SH-31

14.5K 588 23
                                    

Maaf karena keterlambatan saya untuk update, karena beberapa hari ke belakang kondisi saya tidak mengizinkan. Jangan bosa  bersabar untuk membaca cerita ini ya, karena saya manusia biasa yang pasti tidak akan luput dari yang namanya sakit atau apapun yang menyangkut halangan.


Riana pov.


Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Bahagia... kata itu yang kini aku rasakan, tapi aku belum merasa berpuas diri karena di setiap kehidupan pasti akan ada sebuah rintangan dan kata bahagia kadang selalu tidak terlalu jauh dengan kesedihan.

Bukan nya aku mendo'a kan diriku sendiri tapi setidak nya waspada perlu hanya untuk mempersiapkan diri agar tidak terlalu shock dengan datangnya rasa kesedihan.

Semenjak kedatangan Fany  waktu lalu,serta beberapa kejadian yang membuat aku tau dan menyadari atas rasa cinta Dane dan pengakuannya yang ya mengejutkan dan sekaligus membahagiakan.

Aku bersyukur dan berterima kasih, atas apa yang tuhan berikan saat ini. Rencana dan takdirnya memang selalu indah jika kita selalu bisa bersabar diri dan berusaha ikhlas atas apa yang ia skenariokan.

Aku yakin kalian sudah tau jika kini aku dan juga Dane sudah sah menjadi sepasang suami-istri dan juga kini kami telah menjadi orang tua utuh untuk anak-anakku.

Empat bulan yang lalu aku telah menikah dengan Dane dan sekarang aku tinggal di rumah Dane tempat yang menjadi saksi di mana dulu aku secara paksa dimiliki Dane. namun kini bukan karena paksaan tapi karena kami mamang sudah halal bin wajib.

Dan selama kami menikah Dane tidak pernah merubah sikap nya malah dia lebih perhatian pada ku dan juga si kembar ah satu lagi dia sekarang jadi sedikit pencemburu dan overprotectif. (Gak tau nulisnya gimana 😅😅)

Sekarang dia tidak mengizinkan aku pergi keluar jika tidak dia yang mengantar, dan repot nya lagi jika keadaan mendesak dia lebih memilih orang lain untuk menanganinya ketimbang aku yang bergerak sendiri. Menyebalkan bukan... huh, Dane memang selalu saja bisa membuat ku jengkel. Tapi biar pun begitu aku tetap mencintai nya.

Dan pada kedua anak kami Dane tidak pernah mau melewatkan tumbuh kembang mereka. Dia selalu bisa membagi waktu dengan anak-anak. Bahkan bila anak-anak terbangun di malam hari karena harus mengganti popok atau pun mereka haus Dane selalu sigap mengurus nya. walau pun lelah karena banyaknya pekerjaan kantor yang harus dia tangani, dia tidak mengeluh.

Sungguh suami idaman, aku merasa sangat beruntung dan sangat berterima kasih karena tuhan telah mempersatukan aku dengan pria seperti Dane. Walau dulu Dane sempat menolak ku dan juga si kembar tapi penebusan kesalahanya sekarang sudah lebih dari kata cukup.

Ah ya sudah lah tidak perlu mengungkit kesalahan yang terpenting sekarang aku hanya akan mengikuti alur takdir bersama keluarga kecilku.



***



Author pov.

"Assalamu'alaikum.. Riana sayang aku pulang!!!" Teriak Dane dari depan pintu.

"Hufff..."Riana menghela nafas nya lelah.

"Riana..." teriak Dane lagi.

"Iya aku di kamar anak-anak Dane!!" Jawab Riana dengan suara ketus nya. Ia merasa pusing jika Dane sudah mulai bersikap menjengkelkan. Padahal ia sudah tau Riana ada di rumah dan tempat ia berkutat adalah kamar anak mereka.

Dane melangkah menuju kamar anak mereka dan mendapati Riana yang kini tengah menggendong Milli yang sedang menagis. Sementara Malik sibuk bermain dalam box nya.

"Milli kenapa?" Tanya Dane saat ia sampai di kamar anak-anaknya.

Riana menggelengka  kepalanya. "Tidak tau, dari tadi dia nagis terus aku membrinya asi juga dia tidak mau." Jawab Riana yang juga merasa bingung dengan keadaan Milli.

Sekeping HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang