Mereka datang sedikit lebih cepat dari biasanya. BAP ada di seberang mereka tengah bersender pada kendaraan mereka. Yoorin tampak tersenyum cerah padanya. Zelo menghampiri mereka sebelum mereka berdua sampai di tempat BAP.
"Welcome in family, nonna." Zelo melingkarkan tangannya di sekitar bahu Hae Joo dan menariknya untuk bergabung dengan keluarganya yang lain.
"Yah, untuk yang pertama kalinya seorang manusia menjadi bagian dari kita," Rin Na melirik Daehyun. "Tapi senang rasanya mengetahui kau bagian dari kami dari pada terus tergoda pada darahmu."
"Kalian tidak akan menyakitiku."
"Kau begitu yakin," Yongjae menginterupsi. "Lagi pula the pure blood disini tidak akan menginjinkan kami menyakitimu. He is so protective." Youngjae menatap Daehyun.
"I know."
"Kita akan merayakannya dengan makan malam, bagaimana?" Yoorin memberi usulan.
"Sepertinya pesta lebih menyenangkan nonna," Jongup bersuara.
"Baiklah, lusa kita adakan perayaan dirumah." Ujar Daehyun dan disambut high five para maknae.
Ini untuk pertama kalinya Hae Joo melihat Youngjae tersenyum tanpa bantuan Himchan. Namja itu memang aneh tapi dia bukan orang yang jahat. Sementara yang lain terlibat omongan yang lain Jongup mencengkram lengan Zelo dengan tubuh yang menegang. Youngjae kaku seketika. Yoorin yang ada di sampingnya tampak khawatir dan mengelus tangan namja itu.
Youngjae menatap Daehyun kaku. Semuanya memberi tatapan bertanya yang serius pada dua namja itu. Yoorin semakin terlihat khawatir akan Youngjae. Daehyun sendiri membeku di tempatnya. Tangannya di pinggang Hae Joo berubah menjadi cengkraman.
"Ada apa?"
Sepertinya mereka baru tersadar setelah Hae Joo melontarkan pertanyaan tersebut. Zelo menahan Jongup agar tidak jatuh. "Sepertinya kami harus masuk kelas, nonna. Hyung kami pergi dulu," Zelo menarik Jongup pergi bersamanya.
"Ayo pergi ke kelas," Daehyun menarik Hae Joo untuk pergi sementara BAP sisanya masih disana.
"Ada apa? Kenapa kau terlihat khawatir?" Hae Joo bertanya dalam perjalanannya menuju kelas. Daehyun tetap diam sampai mereka tiba di depan kelas.
"Apa kau akan tetap disini, jika aku memintamu untuk tetap di kelas?"
Hae Joo menatap Daehyun curiga kemudian meraih lengan baju Daehyun sebelum namja itu pergi lagi. "Tentu saja tidak," gumam Daehyun menjawab sendiri pertanyaannya.
"Kenapa kau begitu dingin? Apa kau sedang takut?"
Daehyun menghebuskan suara napasnya. Dia mempertimbangkan untuk bercerita. Hae Joo masih menunggu Daehyun membuka suara. Dia tidak suka namjachingunya menyimpan rahasia sekecil apapun itu.
"Akan ada murid pindahan hari ini di kelas sepuluh." Berita tentang murid baru memang dapat langsung tersebar dengan cepat tapi kenapa hal itu membuat Daehyun resah. "Jongup melihat," Daehyun berhenti sebentar. "Dia bisa melihat masa depan melalui sebuah visi. Pagi ini dia melihat orang pindahan itu adalah jenis kami dan dia bukan vampire biasa."
"Pure blood?" tanpa sadar Hae Joo melontarkan hal itu. Daehyun mengangguk.
Karena itu Jongup limbung tiba-tiba dan Youngjae kaku seketika karena membaca pikiran Jongup. Begitu bahayakah pure blood? Bukankah Daehyun sendiri adalah pure blood.
"Dia berbeda," Daehyun menjawab pikiran Hae Joo. "Orang itu masih meminum darah manusia."
Daehyun mengepalkan lengannya dengan keras tanpa dia sadari kuku-kukunya menancap. Hae Joo meraih tangan Daehyun dan mengelusnya bermaksud menenangkan namja itu dari apapun yang akan dia hadapi. Daehyun menyadari hal itu kemudian kembali rileks dan tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/86363865-288-k591404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 1] Everlasthing
FanfictionSejujurnya aku tidak tahu apa yang kulakukan pada sebagian besar waktu selama eksistensiku. Tetapi kau memberiku satu alasan yang pasti tentang eksistensiku. Kini kutahu waktu selamanya tak akan cukup bersamamu. Even so, Lets Start With FOREVER