SH-30

14.8K 618 10
                                    


Selamat membaca!!!!
.
.
.
.
.
Sinar matahari pagi yang menerobos masuk melalui jendela kamar hotel yang kini di tempati sepasang pengantin baru, tak mengusik seseorang yang masih terlelap nyaman dalam mimpinya.

Namun salah satu di antara mereka terbangun karena pergerakan di samping ranjang nya.

Dane menatap wajah Riana dalam, ya Dane terbangun lebih dulu dari Riana wanita yang kemarin telah resmi menjadi istrinya.

Setelah...ya tidak banyak perjuangan untuk mempertahankan Riana tapi semua itu menjadi suatu kebahagiaan tersendiri untuk nya, karena kini kehidupan nya sudah lengkap.

Di tambah lagi dengan si kembar Malik dan Milli. Buah cinta Dane dan Riana yang terlambat tumbuh di hati mereka.

Sebenarnya Dane sangat bersyukur karena tuhan menghadirkan Milli dan Malik dalam hidupnya dengan itu ia sangat mudah untuk mengikat Riana. Menjadikan nya ratu dalam hati Dane.

Untuk Fany dan juga Maura, Dane tidak lupa mengenai mereka walau bagaimana pun mereka telah melengkapi cerita hidup Dane. Sampai pada akhirnya Dane terikat dengan Riana, meski dulu menilak mentah-mentah Riana dalan hidup nya.

"Ughh...." Riana mengerang merasakan ada sesuatu yang menindih pinggang nya.

Perlahan ia membuka mata dan seulas senyum terukir di bibirnya. Bagaimana tidak kini di setiap ia bangun pagi dia akan selalau melihat wajah tampan laki-laki yang kini sudah menjadi suaminya.

Riana tak henti tersenyum memandang wajah Dane. Yang kini berpura-pura tepejam saat Riana terbangun.
  Tangan nya terulur menyentuh pipi Dane.

Dane membuka mata nya, dan dengan reflek Riana terkejut. "Sudah puas nona?" Tanya Dane sambil menaikan satu alis nya dan tersenyum lembut.

"Kau ini, mengagetkan saja" gerutu Riana. Yang kini mengubah posisi menjadi duduk bersandar di kepala ranjang dengan di ikuti Dane.

"Hihii..." Dane menutup senyum dengan tangan nya, mata Dane menatap Riana yang melihat Dane bingung.

"Kau kenapa?" Tanya Riana sambil mengerut kan kening nya.

Dane masih tak menjawab pertanyaan Riana dan masih mempertahankan cekikikan menyeramkan menurut Riana. Ia menuruti arah pandang Dane dan tatapan nya terhenti saat melihat penampakan yang...

"Aaahhhhhhh......." Riana berteriak terkejut sambil membenarkan letak selimutnya untuk kembali menutupi tubuh nya yang setengah naked, pantas saja Dane berprilaku aneh ternyata selimutnya merosot dan menampakan gunung kembarnya.

Riana memandang sengit Dane yang kini tertawa terbahak melihat ekspresi kesal sekaligus kagetnya.

"Kau... ihh Danee kenapa kau selalu mesummmm!!!." Riana berteriak kesal, kini bantal tempatnya bersandar tadi telah melayang ke udara dan menghantam wajah Dane.

"Hahahaa.... Ri ampun, Ri udah, hahaha...." Dane masih tak menghentikan tawanya. Sungguh pagi yang indah menurutnya dengan tinggkah laku Riana yang menggemaskan.

Ya mungkin riana lupa bahwa semalam ah ralat tepat nya pukul 4 subuh mereka baru bisa tidur karena kegiatan semalam yang begitu melelahkan.

Tak terhitung berapa kali mereka melakukannya yang jelas Dane tidak akan pernah puas jika itu bersama Riana.

"Dasar jelek, tua , mesum." Maki Riana, yang memang benar-benar kesal pada Dane.

Dane memegang tangan Riana yang memukulkan bantal pada pundak dan wajahnya, pergerakan Riana terhenti seketika saat ia merasakan benda kenyal menempel di bibirnya.

Sekeping HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang