah hampir tiga tahun mereka bersama tapi sikap Riana masih tetap saja sama jika Dane menggoda nya. Riana memberengut kesal dan mendorong Dane agak kuat agar menjauh dari nya.
Ia benar-benar jengkel, dan mau tidak mau ia menuruti kemauan suami pengancam nya itu. Pakai daster juga tidak terlalu buruk, ia bisa memakai jaket agar daster nya tidak terlalu mencolok.
Yang Riana tidak habis fikir kenapa Dane malah menyuruhnya memakai daster. Ah sudah lah terkadang suami tercintanya ini memang suka melakukan hal di luar nalar. Yang terpening sekarang ia jadi pergi berbelanja dan bisa sedikit mengalihkan perhatian hatinya yang akhir-akhir ini memang terbebani dengan keadaan Milli sambil mencari solusi agar ia bisa secepat nya menemukan pendonor untuk putrinya.
"Nah begini kan cantik..." puji Dane sambil merangkul bahu Riana mengiring nya keluar.
Riana menekuk wajah nya, dia melepaskan diri dari rangkulan Dane. Berjalan lebih cepat mendahuluinya sambil menghentakan kakinya kesal. Dane tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang istri.
Sebenarnya dia sengaja menyuruh Riana memakai daster agar tidak ada yang tertarik pada istrinya, bagaimana tidak jika berpenampilan seperti tadi orang-orang tidak akan mengira kalau Riana adalah istrinya tapi pasti mereka mengira bahwa Riana adalah adiknya. Ooh tidak akan Dane membiarkan pemikiran mereka teryakinkan.
"Dane cepatt!!!!." Teriak Riana.
Dane tersadar dari lamunan nya ternyata ia masih di lantai atas. Pantas saja Riana berteriak kencang sampai gendang telinga Dane penuh.
Saat Dane menghampiri ternyata Riana sudah duduk manis di mobil ah istrinya ini memang terlalu menggemaskan.Dane masuk kedalam mobil dan segera menjalankan mobilnya. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam tapi sesekali Dane melirik Riana yang ternyata masih menekuk wajah nya kesal dan memanyunkan bibirnya sambil menopang dagu.
"Sampai..." ucap Dane saat mobil nya sudah terparkir.
Riana tidak menanggapi ucapan Dane dan segera membuka pintu nya tapi sebelum pintu terbuka Dane kembali mengunci nya.
Dengan hati yang dongkol Riana menatap Dane tajam seolah ingin memakan nya hidup-hidup. "Kau mau apa lagiii...!!!!!" Tanya Riana dengan berteriak di telinga Dane.
"Dasar nenek lampir..." gerutu Dane sambil menggosok-gosok telinga nya yang berdengung.
"Cepat buka pintunya jika kau tidak ingin telinga mu jadi budek." Ucap Riana dengan nada jengkel.
Dane segera membuka kunci pintu mobil nya dan Riana bergegas keluar. Dane mengekorinya. "Riana sayang tunggu..." ucap Dane sudah tertinggal agak jauh.
Dengan langkah yang lebar Riana berjalan menuju supermarket itu.
Brukkk!!!
"Akhhh.." Riana terpekik saat tubuhnya hilang keseimbangan.
Namun orang yang bertubrukan dengan nya dengan sigap menangkap tubuh Riana. Dane segera mendekat menuju Riana dan mengambil alih tubuhnya dari orang yang menahan tubuh istrinya.
Riana terpaku menatap orang di hadapan nya dan orang yang bertubrukan dengan nya menatap balik Riana dia seolah bertanya...
"Lain kali kalo jalan itu hati-hati." Tegur Dane menyadarkan keduanya dari keterpakuan mereka.
"Ri__Riana..??" Tanya orang itu.
Riana mengernyit. "Kak Aldo..??" Riana balik bertanya.
Tbc...
Gantung banget ya.. hahah biarin ah biar kalian penasaran.. 😅😅😅😅
Maaf update nya agak ngaret soalnya aku abi dari rumah sakit sodara aku lg di rawat mohon do'a nya ya semoga sodara aku bisa cepet sembuh 😟😟 aminn
Typo dan eyd masih belum bisa di atasi karena aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Semoga kalian menikmati ceritanya. Dan gak bosen buat nunggu jalan cerita dari aku yang labil 😆😆😆😂😂
Salam sayang 😙😙😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
Romancehamil adalah satu kata yang paling di inginkan setiap wanita yang sudah berpasangan dan hidup dalam kebahagiaan. tapi bagaimana dengan dia yang tidak memiliki pasangan, dia sendirian, janin itu tumbuh tanpa pertanggung jawaban... akan kah dia menye...