Sepekan lalu BAP selalu waspada. Kemunculan vampire baru di wilayah itu membuat mereka harus terjaga setiap harinya. Rekan Soojung sampai saat ini masih belum diketahui. Seperti halnya saudaranya, Soojung tidak butuh waktu lama untuk menjadi bintang sekolah ini. Tidak sedikit namja maupun yeoja yang memujinya. Dia tidak bergaul dengan manusia tapi terkadang dia menyapa mereka hanya untuk berbasa-basi.
Auranya sangat kuat dan mengintimidasi. Dia berada di kelas yang sama dengan Zelo. Daehyun sendiri sudah menceritakan perihal Soojung pada Hae Joo tapi hanya sebagai pendatang baru. Hae Joo sama sekali tidak mengenal hubungan Daehyun dan Soojung. Anggota BAP sendiripun tidak ada yang memberitahunya.
Daehyun berpapasan dengan Soojung di koridor ketika menuju cafeteria. Senyum mengejek tercetak di wajah yeoja itu saat menatap Daehyun. Mereka semakin dekat, pegangan Daehyun di pinggang Hae Joo semakin mengencang.
"Apa dia makan siangmu, Daehyun?" cela Soojung dengan senyum sinisnya.
"She is my girlfriend." Tubuh Soojung membeku mendengarnya tapi kembali dapat mengendalikannya dalam beberapa detik. Dia menatap lekat pada Hae Joo, mengamati setiap inchi penampilannya.
"Dia manusia," gumam Soojung membuat Daehyun menarik sudut bibirnya.
"Memangnya kenapa?" tantang Daehyun.
Mata merah Soojung berkilat menatapnya. Aura mereka berdua membuat Hae Joo sesak. Sebelumnya dia tak pernah merasakan aura Daehyun yang sekuat itu.
"Kau mengumpulkan warrior yang berbakat dan sekarang kau mengencani seorang manusia. Aku rasa dia tahu siapa dirimu sebenarnya," Soojung menatap Hae Joo yang semakin mendekat pada Daehyun. "Begitupun warriormu. Benarkan?"
Daehyun sedikit merasa tidak nyaman tapi dia berusaha menutupinya. "Jangan pernah berpikir untuk menyentuhnya, kau akan berhadapan denganku."
"Ancaman? Tidak usah khawatir, aku rasa kau sendiri mengerti hal itu diluar tanggung jawabku. Tapi kurasa kau mengerti jika kau telah melanggar hukum."
Soojung melenggang pergi. Daehyun masih tegang dan protektif pada Hae Joo di sampingnya. Tidak Hae Joo pungkiri yeoja itu memiliki aura yang tidak biasa.
"Apa maksudnya melanggar hukum?"
"Akan aku ceritakan nanti, ayo."
Hae Joo menghabiskan waktu dengan BAP. Dia bermain basket dengan Zelo dan Jongup. Membantu Hwayeon menyiapkan makanan kemudian menemani Daehyun makan. Belakangan Hae Joo lebih sering datang ke rumah BAP.
Twilight. Daehyun mengajak Hae Joo menelusuri hutannya. Hae Joo tidak pernah pergi ke kedalaman hutan. Sekali dia pernah, ketika camping bersama saat junior highschool. Tapi dia tidak pernah pergi dengan digendong seorang vampire yang berlari dengan kecepatan cahaya.
Daehyun mendudukan Hae Joo disebuah batu dekat sungai. Sungai itu sangat jernih seperti cermin. Daehyun memperlihatkan kecepatannya dengan berlari ke hulu sungai dan kembali dalam beberapa detik.
"Sekarang ceritakan padaku tentang Soojung itu."
Perubahan ekspresi Daehyun cukup membuat Hae Joo terkejut. Dengan berhati-hati Hae Joo turun dan menghampiri Daehyun. Namja itu menegang dan terguncang. Siapapun yeoja itu, pastilah dia membuat Daehyun tidak suka.
"She is pure blood." Ucap Daehyun, enggan untuk menjelaskan lebih lanjut tentang eksistensi sebenarnya dari yeoja itu.
Hae Joo tahu Daehyun adalah namja yang penuh dengan misteri. Dia tidak akan mengatakan semuanya secara gablang. Maka Hae Joo sendiri yang harus bertanya satu persatu. Hae Joo menerima penjelasan Daehyun.
"Dia tidak mirip denganmu."
Seringai Daehyun kembali. Dia menatap Hae Joo dengan mata jenakanya. Hae Joo pun ikut tersenyum. Daehyun meraih lengan Hae Joo dan mencium aroma yeoja itu kemudian mengecup punggung tangannya.
"Apa yang membuatnya berbeda?"
Hae Joo menyukai sensasi menggelitik dijari-jarinya saat Daehyun mencium mereka satu persatu. "Matanya terlalu merah dan kulitnya terlalu pucat."
Daehyun mengangguk setuju, "Dia dari keluarga Jung. Dan peminum darah manusia."
Daehyun telah membopong Hae Joo menaiki sebuah pohon pinus. Mendudukan Hae Joo pada sebuah ranting besar dan dia sendiri memanjat lebih jauh. Hae Joo berpegangan erat pada dahan kecil itu saat mengetahui dirinya berada jauh dari permukaan tanah.
"Kami juga memiliki aturan-aturan yang sama seperti manusia, aturan itu dibuat dan diawasi oleh keluarga Jung."
"Hukum apa yang dia peringatkan padamu kemarin?"
Hae Joo mendesah lega saat Daehyun telah kembali ke sisinya dan memeluknya. Hae Joo menyembunyikan wajah diceruk leher Daehyun. Menyesap wangi tubuh namja itu yang memabukan.
"Kami dan manusia tidak boleh bergabung. Eksistensi kami tidak boleh diketahui manusia, jika itu terjadi..." kalimat Daehyun menggantung.
"Jika itu terjadi?" desak Hae Joo.
"Manusia harus dibunuh." Hae Joo tidak menampakan rasa takut sama sekali. Wajah yeoja itu terlalu datar daripada ketakutan. "Jika sebaliknya, vampire menjalin hubungan dengan manusia maka vampire tersebut yang di eksekusi."
Kali ini Hae Joo mencengkram leher Daehyun terlalu erat. Yeoja ini lebih takut sesuatu terjadi pada Daehyun daripada dirinya sendiri. Daehyun mengecup puncak kepalanya untuk menenangkan
"I'll protect you, remember?" Hae Joo mengangguk mantap dan mengeratkan pelukannya.
Jongup hampir menjatuhkan PSP terbaru milik Youngjae jika saja Zelo tidak cepat menangkapnya. Youngjae sudah disamping Jongup detik berikutnya, menyelidik dengan seksama visi yang baru dilihat dongsaengnya itu.
"They'll come."
"Yeoja dan namja itu?" pertanyaan Youngjae itu masih menggantung.
Jongup mengambil sketsanya dan menggambarkan apa yang dilihatnya dalam visi tersebut. Seorang namja berseragam sama dengan mereka, satu kesimpulan yang diambil setelah melihat sketsa tersebut. Tetapi Jongup menunjukan adanya darah dileher namja itu.
"Dia diciptakan?"
Menanggapi pertanyaan Yoorin, Jongup kembali menggeleng. Sketsa itu sudah selesai, seorang namja dengan seragam sekolah yang sama dan darah dari mulut hingga leher dan dadanya.
"A half blood prince."
"Siapa?"
"Kai." Yongguk yang menjawab pertanyaan Youngjae barusan.
Semua mata tertuju pada Yongguk, pasalnya kemunculan Yongguk dan jawaban itu sedikit mengejutkan mereka. Hwayeon merangkul lengan suaminya itu, mencoba menenangkan dari amarah yang kentara di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 1] Everlasthing
FanfictionSejujurnya aku tidak tahu apa yang kulakukan pada sebagian besar waktu selama eksistensiku. Tetapi kau memberiku satu alasan yang pasti tentang eksistensiku. Kini kutahu waktu selamanya tak akan cukup bersamamu. Even so, Lets Start With FOREVER