SH-9

17.4K 933 7
                                    

Makasihh para readers ku yang tersayang (lebay nya😅😅😅) atas kesediaan kalian untuk membaca cerita abal-abal saya, dan juga untuk yang udah meninggalkan jejak voment nya terima kasih banyak saya ucap kan dengan sungguh (makin ngawur ya 😂) typo absurd masih bertebaran dalam setiap part jadi saya mohon kemakluman nya.

Selamat membaca...!!!
.
.
.
.
.
Langit biru telah tertutupi dengan awan hitam, perlahan rintik kecil berjatuhan dan semakin derasnya.

Hujan turun membasahi bumi seolah mengerti arti dari apa yang di rasakan Riana. Dia berjalan di bawah guyuran air hujan tanpa perduli dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup dengan rasa dingin yang menembus sampai tulang rusuk.

Wajah nya memucat kulit tangan nya pun sudah keriput dengan langkah yang terseok dan kaki nya yang lemas Riana tetap terus menembus hujan.

Hatinya?! Tidak usah di tanya lagi. Hancur satu kata tapi beribu makna.

"Ya allah Riana.." kaget Fatma saat Riana berdiri di depan pintu dengan tubuh yang mengigil.

Gelap itu yang di rasakan Riana dan semua hilang.


***

"Eungh...." Riana melenguh perlahan kesadaran nya berkumpul.

"Bu... apa yang terjadi?" Tanya Riana lemah, saat kesadaran nya muali berkumpul kembali.

"Tadi kamu pingsan Nak." jawab Fatma yang sedari tadi duduk di pinggir ranjang sambil mperhatikan putri nya.

"Kenapa kamu hujan-hujana? Kamu habis dari mana?." Tanya Fatma lagi sambil menatap sedih putrinya.

"Riana tadi abis bertemu teman bu, dan saat pulang Riana kehujanan." Jawab Riana sekena nya.

"Nak boleh ibu bertanya sesuatu?." Tanya Fatma dengan raut yang serius.

"Tanya apa bu?."

"Anak siapa yang kamu kadung?"

deg!!!!

"M-maksud ibu apa?" Ucap Riana pura-pura tidak tau, dan menormalkan suaranya dari rasa gugup.

"Kamu jangan bohong sama ibu Nak, tadi saat kamu pingsan ibu memanggil dokter untuk memeriksamu dan dokter bilang kamu hamil."

Riana beranjak dan berlutut di pangkuan Fatma.
"Maafin Riana bu."

"ibu tanya sekali lagi siapa ayah dari bayi yang kamu kandung" ucap tegas Fatma

Riana menggeleng dan terisak di pangkuan ibunya perih rasanya. Melihat kekecwaan di mata ibunya dia tau dia tidak bisa berbohong pada ibunya tapi dia juga tidak bisa memberi tahu ayah dari bayi nya.

"Maafin Riana bu, Riana tidak bisa memberi tahu..karena ayah nya menolak dan menyuruh Riana mengugurkan kandungan Riana bu." ucap Riana lirih.

Fatma menghirup napas nya dalam dia tidak menyangka bahwa putinya akan bernasib buruk seperti ini, tega sekali laki-laki yang telah menghancurkan hidup Riana dan dia menyuruh Riana membunuh darah daging nya sendiri?! Fatma sangat kecewa dan Fatma tidak akan maafkan siapa pun ayah dari calon cucu nya ini. Fatma merasa beban Riana sangat lah berat dia bisa merasakan.

"Sudah Nak, sekarang lebih baik kamu istirahat saja kondisi kamu masih lemah, apa lagi cucu ibu kasian dia kamu bawa hujan-hujanan" ucap Fatma mengakhiri pembicaraan nya dengan Riana dia tidak ingin Riana terpuruk meski dia kecewa tapi ini sudah takdir dari yang kuasa.

"Riana tau ibu kecewa, Riana akan pergi dari sini bu, Riana gak mau buat ibu malu dengan keadaan Riana"

"Tidak Riana, ibu tidak peduli dengan atau seburuk apa ke adaan mu, walau bagaimana pun ibu tetap menyayangimu ibu tidak ingin kamu meninggalkan ibu, dan ibu juga tidak akan peduli dengan omongan orang di luar sana yang ibu inginkan hanya kamu merawat dan menjaga cucu ibu" ucap Fatma sambil tersenyum.

Riana memeluk Fatma erat.
"Makasih bu, Riana janji akan menjaga dan merawat anak ini bu."

Fatma mengangguk dalam pelikan Riana mereka sama-sama menangis haru,bahagia, kecewa bercampur menjadi satu.

Di sini lah Riana akan memulai semuanya menata dari awal sekeping hati yang telah terpecah.

Riana bersyukur ibu nya mau menerima dan berlapang dada atas apa yang menimpa dirinya, di saat ia benar-benar terpuruk saat ayah dari sang bayi menolak dan ingin membunuhnya.

Langkah awal menuju kebahagiaan akan dia jalani, dia tidak akan perduli dengan perkataan orang lain yang ia tahu dan peduli hanya hidup tenang dan bahagia bersama calon anaknya dan juga ibunya.







Tbc.....

Alhamdulillah part ini selesai juga 😅 maaf ya typo bertebaran dan absurd masih berjalan heheeee
Makasih juga atas dukungan kalian semua yang mau melirik cerita abal-abal ini karena kalian saya di kasin #rank alhamdulillah padahal saya tidak berharap. Poko nya makasih sebanyak-banyak nya untuk kalian readers setia hehhee 😉😉😉

Jejak kalina adalah dukungan untuk saya 😙😙😙😙

Sekeping HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang