SH-18

15.3K 741 20
                                    

Riana pov.

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Dua bulan sudah aku tinggal di sini, semua keadaan di rumah ini tidak ada yang berubah kecuali bertambah satu orang yang baru-baru ini aku kenal yaitu Nathalia.

Kalau kalian bertanya apakah aku betah dan nyaman tinggal disini?! Jawabannya IYA kenapa? Karena keluarga Lasiter memang amat sangat baik. Tapi ada yang selalu mengganjal di hatiku.

Tentang Dane, perlakuannya, perhatiannya dan sikapnya yang seperti bunglon. Kadang aku merasa dia hanya mempermainkanku tapi jika aku mencari kebenaran itu di dalam mata birunya semua salah, ketulusan itu terlihat jelas. Membuatku pusing?! Ya tentu saja dia selalu membuatku menarik-ulur perasaan sendiri.

Apalagi dengan tingkah konyolnya yang selalu membuatku merona dan malu sekaligus jengkel. Sekarang kandunganku sudah menginjak usia 7 bulan dan sampai sekarang aku belum tau jenis kelamin bayiku karena memang aku tidak melakukan pemeriksaan USG, Dane dan juga keluarga nya menyarankan aku untuk pemeriksaan itu tapi aku tidak mau biarlah karena itu akan menjadi kejutan tersendiri.

Jujur aku memang sudah menyukai Dane saat pertama kali bertemu dengannya. Tapi aku selalu menyembunyikannya karena aku cukup tau diri, mana mungkin ada seorang majikan yang mencintai pembantunya sendiri. Kehidupan tak akan selalu indah seperti cerita dalam novel atau pun drama sinetron.

Dan tentang semua yang Dane ucapkan pada Ethan waktu di Villa dulu masih sangat membuatku takut. Bukan takut karena dia meninggalkan ku tapi aku takut dia tidak mau bertanggung jawab lagi atas anak kami nanti.

Tapi semoga saja dia tidak merubah semua sikap dan kasih sayang nya pada anak kami nanti. Meski pun aku dan dia sudah tidak bersama lagi. Dan hari ini Dane akan mengantarkanku memeriksa kandungan ke rumah sakit tapi sampai saat ini dia belum muncul juga padahal dia tadi sudah bilang akan izin.

Apa dia lupa?! Ah sudah lah lebih baik aku berangkat sendiri saja dari pada menunggunya yang tidak tau pasti akan pulang atau tidak.


***


Author pov.

Riana tak hentinya mondar-mandir di dalam kamar, sudah3 jam lebih dia menunggu tapi Dane belum juga menampakan batang hidungnya. Padahal dia sudah berjanji akan mengantar Riana memriksa kandungannya.

"Humffff.. sudah lah lebih baik aku berangkat sendiri saja" gumamnya.

Riana keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Di ruang tamu nampak Cathrina yang sedang duduk sambil tertawa melihat kekonyolan Nathalia dan Devin. Nathalia sebenarnya adalah istri sah Ethan mereka sudah di nikahkan sejak Ethan berusia 19 tahun dan Nathalia 17 tahun. Nathalia adalah anak sahabat papa James, dan kedua orang tuanya sudah meninggal. Mereka menikah karena perjodohan dan permintaan terakhir dari papa Nathalia.

Riana berjalan perlahan mendekati mereka. "mah, Riana ke rumah sakitnya sendiri aja ya, Dane juga kayak nya lagi sibuk"

"Kamu yakin sayang?" Tanya Cathrina. Nathalia dan Devin menghampiri mereka.

"Kaka mau kemana? Nathalia boleh ikut?" Tanya Nathalia.

"Kakak mau ke rumah sakit" jawab Riana sambil tersenyum.

"Mah Lia boleh ikut ya nganter kak Riana.. boleh yaa" pinta Nathalia.

Cathrina memandang Riana.
"ya sudah, tapi kalian ke rumah sakitnya di antar pak Dendi ya, maaf mama gak bisa nganter kamu soalnya mama mau mengantar Devin les"

"iya gak pa-pa mah, kita berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum" ucap Riana sambil mencium pinggung tangan Cathrina.

"Wa'alaikumsalam..Hati-hati sayang, Lia kamu jangan jauh-jauh dari kak Riana ya"

Nathalia mengangguk." Siip.. dadah mama, dadah Devin"

Setelah berpamitan Riana dan juga Nathalia langsung berangkat. Karena dokter yang akan memeriksa Riana adalah om nya Dane jadi tidak terlalu masalah jika dia datang terlambat, jika saja Dane bisa datang tepat waktu mungkin tidak akan seperti ini.

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menuju ruangan dokter Ander.

"Selamat sore dok, maaf telat" ucap Riana.

Dokter Andre mendongak dan melihat Riana, ia tersenyum.
"Tidak apa-apa.. kamu bareng Lia? tidak bersama Dane?" Tanya dokter Andre heran.

"Iya dok, kak Dane masih sibuk jadi dia belum pulang. Dan kebetulan Lia pengen ikut" jelas Riana.

Dokter Andre mengangguk. Sementara Lia sibuk mempermainkan kursi putar yang ada di ruangan itu.

"Panggil om saja Riana,  sekarang aku adalah om mu.. kamu berbaring ya" ucap dokter Andre..

"Baik om.."Riana membaringkan dirinya di brangkat dan dokter Andre mulai memeriksanya.

"Bayi kalian sehat, tapi sepertinya bayi kalian kembar"

"Kembar?"

"Iya, karena ada dua detak jantung,"

"Om tidak berbohong kan?" Selidik Riana

"Aku tidak berbohong Riana, mereka adalah calon cucu ku juga, ini kabar yang paling membahagiakan untukku dan juga semua keluarga"

Riana menyentuh perutnya sudut bibirnya terangkat. Betapa bahagianya dia akan mempunyai bayi kembar, Dane pasti sangat senang dengan kabar ini.

"Riana apa kau tidak ingin mengetahui jenis kelamin mereka?" Tanya dokter Andre

Riana menggeleng."tidak om, biar ini menjadi kejutan saja" jawab Riana.

"Kak.. aku bosan" rengek Lia yang kini mulai mendekati Riana dan dokter Andre.

"Memangnya Lia mau kemana?" Tanya dokter Andre.

"Lia laper pak dokter"

Dokter Andre menoleh pada Riana."apa kalian mau makan bersama?"

"Tapi lia tidak punya uang pak dokter"

"Om, yang teraktir gimana? Mau? "

"Mau dokter.." jawab Lia sambil meloncat kegirangan.

Dokter Andre membantu Riana turun dari brangkarya. mereka berjalan keluar.

Cklek!!

Riana mematung tatapannya lurus ke depan. Dokter Andre dan lia pun ikut terkejut....








Tbc....

Maaf ngaret.. hehehe

Makasih atas respon kalian, makasih juga vote dan komentarnya...

Maaf jika masih banyak typo dan absurd..

Jejak kalian adalah dukungan untuk saya..

Salam sayang kaliann... 😙😙😙😙

Sekeping HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang