Author pov.
Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Riana mengerang dari tidurnya, perlahan ia membuka mata dan menatap tepat pada wajah yang kini tengah terlelap dalam damai.Mata hazel Riana tak berhenti meneliti setiap pahatan wajah Dane, mata biru pekat jika terbuka alis yang tebal bibir tipis, bulu mata yang panjang sedikit lentik di ujing dan juga hidungnya yang sangat mancung. Kulit wajahnya pun seperti pada umum nya, dia tidak suka perawatan tapi tetap bersih, hanya saja ada sedikit bulu-bulu halus di sekitar rahang kokoh nya, maklum di sudah tua.
Riana meraba hidungnya sendiri lalu beralih pada hidung Dane. _Cocok lah untuk memperbaiki keturunan_ batin Riana sambil tersenyum sendiri.
Kening nya mengernyit kala ia melihat goresan luka di kening Dane, tidak terlalu terlihat memang tapi jika di teliti dan lebih dekat lagi luka itu terlihat jelas. Tapi semua itu tak mengurangi ketampanan alaminya.
Dane, laki-laki pertama yang ia cintai laki-laki yang telah membuat dunianya jungkir balik. Laki-laki yang telah membuat ia terjerat dalam sebuah hubungan rumitnya.
Cup!! Cup!!
"Dane.." ucap Riana yang terkejut dengan perlakuan Dane.
"Sudah puas mandang wajah ku nona? Hidungku memang sudah mancung sempurna dan semua orang sudah tau wajah ku memang tampan." ucap Dane percayaan diri. Mata biru itu terbuka dan kini memandang mata hazel Riana, bibirnya tersungging kala melihat rona merah di wajah Riana.
Riana mencebikan bibirnya." Pede sekali dirimu." Riana hendak bangkit dari tidurnya namun tangan Dane menahan bahu Riana hingga ia kembali berbaring.
"Biarkan seperti ini." ucap Dane sambil menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Riana.
"Dane ini sudah siang kau harus bekerja."
"Sekarang weekendn, Ri. Dan hari ini aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu."
Dane merubah posisi tubuhnya kini berada di atas Riana tangan kirinya bertumpu menahan berat badannya. Sementara tangan kana Dane mengelus setiap lekuk wajah Riana.
Dari mulai rambut, kening mata hidung dan berakhir di bibir pink Riana.
Dane menempelkan bibirnya pada bibir Riana, mereka berciuman. Dane melumat dan menggigit bibir bawah Riana hingga ia membuka mulutnya Dane menelusupkan lidahnya dan bermain di dalam menyesap rasa manis morning kiss mereka.
Riana membalas ciuman Dane tangannya terulur dan meremas rambut belakang Dane. Sudut bibir Dane terangkat merasakan respon yang baik dari Riana. Perlahan ia menggerakan tanganya dan meremas gundukan kenyal milik Riana yang lumayan besar berisi itu.
"Ahhh" desah Riana di tengah ciuman mereka dan hal itu semakin membangkitkan gairah dalam diri Dane.
Tangannya turun dan mulai mengelus perut buncit Riana yang tinggal menunggu waktu untuk calon bayi-bayi mereka melihat dunia ini.
Dane semakin memperdalam ciumannya ketika Riana mulai bergerak gelisah.
Tok!! Tok!! Tok!!
Suara ketukan pintu menghentikan aktifitas mereka sejenak.
"Siapa?" Teriak Dane.
"Lia kak." seru orang yang mengetuk pintu.
"Oh." jawab Dane dan ia kembali mencium riana.
Riana mendorong tubuh Dane dan beranjak bangkit namun Dane menahannya dan kembali memcium Riana.
Riana menghindar." Dane Lia di luar." ucap Riana sambil menahan dada bidang Dane.
![](https://img.wattpad.com/cover/101506550-288-k470827.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
Romancehamil adalah satu kata yang paling di inginkan setiap wanita yang sudah berpasangan dan hidup dalam kebahagiaan. tapi bagaimana dengan dia yang tidak memiliki pasangan, dia sendirian, janin itu tumbuh tanpa pertanggung jawaban... akan kah dia menye...