SH-37

10.1K 495 34
                                    

Hai...hai... pembaca 😊 mau ngonfirmasi dikit tentang bebrapa alasan yang bikin aku telat update, itu semua karena kesibukan aku di dunia nyata yang aku jalani. Dan kadang aku suka buntu ide kalo udah cape. Jadi maklum ya 😆😆😆😂.

** oh iya, jika di antara para pembaca ada yang tau dimana bikin cover boleh donk koment di bawah hehee. Atau di antara kalian ada yang bisa bikin cover trus dengan ridho dan ikhlas mau buatin aku gak bakalan nolak. Hehe sola nya aku gak bisa bikin😅😅😅.

Oke... cuma itu aja, BURUNG IRIAN
BURUNG CENDRAWASIH
CUKUP SEKIAN
DAN TERIMAKASIH 😂😂😉😉😉

selamat membaca!!!

.
.
.
.
.
.

Dane melangkah santai, lengkungan di bibir nya tak lepas sedari ia sampai di depan gerbang rumah nya bersama Riana. Jarak tempuh yang melelahkan tubuh nya tak menyulut kan semangat untuk bertemu dengan keluarga kecilnya,padahal baru terhitung 24 jam ia berpisah namun sudah sangat merindukan mereka. Rencana nya ia akan memberi kejutan pada Riana, dan biasanya jam segini Riana sedang memandikan Malik dan Milli. Jika tidak ya berarti dia sedang di taman belakang menyiram tanaman.

Saat Dane akan membuka pintu, pak Mahmud satpam di rumah nya menghentikan Dane. Ia berbalik menghadap pak Mahmud sementara yang ditatap tampak gelisah.
"Kenapa pak?" Tanya Dane yang melihat kegelisahan pak Mahmud.

"Eum.. anu tuan, saya di suruh den Ethan. Kalo tuan sudah sampai tuan di suruh langsung ke rumah tuan besar." Jawab pak Mahmud dengan sekali tarikan nafas.

Dane menyipitkan matanya, menatap pak Mahmud, seolah menyelidik dengan seksama namun sedetik kemudian ia tersenyum dan mengagguk memberi jawaban pada pak Mahmud. "Saya pergi pak." Pamit Dane, yang langsung mengebudikan mobil nya.

Tepat tiga pulih menit mobil hitam berjenis sedan milik Dane memasuki pekarangan rumah ayah nya. Ia pikir bahwa keluarga nya sedang ingin memberikan kejutan untuk nya. Di sepanjang perjalanan ia terus memikirkan kejutan apa yang di siapkan keluarganya padahal dia tidak sedang berulang tahun.

Apa mungkin Riana yang merencanakan ini??! Entah yang jelas Dane benar-benar tidak sabar ingin mengetahui kejutan yang di buat oleh istri dan keluarganya..

***

Cathrina terkejut saat melihat Dane, yang kini berdiri di samping nya. Dane tersenyum melihat Malik yang sedang tengkurap sambil mengigit mainan nya. Sementara Milli memperhatikan kakanya di pangkuan Cathrina. Mengingat keadaan Milli sekarang tidak terlalu menkhawatirkan, dan dia masih terlihat sehat keadaan nya sekarang sama seperti balita pada umum nya. Dan sampai saat ini pun Dane maupun Riana masih mencari pendonor untuk Milli sampai Milli siap melakukan transpalasi.

"Dane, kapan kamu sampai nak?!" Tanya Cathrina berbasa-basi dan berusaha menyembunyikan ke gugupan nya.

"Baru saja mah, oh ya kenapa Ethan menyuruhku pulang?! Dan Riana dimana?" Tanya Dane.

"A-" belum sempat Cathrina menjawab Ethan datang dengan menggendong Nathalia yang tertidur.

"Euhh.. babon ini menyusahkan saja." Ethan menggerutu sambil tetap melangkah membawa Nathalia ke kamar mereka.

Sementara Dane tersenyum melihat adiknya yang kini sudah bersikap lebih baik pada istrinya. Ia menatap Ethan yang tidak menyadari keadaan nya. Namun ia kembali mengalihkan perhatia nya pada kedua anak nya. Dane menggendong Malik dan langsung menghujani nya dengan ciuman sayang.

Sekeping HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang