Author pov.
Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
Enam jam lebih perjalanan dari Tasik menuju Jakarta selatan. Sampailah mereka di kediaman James. Dua buah mobil memasuki pekarangan rumah yang sangat luas gerbang yang menjulang tinggi pos satpam yang di desain seperti Paviliun. Tanaman berbagai jenis bunga,di sebelah kanan rumah juga terdapat kolam ikan kecil dengan air terjun buatan yang sangat indah.mereka turun dari mobil dan berjalan memasuki rumah, suasana ini sudah tak asing lagi bagi Riana karena dia pernah tinggal selama 3 bulan di sini. Sebenarnya dalam hati Riana merasa kecewa karena Fatma ibunya itu tidak jadi ikut tinggal bersama di Jakarta karena tiba-tiba saja Nenek nya sakit, sehingga Fatma tidak jadi ikut. Riana juga tadinya ingin membatalkan rencananya dan memilih menemani Fatma mengurus Neneknya. Tapi karena paksaan Cathrina ia tidak bisa menolak lagi.
Saat mereka masuk terdengar suara gaduh di dalam dan beberapa mainan yang berserakan.
"Heuh, dasar rodrigo licik"
"Tembak dia,.. dorrrr!!"
"Kaka awass..!!"
Brukk!!
"Aduhh.."
Semua mata tertuju pada kekacawan yang terjadi di depan mereka. " dasar gendut idiot, apa yang kau bisa hanya membuat rumah ini menjadi kacau?" Ucap Ethan dengan membentak wanita yang di panggil gendut itu.
Dia menunduk tak berani memandang kearah Ethan.
"Maaf.." cicit nya.Ethan melengos pergi meninggalkan mereka yang masih terdiam.
Riana memperhatika gadis itu, tubuhnya yang subur tidak menghilangkan kecantikan di wajahnya."Sudah, jangan pedulikan Ethan" ucap Cathrina merangkul gadis itu. Dan dia mengangguk sambil tersenyum.
"Ethan benar-benar kelewatan." Ucap James dan menyusul Ethan.
"Bi Asih antarkan Riana ke kamar mereka ya.." pinta Cathrina.
"Baik nyonya., mari saya antar nona" ucap Bi Asih.
Barang-barang Riana telah lebih dulu di bawa oleh para pelayan. Riana mengikuti langkah bi Asih. Tapi suara Dane menghentikan langkahnya.
"Kau mau kemana?" Tanya Dane sambil mencekal tangan Riana.
"Aku mau ikut Bi Asih ke kamar" jawab Riana.
"Aku yang akan mengantarmu ke kamar, bibi kerja lagi aja." Ucap Dane.
"Dane,Riana juga butuh istirahat kasihan dia" sela Cathrina.
"Iya aku yang akan mengantarkan nya mah, mama tenang saja." Jawab Dane.
"Tidak apa-apa nyonya biar aku di antar dane saja" sela Riana.
"Riana mulai sekarang kamu panggil saya mama jangan panggil nyonya lagi"
"E..uh, baik ma-ma" ucap Riana canggung
"Yasudah bibi tolong bereskan mainan ini saja" pinta Cathrina
Bi Asih mengangguk dan mulai membereskan semua barang-barang yang berserakan.
"Mah, kak Ethan marah sama ka Lia ya?" Suara anak laki-laki mengalihkan perhatian Cathrina.
"Tidak sayang, dia hanya lagi kecapean aja" jawab Cathrina lembut.
"Lia yang salah mah, Lia selalu bikin kak Ethan marah. Lia selalu saja berulah yang membuat ka Ethan jadi benci sama Lia"
"Hemm.. tidak sayang, Ethan hanya lagi cape aja, sekarang kamu temui dia ya."
Gadis yang di panggil Lia menggeleng kan kepalanya kuat. Mata Riana tak lepas dari wajah gadis itu, kalau di perkirakan usia nya sama dengan dirinya tapi gadis itu agak sedikit berbeda sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
Romansahamil adalah satu kata yang paling di inginkan setiap wanita yang sudah berpasangan dan hidup dalam kebahagiaan. tapi bagaimana dengan dia yang tidak memiliki pasangan, dia sendirian, janin itu tumbuh tanpa pertanggung jawaban... akan kah dia menye...