#18 Intruder

48 4 0
                                    

Jongin membalas semua senyuman padanya dengan lambaian ringan yang membuat para fan nya semakin menggila terutama yeoja. Matanya berkilat saat melihat sosok yeoja itu dari kejauhan. Aroma menggoda itu sampai hingga lantai dua meski yeoja itu ada di lapangan sana. Jongin menikmati aroma menusuk itu dengan menghirupnya kuat-kuat.

Wajahnya mengeras saat menyadari tatapan yang mengarah dengan tajam padanya. Jongin membalas tatapan itu tidak kalah tajamnya – bahkan terkesan menantang. Dia menyukai permainan rumit karena hal itu lebih menantangnya.

Hae Joo mengikuti arah pandangan Daehyun. Dia tidak yakin sosok namja yang baru saja berbalik itu namun sosok itu sepertinya Jongin. Terpampang dengan jelas bahwa Daehyun tidak menyukai namja itu dalam hal apapun.

"Mwohae?" Daehyun kembali pada focusnya.

"Bukan apa-apa."

Daehyun gampang teralihkan oleh sesuatu yang dekat dengannya hingga dia mengabaikan ada sosok lain yang juga memperhatikannya. Mata merahnya sangat kontras dengan kulit putih pucatnya.

Daehyun dan BAP lainnya pulang lebih awal, mereka berjanji akan memperlihatkan permainan baseball ala vampire pada Hae Joo. Daehyun yang lebih dulu memasuki rumah, dia menjatuhkan tasnya di pintu masuk dan berkeliling rumah secepat kilat kemudian kembali ke ruang tamu hanya dalam hitungan sekon.

"Ada apa?" Tanya Jongup penasaran.

"Kita mendapat seorang pengunjung." Ujar Daehyun, yang lainnya menjadi waspada. "Jaga dia."

Daehyun meninggalkan Hae Joo pada Youngjae dan yang lainnya sementara dia berlari ke arah hutan dan menghilang dibalik pepohonan. Zelo dan Jongup melakukan patroli dadakan di sekitar rumah mereka.

"Siapa yang datang?" Tanya Hae Joo clueless.

"Kami tidak tahu, semoga Daehyun oppa berhasil mengejarnya."

Hae Joo tahu sebuah fakta bahwa Daehyun adalah vampire tercepat diantara mereka tapi dia khawatir terjadi sesuatu jika Daehyun pergi sendirian. Sepertinya kekhawatirannya terpancar jelas karena Yoorin sudah ada disampingnya dan mencoba menenangkannya sementara Rin Na menelpon Himchan.

Rencana hari ini terpaksa dibatalkan. Daehyun mengantar Hae Joo pulang dan menyerahkan semua penjelasan kejadian ini pada Youngjae. Rasa penasaran tidak dapat berhenti menggelitiknya. Sesampainya di rumah Hae Joo langsung berlari ke kamarnya dan menemui Daehyun disana.

"Siapa dia? Apa kau berhasil mengejarnya?"

Daehyun menggeleng, "Aku kehilangan jejaknya disungai. Mungkin dia menyebrangi sungai."

Hae Joo mulai memahami Daehyun. Ketakutan dan kekhawatirannya ada pada dirinya, Daehyun khawatir jenisnya menyakiti Hae Joo dan itu melukai perasaan Hae Joo sendiri. Dia merasa menjadi beban untuk Daehyun karena tidak dapat melakukan apa-apa bahkan untuk melindungi dirinya sendiri.

"Tidak ada yang perlu kau lakukan, tetap saja ada di sampingku." Hae Joo tersipu malu. Dia sesaat lupa jika pikirannya terlalu transparan untuk Daehyun.

"Aku harus pergi, aku akan kembali sebelum kau tertidur." Hae Joo mengangguk kecil. Kemudian Daehyun menghilang dihadapannya.

Daehyun menarik lengan Krystal dengan keras. Menimbulkan decit yang membuat ngilu. Mata merah Krystal menatap mata kuning keemasan milik Daehyun. Dia mencoba melepaskan cengkraman Daehyun yang hampir meremukan pergelangan tangannya.

"What's your problem, Jung Daehyun!" teriak Krystal marah.

"Itu yang harusnya kukatakan padamu!" balas Daehyun. "Apa yang kau lakukan di rumahku?"

[Book 1] EverlasthingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang