Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Riana sedang menunggu Dane mengurus administrasinya. Ya selama tiga hari dia di rawat Dane tidak pernah absen menemani Riana. Harusnya dia pulang tiga hari yang lalu tapi saat Dane mengatakan bahwa ia akan menikahi Riana kondisinya menjadi drop dan harus di rawat lebih lama, Bahkan Cathrina, dan ibunya pun sudah mengetahui bahwa ayah biologis dari bayi dalam kandungan riana adalah Dane.Sebenarnya Ethan lah yang memberi tahu mereka. Ethan sudah curiga sejak pertemuan dirinya dengan Riana dan sikap Dane saat tau Riana hamil dan dia menyewa detektif untuk mencari tau kebenarannya jadilah seperti sekarang.
Kini mau tidak mau Riana harus menikah dengan Dane karena dia tidak bisa egois mengenai bayi nya.
Falshback!!
Riana termenung dalam diam di ruang rawat nya Dane sedang keluar untuk makan tak lama Fatma dan Cathrina datang.
"Kau sudah baikan sayang?"
Riana tersenyum dan mengangguk, pandangannya beralih pada Cathrina tangannya ia lingkarkan di perut buncitnya seolah melindungi bayi itu.
Cathrina tersenyum dan menghampiri Riana.
"Kenpa kau tidak jujur pada kami Riana?" Tanya Cathrina.Riana hanya diam tanpa mau melepaskan pelukannya.
"Kamu tidak usah merasa takut Riana, kau tau aku seperti apa... aku tidak akan setega dan sekejam yang rasa takut dan pikiran jelekmu itu bayangkan" ucap Cathrina lagi menenangkan Riana
Riana bernafas lega atas apa yang di ucapkan Cathrina,dia tau Cathrina tidak akan setega apa yang ada di fikirannya. Tapi berjaga-jaga bolehkan..
"Ibu sudah mengetahui semuanya dari Ethan nak" ucap Fatma. Riana menoleh menatap Fatma.
"Maafkan Riana bu.. Riana tidak bermaksud menyembunyikan semua ini" akhirnya Riana mau menjawab dan menatap Fatma dengan sendu.
"Ibu mengerti keadaanmu nak dan-"
"Sebaiknya kamu harus segera menikah dengan Dane" ucap Cathrina memotong perkataan Fatma.
Riana menoleh dan menggeleng. "Maaf nyonya tapi saya tidak bisa" jawab Riana.
"Kenapa tidak bisa Riana? Apa karena perkataan Dane?"...
"--" ....tak ada jawaban.
"Riana aku minta maaf atas nama Dane,atas apa yang dia lakukan dan katakan padamu dulu.kamu boleh egois pada dirimu,tapi bisa kah kamu coba memimirkan tentang bayi yang ada di dalam perutmu..."
"Maaf nyonya tapi memang Dane tidak menginginkan bayi ini" jawab Riana.
"Nak...benar apa yang di katakan bu Cathrina, walau bagaimana pun bayi mu tetap akan memerlukan seorang ayah" sela Fatma
"Anakmu akan tetap menginginkan orang tua uang utuh Riana, apa kau akan tega bila nanti bayi itu lahir tanpa seorang ayah dan tanpa kasih sayang nya? Apa kau tega melihat nya tumbuh tapi di balik ejekan orang?" Tanya Cathrina lagi.
Riana mengernyitkan keningnya.. sungguh ia masih terlalu polos dan belum paham mengenai hal seperti ini. "Maksud ibu dengan ejekan orang apa?" Tanya Riana.
"Maksudku, maaf sebelumnya bukan akau bermaksud yang tidak-tidak tapi jika bayimu lahir tanpa seorang ayah dia akan di anggap sebagai anak haram" jelas Cathrina
Benar apa yang di katakan Cathrina, Riana tidak bisa egois mengenai bayinya. Dia tidak ingin anak nya nanti di anggap anak haram oleh orang-orang. Tapi bagaimana ini?! Apa dia harus menikah dengan Dane?!
"Nak, fikirkan lah baik-baik tentang bayimu. Jangan selalu mengedepankam egoismu" ucap Fatma.
Tidak ada pilihan lain, biarlah dia menikah dengan Dane ini demi bayinya.
"Baiklah tapi aku akan menikah dengan Dane setelah anak ini lahir."Cathrima dan Fatma tersenyum. Mereka sangat bahagia mendengar keputusan yang Riana ambil.
Sementara di balik pintu ruangan nya Dane tersenyum, dia tau jika para ibu yang menasihati dan memberi tahu Riana dia pasti akan luluh. Tidak sepeti dia yang selalu memaksakan kehendak.
Ya Dane menguping pembicaraan Riana dengan mama nya, serta ibu fatma sedari tadi. Tidak apa- apa jika ia harus menikahi Riana setelah melahirkan dia bisa menunggu.
Dane tersenyum kebahagian yang kini membuncah di hati Dane.
Flashback off.
***
"Ayo kita pulang" ucap Dane membuyarkan lamunan Riana.
Riana menoleh dan mengangguk. Dane mengulurkan tangannya membantu Riana berdiri tapi Riana tidak menghiraukan nya ia berdiri sendiri dan berjalan di depan meninggalkan Dane.
Dane menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. seprtinya dia harus banyak bersabar menghadapi sikap Riana, karena memang dia sendiri yang membuat nya seperti itu.
Dane sedikit berlari mengejar Riana yang sudah jauh di depan. Dia menggandeng tangan Riana setelah berdiri di sampingnya.
Riana tersentak dengan perlakuan Dane, dia mencoba melepaskan tangannya dari Dane tapi Dane semakin mengeratkan nya.
"Lepas!." bentak Riana karena tidak nyaman dengan perlakuan Dane.
Dane menoleh "aku tidak mau." ucap Dane santai.
Riana mendengus dan memilih diam, karena dia tidak ingin berdebat dengan Dane di tengah keramaian orang- orang yang ada di klinik.
Dane membuka pintu mobilnya sendiri dia duduk di depan kemudi sementara Riana duduk di bangku belakang.
"Kenpa duduk di belakang? Kau pikir aku supirmu?."
"Aku mau tiduran di sini badan ku pegal" jawab Riana
"Di depan juga bisa, cepat pindah kedepan." Ucao Dane.
"Aku tidak mau."tolak Riana.
"Riana cepat pindah kedepan, atau aku yang ke belakang dan menciumu di situ."
"Euh... tidak, baik lah aku ke depan." Riana yakin jika dia tidak menurutinya Dane pasti akan melakukan itu karena sikap nya memang pemaksa Dane egois.
Sementara Dane tersenyum melihat kepolosan Riana, dia hanya menakuti Riana saja tapi jika memang dia masih keras kepala Dane akan menciumnya.
Riana keluar dan pindah ke kursi depan.
Bughh!! Riana menutupnya dengan kencang. Dane hanya menggeleng dia menstater dan melajukan mobilnya.
Dane menjalankan mobilnya dengan kecepatan pelan. Ia ingin lebih lama dengan Riana menikmati moment yang sudah ia lewatkan selama lima bulan kehamilan Riana...
Sementara Riana hanya duduk canggung di sebelah Dane mengingat ini kali tiga dia semobil dengan Dane dan duduk di sebelahnya. Sebelumnya dia pernah seperti ini tapi itu dulu saat ia di bawa Dane ke rumah pribadinya untuk bekerja di sana.
Tbc....
Maaf gantung absurd dan tyfo. Hehehe
semoga kalian mengerti alur cerita di part ini ya.Maksih atas dukungan kalian voment nya mkasih banyak udah mau membaca dan mampir sejenak di cerita abal-abal ini...
Jejak kalian adalah dukungan untuk saya.
Salam sayang untuk kalian 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
Romancehamil adalah satu kata yang paling di inginkan setiap wanita yang sudah berpasangan dan hidup dalam kebahagiaan. tapi bagaimana dengan dia yang tidak memiliki pasangan, dia sendirian, janin itu tumbuh tanpa pertanggung jawaban... akan kah dia menye...