SH-21

14.6K 707 17
                                    

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Suara tawa menggelegar di penjuru rumah mewah itu. Ethan tertawa terpingkal sambil memegangi perutnya kedua orang tua Dane , James dan Cathrina berusaha menahan tawa mereka,tak lama Devin dan Nathalia datang mengikuti Ethan yang tertawa terbahak. Sedangkan yang menjadi bahan tawaan memelototi mereka semua seolah ingin menerkamnya.

Riana hanya tersenyum sedari ia selesai mendandani Dane kenapa? karena ia puas dan mendapatkan juara ke 2 dari sekian banyaknya peserta.

Flashback...

"Nah selesai, kau mau lihat?."
Tanya Riana dan memberikan cermin kepada Dane. Ia terkesima sendiri melihat wajahnya ini sangat memalukan sekali.

Bagaimana tidak ternyata dia cantik jika di dandani, Riana benar-benar sudah merusak image nya sebagai pria sejati.
"Sudah, sekarang aku mau cuci muka
" ucap Dane dengan ketus tapi Riana tidak memerdulikannya.

"Eeh.. jangan dulu , kita belum tau siapa pemenangnya ayo ikut." ajak Riana sambil menarik tangan Dane. Dane benar-benar risih dengan situasi sekarang bagaimana tidak? Dia menjadi peserta pria satu-satunya dan semua orang yang ada di tempat ini memandangnya dengan berbagai macam pandangan ada yang memandang nya kagum, ada juga yang mengejek dan mentertawakannya sangat memalukan. Tapi membantah pun ia juga tidak bisa karena dampaknya akan lebih buruk dan lebih mengerikan. Dan yang bisa ia lakukan hanyalah berpasrah diri saja.

Pemenang pun mulai di umumkan oleh pembawa acara dan Riana mendapat juara dua ia membawa pulang piala,uang tunai dan bingkisan alat make up dari sponsor sebagai hadiah. Dane benar-benar tak bisa lagi menahan emosinya. "Sudah, sekarang aku mau cici muka." ucap Dane.

"Ih Dane, jangan cuci muka pokoknya kamu boleh cuci muka kalo udah sampe rumah." ucap Riana sambil tersenyum gembira.

"Apa? Tidak ada kata nanti pokoknya aku akan cuci muka sekarang." tolak Dane.

Raut wajah Riana kembali berubah, matanya sudah berkaca-kaca lagi. "Kau tega sekali,padahal ini permintaan dari anakmu sendiri. Kita tidak usah pulang bersama aku mau naik taxi saja." Riana berjalan perlahan dengan tangan kanan memegang piala dan tangan kiri menenteng bingkisan.

Dane menghirup nafas sedalam-dalamnya untuk menetralkan gejolak yang mungkim sewaktu-waktu akan benar-benar meledak. Hatinya tak berhenti merutuki kesialan di hari ini, tadinya ia membayangkan hal romantis jika pergi berdua tapi yang terjadi malah sebaliknya.

"Oke baiklah, aku tidak akan mencuci muka sampai di rumah." Dane benar mengalah demi Riana dan permintaan konyol calon bayi mereka.

Riana pun kembali ceria dan menghambur memeluk Dane.

Flashbackoff...

***

"Haha..haha.. kaka kau cantik sekali" ledek Ethan.

Dane memelototi Eyhan. "Diam kau" ucap Dane dengan galaknya.

"Kaka galak sekali, benar kata kak Ethan, kak Dane sangat cantik. Tapi Devin tidak mau seperti kak Dane ah kan Devin lelaki sejati" sela si kecil Devin yang sedari tadi menertawakan Dane.

"Benarkah? kita mendapat juara dua, dan ini hadiahnya" ucap Riana dintengah tawa semua keluarga dan di balik kekesalan dane.

"Apa hadiahnya ri?" Tanya cathrina yang masih sambil menahan tawanya. James hanya menggelng melihat tinggkah Riana dan dane serta keluarganya.

"Aku dapat piala, uang dan juga bingkisan mah" jawab Riana.

"Kak Riana aku juga mau di make up seperti kak Dane boleh?" Sela Nathalia.

Sekeping HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang